Diulas oleh Vizcardine Audinovic, Penyuluh KB Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur
Ada buku yang unik. Isinya sebagian besar adalah pertanyaan tapi tidak ada kunci jawabannya. Ada sekitar 150 pertanyaan dalam buku ini. Nah lho, sebenarnya ini buku atau kumpulan try out lolos tes CPNS sih, kok isinya banyak pertanyaan?
Kei Savourie, seorang profesional dating coach, founder dari kelascinta.com, menuliskan 150 pertanyaan penting untuk pasangan kekasih yang ingin melanjutkan hubungannya ke jenjang pernikahan.
Penting bagi tiap pasangan untuk saling mengenal lebih dalam sebelum memutuskan menikah agar siap menghadapi kemungkinan di masa depan. Menjalani sebuah pernikahan ibarat sedang naik wahana roller coaster, kadang di bawah kadang di atas, kadang bisa berjalan pelan kemudian bisa melaju kencang. Ada rasa takut, cemas ketika dilalui tapi ada kepuasan, rasa bahagia setelah melewati rintangan atau konflik. Tentunya tiap pasangan harus siap menghadapi segala situasi di depan nanti setelah menikah.
Buku berjudul 150 Bahasan Wajib Sebelum Menikah membantu para pasangan untuk mengenal prinsip yang dipegang, pandangan, cara berpikir, cara menyelesaikan masalah yang ada dalam diri individu. Terdapat sembilan topik yang diangkat kemudian dibreakdown menjadi pertanyaan-pertanyaan yang berjumlah 150. Topik tersebut mulai dari prinsip dan nilai kehidupan, konflik, perselingkuhan, keluarga, finansial, sex, pernikahan dan rumah tangga, cinta dan hubungan serta tentang anak.
BACA JUGA : 5 Pertanyaan Dasar yang Harus Dijawab untuk Meyakinkan Diri Siap Nikah
Buku ini menyajikan beragam pertanyaan mulai dari yang sederhana seperti “Apakah kamu ingin memiliki anak? Kamu ingin punya anak berapa?” Sampai dengan pertanyaan yang cukup menohok. Yang mungkin dianggap tabu oleh pasangan yang sedang berpacaran. “Apa yang akan kamu lakukan jika ada anggota keluargamu yang tidak suka padaku?”, “Apakah selingkuh bisa dimaafkan?”, “Apakah kamu bersedia untuk cek kesehatan seksual,” dan masih banyak lagi pertanyaan menarik lainnya.
Buku ini bisa dibilang to the point karena hanya ada sedikit pengantar dari penulis, realita pernikahan di Indonesia dan cara menggunakan buku. Kemudian selebihnya adalah 150 pertanyaan dari sembilan topik. Menariknya adalah topik-topik yang diangkat memang relate dengan persiapan pernikahan. Bukan soal vendor, dekor, make up artist, melainkan persiapan secara mental.
Jadi buat pasangan yang akan menikah, 150 Bahasan Wajib Sebelum Menikah bisa menjadi panduan wajib untuk didiskusikan bersama pasangan karena dapat membuat saling mengenal, belajar mendengarkan sudut pandang pasangan dan sekiranya jika ada yang tidak cocok dapat diperbaiki mulai dari sekarang, bukan sebaliknya menjadi sumber keributan ketika sudah menikah.
BACA JUGA : Siap Nikah? Siap Cegah Stunting dengan 4 Langkah Ini
Cara menggunakan buku ini sangat mudah. Anda dan pasangan dapat menjadikan buku ini sebagai ajang deep talk. Anda bisa saling bergantian melontarkan pertanyaan. Bahas satu pertanyaan sampai habis baru pindah ke pertanyaan lainnya. Tidak harus urut kok tapi bisa lompat-lompat. Yang terpenting lakukan aktivitas ini dengan mood yang santai, jangan sampai berdebat dan memaksakan pendapat. Karena aktivitas ngobrol ini bukan mencari siapa yang benar dan salah.
Menariknya lagi, 150 Bahasan Wajib Sebelum Menikah juga bisa digunakan untuk yang masih single lho! Anda bisa menjawab pertanyaan di dalam buku dan mencari tahu apa yang sebenarnya Anda inginkan jika menikah nanti.
Namun buku ini juga memiliki kekurangan, karena sebagian besar isinya hanya suatu pertanyaan tanpa ada penjelasan. Mungkin awalnya pembaca akan bingung, mengapa ada pertanyaan seperti ini, apa tujuan menanyakan ini pada pasangan? Sebaiknya penulis bisa mencantumkan sedikit penjelasan di masing-masing topik untuk memperjelas maksud dari pertanyaan itu.
Selebihnya buku ini Oke banget dan recommended buat calon pengantin. Seperti pesan Kei, “Mencegah lebih baik daripada mengobati”. Ada banyak masalah dalam hubungan yang bisa dicegah bila Anda mengabil keputusan yang benar dari sejak awal. Caranya bagaimana, ya dengan menggali pasangan lewat buku ini. Selamat deep talk!