Mungkin tidak sedikit orang tua yang memiliki pandangan mengatakan ‘tidak’ pada anak akan memberikan dampak negatif bagi perkembangan anak karena ada batasan bagi anak untuk bisa bereksplorasi. Namun, ada kalanya orang tua perlu mengatakan tidak ketika berada pada situasi khusus.
Perlu digarisbawahi, mengatakan ‘tidak’ pada anak tak selamanya buruk dan tidak membuat kamu menjadi orang tua yang buruk. Justru dari sini anak bisa mengetahui batasan, perilaku yang boleh ia lakukan dan tidak. Selain itu, mengatakan ‘tidak’ pada anak bisa melatih dan menunjukkan tidak selamanya keinginannya bisa dipenuhi.
Laura Markham, Psikolog anak sekaligus penulis buku Peaceful Parent, Happy Kids mengatakan ketika kamu mengatakan ‘tidak’ kepada anak memang bisa berisiko membuat anak seperti dalam kotak. Hal ini karena rasa inisiatif dan keingintahuan anak jadi dibatasi. Meski demikian, kata dia, mengatakan ‘tidak’ pada anak juga penting untuk diungkapkan.
“Namun tentu saja harus dikatakan pada situasi dan kondisi yang tepat. Dengan begitu, kamu pun bisa membantu menetapkan batas dalam perkembangan mereka secara fisik, emosional, dan mental,” ungkap dia.
Setidaknya ada tujuh situasi di mana orang tua harus mengatakan tidak pada anak.
1. Ketika anak menyakiti orang atau makhluk lain
Anak mungkin akan merasa lucu saat dirinya menarik ekor kucing. Tetapi, saat kamu melihat situasi tersebut, kamu perlu mengatakan ‘tidak’. Mungkin ketika itu, anak belum mengerti mereka bisa menyebabkan rasa sakit. Untuk itu, jangan lupa beri tahu anak kalau mereka telah menyakiti mahluk lain. Dr. Markham menyarankan agar kamu menunjukkan belas kasih dan melatih anak untuk bisa berempati.
2. Ketika anak terlibat dalam situasi perundungan
Dr. Markham mengatakan penting bagi orang tua untuk menjelaskan kepada anak bahwa tindakan bullying atau perundungan adalah salah. Termasuk ketika anak sedang menjadi saksi atau menyaksikan ada orang lain yang sedang dirundung. Pastikan anak kamu tidak boleh mendukung perundung.
3. Ketika ingin berkeliaran di area parkir
Area parkir merupakan lokasi tidak aman. Untuk itulah, pastikan anak untuk terus berada di dekat kamu. Akan sangat berbahaya jika dibiarkan berkeliaran sendiri di area parkir. Kamu perlu mengatakan ‘tidak’.
4. Ketika membuka baju di depan umum
Anak mungkin tiba-tiba akan merasa panas atau tidak nyaman saat mengenakan baju yang tebal. Namun itu tak berarti anak boleh membuka baju di depan umum. Dr. Markham mengatakan orang tua perlu menjelaskan kalau tubuh mereka adalah area pribadi yang tidak boleh diperlihatkan pada semua orang.
5. Ketika anak merusak barang-barang
Dr. Markham menjelaskan mungkin ada saatnya anak kamu merasa marah. Emosi itu membuatnya melakukan respons secara berlebihan, seperti merusak atau menghancurkan barang.
Tindakan ini tentu saja tidak benar dan kamu perlu mengatakan tidak. Karena anak juga butuh belajar cara melampiaskan emosi dengan baik. Kamu perlu mengajarkan properti pribadi harus dihormati.
6. Ketika bertingkah di restoran atau area umum lain
Ketika sedang makan di restoran seringkali anak berperilaku nakal atau tantrum. Ketika anak nakal, misalnya mengganggu anak lain, kamu perlu berkata ‘tidak’ agar pengunjung lain tidak terganggu dan bisa makan dengan tenang.
7. Ketika naik transportasi umum
Anda perlu mengatakan tidak pada anak ketika naik kendaraan umum.Hal ini berlaku saat kamu dan anak sedang berada di bus, kereta, ataupun pesawat. Saat kamu sedang berencana untuk pergi berlibur bersama si kecil, pastikan mereka untuk berperilaku baik. Jangan sampai perilakunya mengganggu kenyamanan orang lain. Saat mereka sudah mulai menendang kursi, berteriak, maka sudah waktunya bagi kamu untuk mengatakan’ tidak’ dan menghentikan perilakunya tersebut.
Menjadi orang tua bukan berarti harus selalu menyetujui kemauan dan perilaku anak. Ada beberapa situasi yang justru mengharuskanmu mengatakan ‘tidak’ pada anak.
Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini?
+1
+1
+1
3
+1
