Tips Menginvestasikan Dana Darurat Agar Keuangan Keluarga Aman

Investasi Dana Darurat (Foto: Pexels)

Table of Contents

Bicara soal keuangan keluarga, tentu perlu adanya jaring pengaman ketika ada kondisi darurat. Jaring pengaman itu bisa berwujud dana darurat. Dana darurat menjadi solusi untuk mengatasi kebutuhan mendesak. Makanya ada yang menyebut dana darurat adalah uang yang tersedia dan mudah diambil saat dibutuhkan.

Ada baiknya dana darurat dipersiapkan secepat mungkin. Untuk besarannya, tiap orang punya kebutuhan berbeda. Tetapi untuk orang yang belum menikah biasanya 3 kali pengeluaran bulanan dan yang sudah memiliki tanggungan anak bisa sampai 12 kali pengeluaran bulanan. Tentu saja itu bukan nilai yang kecil.

Lalu, bagainana dengan orang yang memiliki penghasilan pas-pasan? Bagaimana cara mengumpulkannya? Tentu saja dengan investasi yang disisihkan setiap bulan.

Investasi menjadi salah satu cara untuk mengelola dana darurat yang sudah terkumpul agar nilainya terus berkembang. Namun, tetap perlu diutamakan untuk memilih instrumen yang bersifat likuid sehingga mudah dicairkan dalam waktu yang relatif cepat kapan saja dibutuhkan.

Berikut ini pilihan instrumen investasi yang cocok dimanfaatkan untuk mengelola dana darurat.

1. Investasi emas
Kamu bisa memilih investasi emas murni atau emas batangan. Walau nilai tukarnya cenderung meningkat tiap tahun, namun kenaikannya terbilang sangat kecil. Meski begitu, investasi emas dinilai sangat aman dan suatu waktu dapat dijual dengan cepat di Pegadaian, toko emas di pasar, atau kepada kerabat.

2. Investasi reksadana
Opsi instrumen investasi untuk pengembangan dana darurat selanjutnya adalah reksadana. Instrumen ini menawarkan keuntungan yang lebih tinggi dengan tingkat keamanan yang sama bagusnya dengan investasi emas.

Reksadana adalah instrumen investasi yang cocok untuk investor pemula yang masih minim dengan pengetahuan berinvestasi dan terutama tidak memiliki waktu untuk mengelolanya. Selain itu, investor atau pemodal tidak perlu khawatir dengan proses investasi sebagaimana pengelolaannya dilakukan oleh manajer investasi yang berlisensi.

Mengenai pencairan reksadana, tingkat likuiditasnya sangat dapat diandalkan. Investor cuma perlu menunggu umumnya paling lama tujuh hari untuk mendapatkan pencairan dana investasinya.

3. Obligasi Negara Ritel dan Sukuk Ritel
Obligasi Negara Ritel (ORI) dan Sukuk Ritel (SR) adalah instrumen investasi yang ditawarkan pemerintah khusus kepada warga Indonesia saja. Ini merupakan bagian dari program negara dalam mengumpulkan dana pembangunan nasional sehingga risiko kehilangan dana bisa dikatakan nihil. Sekalipun ada, pihak negara yang akan menanggung ganti rugi sepenuhnya.

Di samping itu, ORI dan SR menawarkan jaminan keuntungan atau capital gain tahunan yang bersifat tetap atau fixed. Dengan kata lain, capital gain setahun dibagi 12 bulan sehingga investor mendapatkan semacam pemasukan tiap bulan secara tetap.

Walau pada dasarnya ada ketentuan jatuh tempo investasi selama tiga tahun, instrumen ORI dan SR ini dapat diperdagangkan di pasar sekunder kapan saja, yaitu kepada sesama investor domestik. Jika tidak mau dijual, investor juga bisa menjaminkannya kepada Mitra Distribusi untuk mendapatkan pinjaman.

BACA JUGA: Memahami Pentingnya Dana Darurat, Ini Cara Menghitung Kebutuhannya

Itulah beberapa instrumen investasi yang bisa kamu pilih untuk mengelola dana daruratmu.

Sebagian besar dari masyarakat belum memahami sepenuhnya mengenai apa yang dimaksud dengan dana darurat. Dalam pemahaman yang keliru, kebutuhan untuk memiliki suatu dana darurat hanya muncul sesekali saat dihadapkan dengan adanya pengeluaran mendadak yang berjumlah besar.

Lantaran hanya terjadi sesekali, orang cenderung untuk mengandalkan pinjaman tunai dari bank atau lembaga keuangan lainnya. Padahal idealnya, simpanan dana darurat perlu dimiliki sejak dini dan bahkan di masa-masa keuangan sedang stabil.

Alokasikan sejumlah kecil uang dari penghasilan ke dalam suatu rekening bank terpisah sedikit demi sedikit tiap bulan adalah cara yang terbaik untuk menghimpun dana darurat. Dengan begitu, kamu bisa meminimalkan risiko terjadinya krisis keuangan saat dihadapkan dengan musibah.

Kamu bisa gunakan pundi-pundi dana darurat yang telah terkumpul untuk membayar tagihan yang ada. Setidaknya dengan demikian, kamu bisa terhindar dari keterpaksaan menggunakan jasa pinjaman tunai yang mana pelunasannya akan memakan waktu dan justru berisiko membebani pengeluaran tetap pada nantinya.

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
1
Scroll to Top