Tanya Tim Ahli: Selamat siang, Saya baru menikah sekitar 3 bulan. Selama pacaran, suami saya sangat perhatian dan baik. Tidak pernah marah-marah. Tetapi sekarang setelah menikah, suami suka marah-marah. Masalah sepele saja akan jadi sumber kemarahannya, seperti kopi kurang manis.
Ketika saya menjawab, suami malah kasar. Saya tinggal di kontrakan sehingga tidak punya saudara. Saya takut suami saya semakin kasar. Apa yang harus saya lakukan supaya suami saya kembali seperti saat pacaran? (MF)
Tim Ahli* Menjawab:
(*Emeldah Suwandi, S. Psi., M. Psi., Psikolog) Selamat Siang Ibu MF,
Rasanya sedih ya melihat perubahan dari suami. Perubahan yang mungkin cukup mengagetkan karena selama berpacaran dia tidak pernah menunjukkan sikap seperti ini ya. Memang benar dalam hubungan pernikahan, terkadang kita jadi kaget dengan perubahan sikap pasangan.
Ibu boleh merasa kesal, namun juga di sisi lain sebaiknya Ibu coba cari tahu apa yang membuat perubahan sikapnya. Dengan mengetahui penyebab perubahan sikapnya, akan lebih mudah bagi ibu untuk menentukan sikap dalam menghadapinya. Apakah suami sedang dalam tekanan pekerjaan? Atau antara ibu dan suami kurang adanya quality time seperti mencoba menghabiskan waktu bersama?
BACA JUGA:Ā Tanya Tim Ahli: Apakah Suami Harus Punya Asuransi Jiwa
Kalau memang rasanya cukup memberatkan, ibu bisa coba mulai mengkomunikasikan perubahan sikap suami ini kepada dirinya ya. Sampaikan ketika kondisi Ibu dan suami sedang sama-sama kondusif, seperti saat bersantai. Sampaikan kekhawatiran Ibu dengan menggunakan āi-statementā atau sudut pandang orang pertama, seperti āaku merasa sedih ketika kemarin kamu marah sewaktu kopinya kurang manisā¦ā daripada menggunakan sudut pandang ākamu seharusnya tidak seperti ituā¦ā supaya suami tidak merasa disalahkan. Tanyakan padanya apakah perubahan sikapnya disebabkan tekanan pekerjaan atau ada hal lain yang menganggu pikirannya. Tawarkan kepada dirinya bantuan dengan bertanya, āapa yang bisa aku bantu supaya kamu bisa merasa lebih baik?ā
Semoga dengan mencoba belajar memahami dulu, permasalahan bisa dilihat lebih jernih ya Bu. Apabila ibu masih kesulitan untuk mempraktikannya, dan merasa masih sangat terganggu dengan sikap suami, saya sarankan untuk mencoba berkonsultasi dengan psikolog ya Bu.
Semoga masukan saya dapat membantu. Salam
saya seorang ibu rumah tangga berusia 30 tahun,dan memiliki 2 orang anak laki laki yg masih kecil,dsini saya ingin bercerita tentang masalh rumah tangga yg selalu saya hadapi,dmna suami sya sering sekali berkata kasar,serta membatasi semua aktivitas saya,contoh kecilnya saja melarang saya untuk ikut kegiatan sosial seperti senam bareng ibu komplek,tp menurut saya itu blm seberapa,yg membuat saya kecewa adalah suami terlalu mementingkan pekerjaannya,sampe lupa membagi waktu untuk saya dan anak anak dtambah lg ketika marah suka berbicara kasar dan selalu main tangan,serta mengucapkan kata kata yg seharusnya tidak diucapkan oleh seorang ayah,dtambah lagi sering melakukan itu di depan anak anak,dan sering mengeluarkan kata cerai,dan selalu menuntut saya dan anak anak untuk selalu mengerti keadaan dy tanpa tau bahwa km juga ingin di dengarkan,dan ini selalu terjadi setiap dy marah selalu dan selalu dy ulang.pada akhirnya untuk kali ini saya benar benar lelah,rp saya belum tau harus berbuat apa,saya masih bingung tp hati saya sudah terlalu kecewa dtambah lagi dy tidak pernah sedikitpun merasa bersalah atas apa yg sudah dy lakukan itu.ini terjadi dari awal menikah sampe sekarang.bahkan sudah sering saya bicara baik baik atas perubahan sikapnya itu tp percuma selalu terulang ketika marah,bahkan suami saya mudah sekali marah untuk hal sepele sekalipun.kira kira apa yg harus saya lakukan untuk saat ini,
Selamat malam.sy ingin bertanya dan ingin mendapatkan solusi.
Suami sy seorang pecandu narkoba.setiap dia sakau dia selalu marah marah.dan mengamuk.dia sangat kasar.tidak tau tempat saat mengamuk.dan selalu tidak menghargai sy.sy selalu salah dimata dia.dan dia selalu benar.umur pernikahan kami 2thn dan mempunyai anak.ditambah pula bapak nya selalu ikut campur.dan selalu mengusir sy kalau sy melawan saat suami sy mengamuk.kadang hati ini tak sanguup untuk diam.karna kata kata yg keluar dari mulut nya sangat lah kasar.sy harus bagai mana.sy ingin kabur ke rumah orang tua sy tapi sy takut nnti dia ngamuk ke orang tua.sy tak ingin menambah beban orang tua saya.sy bingung.mohon solusinyaš