Keluwesan seseorang dalam menghadapi anak kerap dikaitkan dengan kesiapan menjadi orang tua. Padahal, kesiapan mental juga finansial memiliki peranan yang lebih besar dalam perjalanan pengasuhan, dan ilmu tentang ini tidak diberikan secara formal.
Karena itu, siapapun yang berencana memiliki anak harus sadar bahwa ia akan menjalankan amanah yang tidak main-main, sehingga perlu memantaskan diri untuk bisa menerima anugerah itu. Lalu, sudahkah kamu siap menjadi orang tua? Ini tandanya.
1. Sadar akan tanggung jawab
Pertama, tujuan memiliki anak bukan sekadar takut ketinggalan teman dan saudara sebaya yang sudah berkeluarga dan memiliki anak. Bukan juga agar rumah lebih ramai, ataupun agar saat tua nanti ada yang menemani. Memiliki anak adalah komitmen seumur hidup, untuk menciptakan generasi yang berkualitas baik secara fisik, mental, dan spiritual.
Memiliki anak adalah tanggung jawab terbesar yang akan dijalani. Ini berarti kamu harus paham akan urutan prioritas dan bertanggung jawab atasnya. Anak akan bergantung dengan orang tuanya. Kalau orang tua saja belum bisa bertanggung jawab atas diri sendiri, bagaimana saat buah hati hadir nantinya?
BACA JUGA: Jangan Cuma Soal Pesta, Catin Wajib Tahu Bagaimana Merencanakan Berkeluarga
2. Siap secara mental
Siap secara mental nerarti siap dengan emosi yang akan naik turun ketika memiliki anak. Buah hati akan bisa jadi anak yang sangat menyenangkan di satu waktu lalu mendadak tantrum di menit berikutnya. Belum lagi masa remaja yang sudah pasti akan menguras emosi dan tenaga.
Siap mental juga berarti siap untuk bersabar menghadapi panjangnya proses pengasuhan tadi, bukan hanya sabar saat anak marah-marah. Mendidik tidak bisa mendadak.
BACA JUGA: Orang Tua Harus Kompak, Ini Tips Memilih Pola Asuh Anak
3. Siap secara material
Punya anggota keluarga lebih, tentu pengeluaran akan bertambah. Kamu perlu siap secara finansial sejak buah hati masih dalam kandungan, hingga ia lulus sekolah. Anak membawa rezeki jika orang tuanya aktif mencari.
4. Siap untuk segala kemungkinan hingga yang terburuk
Sebagai orang tua, kamu akan dihadapkan dengan berbagai pilihan. Kaju akan melewati kebingungan, pilihan yang salah, hingga perjalanan yang tak mudah. Sebelum memulainya, kamu harus memastikan siap untuk kondisi apapun dari yang terbaik sampai yang terburuk, apapun itu.
Kabar baiknya, kamu tak perlu menaruh beban tersebut di pundak sendiri dan pasangan. Di Indonesia khususnya, keluarga besar, lingkungan pertemanan dan tempat tinggal masih sangat terbuka untuk memberi bantuan jika menghadapi kesulitan, termasuk dalam hal pengasuhan anak. Jika tak memiliki support system semacam itu, kini banyak komunitas online untuk sesama orang tua. Berkeluh kesah hingga menimba ilmu parenting pun bisa dilakukan cukup dengan sejangkauan jari.
Itulah beberapa hal yang perlu kamu pastikan pada diri kamu sendiri untuk mengetahui apakah kamu benar-benar siap jadi orang tua. Menjadi orang tua memang tidak mudah karena akan banyak rintangan yang dilalui. Namun, semua itu menjadi tak ada artinya ketika kamu melihat senyuman tulus dari anak-anak yang mencintaimu sepenuh hati.