Berbagai informasi dan aplikasi online bisa digunakan untuk mengetahui milestone anak. Sampai sejauh mana tumbuh kembang anak pada usianya, seperti kemampuan untuk tersenyum, berguling, merangkak, maupun berjalan.
Namun, faktanya, dengan adanya berbagai informasi tersebut, banyak orang tua jadi terobsesi terhadap milestone bayi. Hal tersebut tanpa disadari akan membuat ibu merasa tertekan saat mengetahui buah hati tercinta belum menunjukkan perkembangan sebagaimana milestone di usianya.
Perlu diingat, semua anak terlahir unik. Milestone bayi tidak selalu sama. Jika kamu merupakan orang tua dengan buah hati yang membutuhkan waktu lama untuk mencapai tonggak milestone-nya, berhentilah terobsesi milestone bayi. Lakukan hal-hal ini untuk menghilangkan obsesi kamu terhadap milestone bayi.
1. Berhenti membandingkan
Setiap anak terlahir unik. Kemampuan yang ditunjukkan si kecil adalah hasil dari berbagai faktor. Hal yang paling penting adalah susunan genetik unik mereka. Kamu tidak bisa terlalu berharap si kecil akan mulai mengoceh pada usia 9 bulan, saat kamu atau pasangan membutuhkan waktu lebih dari usia 9 bulan untuk mencapai milestone tersebut.
Kamu juga perlu melihat lingkungan pertumbuhan si kecil. Seperti, anak yang tumbuh di lingkungan dengan anak-anak seusianya yang lebih cepat mencapai milestone. Buah hati baru akan mulai mencapai milestone tertentu saat ia merasa benar-benar siap melakukannya.
2. Itu bukan kesalahan ibu
Saat mengetahui buah hati belum mencapai milestone bayi di usianya, kamu mungkin berpikir hal tersebut terjadi karena kesalahan kamu sebagai ibu. Namun, sebenarnya keterlambatan mencapai milestone bayi bukanlah kesalahan ibu.
Saat kamu sudah menerapkan langkah-langkah yang tepat dalam mendukung tumbuh kembang si kecil dan ia masih belum bisa mencapai milestone pada waktu yang tepat, jangan putus asa maupun merasa gagal.
Di luar kondisi medis yang mungkin menyertai, si kecil akan mencapai tonggak tumbuh kembangnya saat ia benar-benar siap.
3. Ibu adalah orang yang paling mengenal buah hati
Terkadang ibu mungkin mulai meragukan diri sendiri dalam menghadapi perbedaan milestone si kecil dengan bayi seusianya. Saat itu pula ibu mungkin merasa melakukan sesuatu yang salah sehingga si kecil lebih lambat mencapai milestone tertentu dibanding teman-teman sebayanya.
Biasanya saat berkonsultasi dengan pakar tumbuh kembang anak, mereka akan bertanya apa yang menurutmu salah dengan si kecil. Mereka melakukannya karena ibu adalah orang yang paling mengenal dan memahami buah hati.
Jika kamu merasa buah hati baik-baik saja meskipun belum bisa tengkurap saat bayi lain seusianya bisa melakukan hal tersebut, yakinlah bahwa si kecil memang baik-baik saja. Perasaan ibu biasanya benar jika itu menyangkut buah hati tercinta.
Demikian pula halnya jika ibu merasa si kecil butuh diperiksa terkait keterlambatannya mencapai milestone di usianya. Lakukan, meskipun itu hanya untuk menenangkan perasaan ibu. Selalu ingat, ikuti insting ibu dan jangan terpengaruh oleh tekanan tentang harapan pencapaian milestone si kecil.
4. Hindari orang tua kompetitif
Biasanya sebagai orang tua, ibu berkumpul dengan beberapa orang tua lainnya dan sering berbincang mengenai milestone bayi. Jika dirasa bergabung dengan mereka hanya membuat kamu tertekan dan memaksa si kecil mencapai milestone tepat waktu, lebih baik menghindar.
Beberapa anak memang bisa mencapai milestone-nya tepat waktu, tetapi sisanya membutuhkan waktu lebih lama. Perlu diingat hal paling penting untuk ibu perhatikan adalah buah hati selalu sehat dan ceria.
Jadi, mulai sekarang berhentilah terobsesi melihat milestone bayi. Biarkan si kecil menikmati masa tumbuh kembangnya tanpa adanya tekanan dari orang dewasa. Saat sudah siap, si kecil akan mencapai milestone di usianya.