“Selamat menempuh hidup baru.” Doa ini sangat jamak diucapkan ketika kita menikah. Apa sih artinya?
Artinya pernikahan adalah gerbang kehidupan keluarga yang berbeda alias baru bagi kamu yang awalnya hidup sendiri dan tidak memiliki komitmen. Kalau kamu merasa siap nikah, berarti kamu siap membentuk keluarga. Dimulai dengan suami-istri, lantas menjadi orangtua dengan hadirnya buah hati.
Menurut UU No. 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, disebutkan pengertian keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami, istri dan anak, atau ayah dan anak, atau ibu dan anak.
Keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak, tempat anak belajar, dan berperan sebagai makhluk sosial. Perubahan sosial ekonomi, kependudukan, perkembangan teknologi, dan informasi merupakan peluang sekaligus tantangan bagi keluarga. Pembangunan keluarga dilakukan melalui pendekatan siklus hidup manusia dari peningkatan kualitas anak, remaja, lansia, hingga kualitas lingkungan keluarga.
Nah, sudah tahu belum tujuan bekeluarga? Tugas utama keluarga adalah memenuhi kebutuhan jasmani, rohani, dan sosial anggota keluarganya. Mencakup pemeliharaan dan perawatan anak-anak, pembimbingan perkembangan kepribadian anak-anak, dan memenuhi kebutuhan emosional anggota keluarganya. Pembangunan keluarga dilakukan melalui pendekatan siklus hidup manusia yaitu mulai dari peningkatan kualitas anak, remaja, lansia, sampai dengan peningkatan kualitas lingkungan keluarga.
Adapun tujuan pembangunan keluarga, antara lain: pertama, membangun ketahanan dan kualitas balita dan anak dalam memenuhi tumbuh kembangnya. Kedua, terbangunnya ketahanan keluarga remaja dan kualitas remaja dalam menyiapkan kehidupan berkeluarga. Ketiga, meningkatnya kualitas lansia dan pemberdayaan keluarga rentan sehingga mampu berperan dalam kehidupan keluarga. Serta, terwujudnya pemberdayaan ekonomi keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Kehidupan keluarga berjalan melalui beberapa tahap perkembangan di mana setiap tahap memiliki keunikan dengan fungsi, peran, dan tugas yang khusus. Namun demikian, keluarga memiliki tugas perkembangan sepanjang kehidupannya guna menjaga kelangsungan dan keberlanjutan umat manusia. Tugas tersebut antara lain (Duvali, 1971):
- Pemenuhan kebutuhan fisik seluruh anggota keluarga sesuai standar kehidupan berkualitas.
- Alokasi sumber daya keluarga baik yang dimiliki maupun yang tidak dimiliki namun dapat diakses oleh keluarga.
- Pembagian tugas di antara seluruh anggota keluarga.
- Sosialisasi anggota keluarga terhadap berbagai nilai perilaku.
- Reproduksi, penambahan, dan pelepasan anggota keluarga.
- Pemeliharaan tata tertib.
- Penempatan anggota keluarga di masyarakat.
- Pemeliharaan moral dan motivasi.
Jadi sudah siap nikah? Berarti sudah siap membangun keluarga. Dengan mengetahui tujuan berkeluarga, masa depan anak-anak akan lebih cerah dan cemerlang di masa depan.