Oleh : Retno Dewanti, Penata KKB Ahli Muda BKKBN
Sobat SiapNikah,
Pernikahan ataupun perkawinan merupakan hubungan antara pria dan wanita yang memberikan hubungan seksual, keturunan dan pembagian peran antara suami-istri (Duvall dan Miller 1985). Adapun menurut sumber lainnya menjelaskan bahwa perkawinan adalah ikatan atau komitmen emosional dan legal antara seorang pria dan wanita yang terjalin dalam waktu panjang dan melibatkan aspek ekonomi, sosial, tanggungjawab pasangan, kedekatan fisik, serta hubungan seksual (Regan, 2003; Olson & DeFrain, 2006). Dari pendapat-pendapat tersebut dapat kita garisbawahi adanya hubungan, pembagian peran, yang menandakan adanya titik-titik kritis yang berpotensi menimbulkan perbedaan pendapat antara 2 karakter yang belum tentu sama antara sang pria dan sang wanita.
Meskipun sudah mengenal sebelumnya, bukan berarti pernikahan bisa mulus terus. Perbedaan kebiasaan, pola pikir, prinsip hingga komunikasi bisa menjadi sandungan dalam rajutan pernikahan. Ada beberapa hal yang perlu didiskusikan sebelum menikah. Penasaran apa saja ya…, Yuk simak artikel ini lebih lanjut.
1. Makna Pernikahan. Apakah kamu dan pasangan berada dalam tujuan yang sama tentang memulai kehidupan pernikahan?. Tujuannya untuk membuka pikiranmu dan pasangan akan arti pernikahan, hal yang ingin dicapai dalam pernikahan. Memastikan satu suara tentang hidup seperti apa yang akan dijalani. Saat konflik muncul, bisa diingat prinsip apa yang telah disepakati bersama. Topik Ini untuk membuka kesempatan untuk saling mengenal dan menyamakan persepsi tentang pernikahan.
2. Perencanaan Keluarga. Pentingnya pengetahuan akan perencanaan keluarga bagaimana pembagian tugas, karir dan pekerjaan termasuk perencanaan kehamilan, usia berapa direncanakan kehamilan dan jarak berapa mulai kehamilan kembali. Ini menyangkut beberapa aspek kehidupan berkeluarga dari pemenuhan gizi, pengasuhan, kesehatan mental ibu hingga kemampuan finansial. Topik kemampuan finansial atau keuangan merupakan aspek penting yang harus dibicarakan sejak awal pernikahan. Realita menunjukkan pentingnya masalah ekonomi dalam sebuah rumah tangga. Jujurlah tentang kondisi keuangan masing-masing. Dari mulai persiapan pernikahan sampai dengan bagaimana nantinya ketika sudah memulai dalam kehidupan pernikahan.
3. Komitmen Pernikahan. Pemahaman bersama bahwa pernikahan adalah komitmen yang dijalani seumur hidup. Tujuannya untuk membangun kesiapan menjalani pernikahan dan senantiasa membangun kepercayaan serta penyegaran hubungan. Komitmen bisa berupa komitmen pada waktu, keterbukaan, pola asuh anak dst
4. Komunikasi Efektif. Komunikasi efektif adalah pertukaran informasi, ide, perasaan yang menghasilkan perubahan sikap sehingga terjalin sebuah hubungan baik antara pemberi pesan dan penerima pesan. Pengukuran efektivitas dari suatu proses komunikasi dapat dilihat dari tercapainya tujuan si pengirim pesan (wikipedia). Tak banyak yang sadar bahwa pria dan wanita berkomunikasi dengan cara yang berbeda. Menekankan pentingnya mendengarkan dan berempati dengan pasangan serta menyelidiki lebih dalam mengapa dan bagaiman kamu dan pasangan bereaksi terhadap suatu situasi. Ini membawa pengaruh besar bagaimana saling memahami dalam mengkomunikasikan sesuatu.
5. Proses Penyelesaian Masalah. Konflik terjadi sebagian besar dari proses komunikasi. Begitu pula resolusinya dengan komunikasi juga. Apabila sudah mengetahui cara berkomunikasi masing-masing, diharapkan dalam penyelesaian masalah bisa bersama belajar berbagai cara yang dapat diterapkan dan disepakati dalam mencari jalan keluarnya.
6. Penyesuaian Diri. Jangan meremehkan proses penyesuaian diri terhadap perbedaan-perbedaan. Kebiasaan sepele sekalipun bisa menguras emosi dan berlangsung lama. Dengan mendiskusikan ini, kamu dan pasangan bisa seolah mendapat bocoran bagaimana ketika bersiap menghadapi perbedaan dan perubahan saat menikah.
7. Cara Mempertahankan Momentum Cinta. Termasuk di dalamnya tentang kehidupan seks. Banyak yang masih mengganggap tabu diskusi tentang seks, namun realita juga menunjukkan tidak sedikit kehidupan bermasalah terkait kehidupan seks. Tanyakan kepada pasangan bagaimana pandangannya tentang kehidupan seksualnya ketika menikah. Masing-masing akan mengerti apa yang diinginkan dan tidak diinginkan. Memahami pandangan masing-masing tentang kehidupan seksual adalah salah satu cara untuk menjaga hubungan intim. Bicarakan juga strategi yang dapat dilakukan untuk terus menjaga “percikan cinta” dalam kehidupan pernikahan. Pernyataan kalau cinta tidak akan luruh, namun kenyataan seringkali hadir bahwa cinta bisa menjadi hilang. Karena itu, penting agar pasangan mempelajari apa saja yang bisa dilakukan untuk keharmonisan rumah tangga dan mempertahankan momen cinta layaknya seperti pandangan cinta pertama.
Pernikahan yang sehat dan bahagia menjadi impian. Beberapa hal diatas, semoga bisa menjadi menjadi pertimbangan Sobat SiapNikah, bagaimana dalam mempersiapkan pernikahan untuk keharmonisan serta keberlanjutan kehidupan rumah tangga. Mempersiapkan diri juga menjadi kunci keberhasilan dalam menjalani kehidupan perrnikahan bersama pasangan.
Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini?
+1
4
+1
1
+1
3
+1
0
Dalam merawat bayi 6 bulan, tidak hanya nutrisi dan tidur yang perlu diperhatikan, tapi juga stimulasi perkembangan motorik dan kebersihan bayi.