Tips Mencegah dan Mengatasi Baby Blues Syndrome pada Ibu Pascapersalinan

Mengatasi Baby Blues Syndrome (Foto: Pexels)

Table of Contents

Oleh Anggi Osyka

Baby blues syndrome merupakan perasaan sedih yang dialami oleh ibu dalam beberapa hari hingga 2 minggu pascapersalinan. Baby blues syndrome biasanya dialami oleh orang tua muda dan baru pertama kali memiliki anak dimana 4 dari 5 orang tua mengalami baby blues syndrome.

Fenomena ini dapat terjadi pada semua ras, agama, usia, pendapatan, tingkat pendidikan maupun budaya. Pada kondisi baby blues syndrome, ibu kerap kali mengalami mood swing, mudah tersinggung dan menangis tanpa alasan, insomnia, dan tidak sabaran.

Hal ini dapat disebabkan oleh banyak faktor seperti adanya perubahan hormon setelah persalinan, dimana terjadi penurunan yang drastis dan mendadak pada hormon estrogen dan progesteron yang mengakibatkan mood swing. Selain itu, kurangnya waktu tidur dan pola makan yang tidak teratur, dan kecemasan.

Meskipun memiliki gejala yang mirip, baby blues syndrome tidak sama dengan depresi pasca melahirkan. Hal yang membedakan adalah depresi pasca melahirkan dapat berlangsung lebih lama hingga 1 tahun dan gejala yang dialami dapat mengganggu aktivitas sehari-hari termasuk dalam pengasuhan sang buah hati.

Pada umumnya terdapat 3 tingkatan gangguan mood pasca persalinan, yaitu baby blues, depresi pasca melahirkan dan psikosis pasca persalinan. Bukan hanya pada ibu, ternyata baby blues syndrome yang kemudian berkembang menjadi postpartum depression atau yang sering disebut dengan depresi pasca persalinan dapat memengaruhi tumbuh kembang anak.

BACA JUGA: Yakin Siap Hamil? Cek Dulu Kisaran Biaya Persalinan di Rumah Sakit untuk Persiapan

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Netsi dkk, terdapat hubungan antara depresi pasca persalinan dan keterlambatan perkembangan kognitif dan berbicara, rasa insecure, masalah perilaku, dan nilai yang lebih rendah di sekolah. Selain itu, terdapat hubungan anak dengan ibu depresi pascapersalinan dan tingkat depresi yang lebih tinggi pada anak-anak remaja terakhir (16-18 tahun).

Jika baby blues syndrome berlangsung lebih lama dari 2 minggu, ada baiknya kamu melakukan beberapa tips dalam mengatasi ini sebelum berlanjut ke depresi pasca persalinan:
1. Beristirahat dan cukupilah waktu tidurmu
2. Jangan membenani diri dan berkomunikasi pada pasanganmu
3. Konsumsi makanan yang bernutrisi dan olahraga ringan secara rutin
4. Hindari merokok dan alkohol
5. Periksakan diri kamu ke psikolog dan ikuti tes Edinburgh Postpartum Depression Scale untuk mendapatkan hasil klinis

Namun, kamu juga bisa mencegah terjadinya baby blues syndrome dengan melakukan beberapa hal berikut:
1. Bicarakan kekhawatiranmu pada orang terdekat atau psikolog jika diperlukan
2. Lepaskan stresmu dengan melakukan “me time”
3. Cukupi waktu tidurmu dengan tidur bersama sang buah hati
4. Cukupi asupan gizimu dan perbanyak asupan omega-3
5. Sempatkan berolahraga, dan
6. Jangan paksakan dirimu untuk menjadi orang tua yang sempurna

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini?
+1
0
+1
0
+1
1
+1
0
Scroll to Top