7 Alasan Membangun Sosial Emosional Pada Anak

Risiko Pasangan Jarak Usia Jauh

Table of Contents

Oleh : Retno Dewanti

Perkembangan sosial emosional merupakan proses belajar menyesuaikan diri untuk memahami keadaan serta perasaan ketika berinteraksi dilingkungannya baik itu orang tua, saudara, teman sebaya atau orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Kita pahami bahwa manusia adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial maka secara alami, manusia mempunyai kemampuan untuk berinteraksi, beradaptasi maupun bereaksi terhadap lingkungannya baik secara verbal maupun non verbal. Namun demikian, kemampuan berinteraksi ini juga perlu dikembangkan, agar nantinya mampu bertindak positif dalam bereaksi, berinteraksi dengan tatanan pada lingkungannya, agar memiliki ketrampilan sosial sehingga mengetahui posisi dan fungsi dimana dia hidup.
Pada masa usia dini, kemampuan otak anak meningkat. Dengan demikian sosial emosional perlu dikembangkan. Sosial emosional mencakup dua hal yakni sosial dan emosi. Sosial adalah interaksi sesama manusia dan emosi merupakan perasaan yang dimiliki seseorang seperti marah, sedih, takut dan lain-lain. Jadi sosial emosional merupakan kemampuan untuk memahami perasaan orang lain dalam berinteraksi terhadap lingkungannya.
Ketika seorang anak merebut mainan ataupun tidak mau memberikan mainannya untuk dipinjamkan, maka bukan berarti anak tidak mau berbagi atau tidak sayang pada saudaranya, namun karena anak-anak masih belum memahami apa itu berbagi. Bisa jadi, belum memiliki ketrampilan sosial empati di usia tersebut, sebab itu penting memahami tahapan sosial anak sesuai usianya dan memaksimalkan potensi yang dimilikinya. Aspek perkembangan sosial pada anak usia dini meliputi berbagi, bekerja sama, mendengarkan, mengikuti arahan, kontak mata, menghargai privasi, menggunakan tata sopan santun. Membimbing ketrampilan anak sesuai tahapan usianya akan mengasah sisi positif kepribadian anak. Perkembangan sosial mempengaruhi perkembangan lain yang dialami anak seperti mengembangkan ketrampilan bahasa, meningkatkan kemampuan dalam menjalin pertemanan, kebersamaan, menjalin hubungan harmonis, mengembangkan kemampuan berempati, membangun perilaku positif, meningkatkan kemampuan dalam penyelesaian konflik dan membangun harga diri. Sebagai orangtua penting untuk memperhatikan perkembangan sosial anak usia dini. Perkembangan sosial tidak kalah penting dari perkembangan fisik, motorik maupun kognitifnya.
Beberapa alasan kenapa orang tua harus mendeteksi dan mengawal perkembangan sosial emosional anak sejak usia dini, yakni :

1. Membantu Anak Mengenal Lingkungan
Pentingnya aspek sosial emosional bagi anak adalah membantunya dalam bersosialisasi, dalam membangun hubungan sosial, dalam membangun empati. Seiring dengan perkembangan emosional akan bisa membantu dalam menangani konflik dan membangun interaksi.

2. Membantu Mengenali Perasaan Pada Anak
Emosi ada emosi yang menghasilkan negatif dan ada juga positif. Orangtua bisa mengenalkan semua emosi tersebut, mengenali dan memahami perasaaan yang dirasakannya. Jika anak perlahan mulai mengerti permasalahannya maka emosinya akan bisa terkontrol, sehingga bisa membantu si kecil merasa aman, nyaman dan bersikap positif.

BACA JUGA : 2 Tips Positif Parenting untuk Bayi, Penting Bagi Orang Tua Baru

3. Membantu Anak dalam Mengenal Emosi dan Pengelolaan Dalam Keseharian
Orang tua perlu memahami perkembangan emosi anak sejak usia dini karena seperti adanya perasaan-perasaan negatif yang dirasakan anak-anak seperti marah, malu, kecewa yang kemudian tanpa pendampingan akan dapat mengarah pada tindakan destruktif anak. Hal ini bisa jadi bersumber pada ketidakmampuan anak dalam mengelola dan mengenal emosi. Boleh jadi di sekitar kita kadang mendengar ada anak yang mengalami gangguan kesehatan mental. Salah satu faktornya adanya ketidaksiapan anak dalam menyikapi kondisi lingkungannya. Sehingga perlu kepekaan orang tua untuk secara penuh memahami perkembangan emosi anak serta melakukan pendampingan dalam mengenal emosi dan pengelolaanya di keseharian.

4. Membantu Anak Untuk Berekspresi
Pengembangan aspek sosial emosional membantu dalam mengungkapkan ekspresi diri anak. Anak anak cenderung meniru dan mengikuti cara dan tingkah laku orang disekitarnya, mereka dalam tahap belajar. Dengan pengembangan sosial emosional mereka akan belajar bahwa sesuatu itu baik atau tidak dari sekitarnya. Biarkan anak diberi ruang untuk bercerita apa yang dialaminya sehingga dapat membantu anak untuk mengungkapkan emosinya sendiri dan kemudian menanggapinya dengan tanggapan positif agar anak juga belajar merespon dengan positif.

5. Membangun Rasa Percaya Anak
Seiring usia, insting anak makin terasah dan kemampuan belajarnya semakin berkembang. Membangun dan megembangkan aspek sosial emosional pada anak usia dini adalah membangun rasa percaya. Cara anak dalam menerima informasi dalam lingkungan juga mempengaruhi respon sisi emosionalnya.

BACA JUGA : Kenali 7 Tipe Parenting, Kira-kira Mana yang Paling Sesuai untuk Anak?

6. Membantu Anak Menyelesaikan Masalah
Pada usia 4-5 tahun, biasanya mereka mulai perhatian dan belajar bagaimana menyampaikan terima kasih, permintaan maaf dan sebagainya. Pada moment ini, perlu dijelaskan sebab akibat atas suatu perilaku agar anak mengerti dan tidak mengulang kembali apabila perilaku tersebut merupakan kekeliruan/kesalahan. Dengan begitu, anak belajar dan mengerti dalam menyelesaikan masalahnya.

7. Membuat Anak Lebih Mandiri
Biasanya di usia 1-2 tahun, anak akan merasa tidak nyaman ketika jauh, berpisah dengan seseorang yang terbiasa/dekat dengannya. Jika ini dibiarkan maka pribadi tidak mandiri akan terbentuk. Oleh karena itulah, kemampuan sosial emosional perlu diperhatikan, dikembangkan.

Itulah alasan pentingnya pengembangan aspek sosial emosional anak sejak usia dini. Bagaimana anak-anak akan berbaur dan beradaptasi lingkungannya. Seiring dengan bertambahnya usia perkembangan aspek sosial emosionalnya akan berbeda. Emosi anak berbeda-beda, dan seiring bertambah usia, perkembangan sosial emosional akan berbeda dan bisa menghasilkan arah yang berbeda-beda pula, Hal ini akan berpengaruh pada perilaku anak sampai dengan tumbuh dewasa. Untuk inilah, penting untuk memantau perkembangan anak sejak usia dini.

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini?
+1
0
+1
0
+1
2
+1
0
Scroll to Top