Tak Perlu Sungkan, Bicarakan Topik Finansial Ini Ketika akan Menikah

Persiapan Menikah (Foto: Pexels)

Table of Contents

Pernikahan akan menyatukan dua manusia yang memiliki latar belakang berbeda dan mimpi yang mungkin juga berbeda-beda. Salah satu perbedaan mungkin akan kamu hadapi ketika berada di dalam ikatan pernikahan adalah cara pandang tentang uang dan cara pengelolaan finansial.

Maka dari itu, jika saat ini kamu sudah serius hendak menikah, mulailah memberanikan diri membahas isu finansial. Mulailah dengan niat baik karena bagaimanapun komunikasi yang terbuka dan lancar antar pasangan tentang keuangan akan membantu pernikahan kelak menjadi harmonis dan lebih kuat.

Kamu tidak perlu bingung bagaimana memulai pembicaraan dengan tema sesensitif uang bersama pasangan sebelum menikah. Ada beberapa topik krusial soal finansial yang perlu kamu bahas bersama calon pasangan sebelum menikah.

1. Pendapatan

Hal yang perlu kamu bicarakan secara terbuka bersama calon pasangan adalah tentang profil pendapatan. Ini bukan indikasi bersikap materialistis. Dengan mengetahui sumber pemasukan masing-masing, berapa jumlah dan kapan biasanya menerima pendapatan tersebut, kamu dan calon pasangan bisa mengetahui gambaran tantangan keuangan di depan.

Dengan saling terbuka tentang profil pendapatan masing-masing, kamu dan pasangan akan lebih mudah menyusun rencana keuangan bersama sebagai satu keluarga. Ungkap pula apa saja aset yang kamu dan pasangan miliki.

2. Gaya pengeluaran

Hal kedua yang perlu kamu bicarakan bersama calon pasangan adalah tentang gaya pengeluaran atau konsumsi. Apakah kamu atau calon pasangan termasuk boros? Apakah termasuk kalangan yang rela belanja habis-habisan untuk menuruti hobi dan lain sebagainya.

Kamu dan calon pasangan juga perlu mengungkapkan secara terbuka bagaimana selama ini gaya pengeluaran masing-masing. Dengan memahami gaya pengeluaran masing-masing akan membantu kamu dan pasangan mengidentifikasi bagaimana kelak pengelolaan keuangan bersama yang nyaman bagi kamu berdua.

Bicarakan juga jumlah tanggungan. Apakah kamu atau calon pasangan masih menanggung sekolah adik? Atau, menanggung kehidupan orang tua yang sudah pensiun? Semua fakta finansial itu perlu diungkap supaya tidak berisiko menjadi masalah di kemudian hari.

3. Beban utang

Utang juga sangat penting untuk dibahas bersama calon pasangan sebelum menikah. Terutama bagi kamu yang hendak menikah tanpa berbekal perjanjian pranikah atau pre-nuptial agreement. Ajaklah calon pasangan untuk saling terbuka tentang utang yang kini ditanggung.

Apakah masing-masing memiliki beban utang? Utang apa saja dan berapa cicilan tiap bulan? Serta, sampai berapa lama periode cicilannya. Dengan mengetahui beban utang masing-masing yang dimiliki, kamu dan pasangan akan lebih memahami profil keuangan masing-masing.

Pemahaman tentang utang yang tengah ditanggung juga membantu Anda kelak supaya tidak kelimpungan ketika sudah terikat pernikahan. Pasalnya, apabila kamu tidak memiliki perjanjian pranikah, maka menurut hukum yang berlaku di Indonesia, harta dan utang suami istri menyatu seiring status pernikahan.

BACA JUGA: Siap Nikah? Siap Cegah Stunting dengan 4 Langkah Ini

4. Pembagian tanggung jawab

Setelah mengetahui profil keuangan masing-masing, bahaslah pembagian tanggung jawab. Cobalah bicara dengan calon pasangan akan seperti apa kelak pengelolaan keuangan saat menikah. Apakah tetap jalan sendiri-sendiri atau membuat akun rekening bersama (joint account)?

Membuka joint account akan memudahkan untuk membagi tanggung jawab keuangan. Sebagai gambaran, kamu dan calon pasangan tiap bulan menempatkan sekian dana yang disepakati untuk biaya operasional rumah tangga. Ini bisa ditempuh terutama oleh suami istri yang sama-sama bekerja. Rekening tersebut menjadi rekening operasional untuk membayar segala macam tagihan rutin rumah tangga mulai dari listrik, internet hingga belanja bulanan.

5. Tujuan keuangan bersama

Hidup dalam pernikahan berarti kamu tidak lagi berjalan sendiri-sendiri. Sebelum menikah, tidak ada salahnya kamu dan calon pasangan mengungkapkan rencana keuangan ke depan.

Misalnya, kamu berdua belum memiliki rumah sendiri untuk ditempati pascapernikahan kelak. Jadi, rencana pertama adalah mengontrak rumah lebih dulu sembari mengumpulkan uang muka pembelian rumah. Karena prioritas pertama adalah rumah, maka keinginan memiliki mobil pribadi perlu ditunda terlebih dulu.

Memiliki mimpi atau tujuan keuangan bersama bisa membuat kamu dan calon pasangan mengetahui apa saja yang perlu diprioritaskan dan bagaimana strategi pengelolaan keuangan yang paling cocok.

Itulah lima hal penting yang perlu dipertimbangkan setiap calon pasangan suami istri demi masa depan finansial lebih cerah di masa mendatang. Pasalnya uang adalah bagian vital dalam sebuah pernikahan. Saking vitalnya, masalah finansial bisa menjadi sumber masalah dalam pernikahan

Di Indonesia, permasalahan keuangan ini menjadi salah satu penyebab utama perceraian. Mengutip Hukum Online, faktor ekonomi menjadi salah satu penyebab paling dominan terjadinya kasus perceraian di Indonesia dari tahun ke tahun.

Data dari Pengadilan Agama tahun 2017 menyebutkan ada 415.848 perkara perceraian yang masuk ke pengadilan agama. Dari angka itu, sebanyak 374.516 perkara sudah diputus. Dari perkara perceraian yang sudah diputus itu, sebanyak 105.266 perkara dipicu oleh masalah ekonomi. Ini adalah penyebab perceraian nomer dua setelah perselisihan dan pertengkaran terus menerus.

Dengan membahas rencana finansial dengan pasangan sebelum menikah, diharapkan kamu dan pasangan bisa terhindar dari konflik seputar keuangan.

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini?
+1
1
+1
1
+1
3
+1
0
Scroll to Top