Setelah menikah, seorang suami akan mengemban amanah sebagai kepala keluarga. Maka laki-laki harus siap finansial ketika memutuskan untuk menikah, karena memberi nafkah adalah kewajiban. Sedangkan seorang wanita yang siap menikah harus mampu mengelola keuangan keluarga.
Perencanaan merupakan langkah awal yang harus dilakukan dalam pengelolaan keuangan keluarga. Perencanaan ini menguraikan tentang sumber pendapatan yang dapat menjadi pemasukan bagi keluarga dan merinci pengeluaran-pengeluaran, agar terjadi keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran sehingga tidak terjadi defisit keuangan keluarga.
Perencanaan keluarga juga dapat mengantisipasi risiko lebih besarnya pengeluaran daripada pendapatan. Komponen-komponen yang diperlukan dalam penyusunan rencana keuangan keluarga adalah komponen pendapatan dan komponen pengeluaran.
Di bawah ini akan dijelaskan komponen pendapatan dan komponen pengeluaran.
1. Komponen Pendapatan: Sumber pendapatan dijadikan pendapatan bagi keluarga sebagai sumber untuk memenuhi kebutuhan. Sumber pendapatan antara lain:
a. Pendapatan tetap suami atau istri misalnya gaji.
b. Pendapatan lainnya (pendapatan tambahan selain dari gaji pokok/pendapatan pokok).
2. Komponen Pengeluaran: Jenis-jenis pengeluaran keluarga yaitu:
a. Pengeluaran wajib/pokok
Pengeluaran ini bersifat penting yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan utama suatu keluarga. Misalnya makanan yang halal dan bergizi, uang transportasi, uang sewa/angsuran untuk tempat tinggal yang layak huni, biaya pendidikan, biaya kesehatan (termasuk kehamilan), dan lain-lain.
Laporan keuangan merupakan laporan yang memperlihatkan perkembangan pada saat tertentu dari kondisi awal sampai ke periode tertentu. Dalam menyusun laporan keuangan tentunya melalui beberapa tahapan dan beberapa macam buku yang diperlukan dalam membuat laporan keuangan.
Buku-buku tersebut antara lain buku harian, buku kas, buku piutang, buku persediaan, buku pembelian, dan buku penjualan. Catatan keuangan ini penting dilakukan untuk melihat kesehatan keuangan keluarga.
b. Pengeluaran tambahan
Pengeluaran ini bersifat insidental, tidak terus menerus dan hanya diperlukan pada waktu tertentu saja. Misalnya
biaya rekreasi, biaya sosial, dan lain-lain.
BACA JUGA:
- Ini Pentingnya Pengelolaan Keuangan Keluarga (1)
- Ini Pentingnya Pengelolaan Keuangan Keluarga (2)
- Tips Membuat Anggaran Keuangan Keluarga dengan Mudah
Pengeluaran dan Pencatatan Keuangan
Hal yang perlu diperhatikan dalam pengeluaran adalah pengeluaran biaya kebutuhan disesuaikan dengan rencana yang sudah tertulis pada perencanaan. Setiap pengeluaran kebutuhan keluarga harus disesuaikan dengan anggaran yang ada.
Keuangan keluarga yang sehat membuat keluarga mempu menabung dan melakukan investasi untuk mencapai cita-cita keluarga. Agar pengelolaan keuangan berjalan baik, ikuti kiat-kiat pengelolaan keuangan keluarga berikut ini:
1. Pahami keadaan keuangan keluarga.
2. Lakukan pengeluaran sesuai dengan perencanaan.
3. Berikan kepercayaan kepada pengelola keuangan keluarga.
4. Diskusikan masalah keuangan yang dihadapi, terutama dalam situasi keuangan menipis.
5. Pikirkan lebih seksama pengertian antara “butuh” dan “ingin”. Tak jarang kita membelanjakan uang untuk hal yang tak terlalu penting atau hanya didorong keinginan, bukan kebutuhan. Pengelolaan keuangan keluarga membutuhkan kedisiplinan untuk belanja kebutuhan bukan cuma keinginan.