Oleh Vizcardine Audinovic, Penyuluh KB Kabupaten Malang, Jawa Timur
Memutuskan untuk menikah artinya tugas kita sebagai individu bertambah. Ketika menikah kita akan berperan sebagai suami/istri. Kita berupaya melaksanakan kewajiban sebagai suami dan istri agar pernikahan berjalan harmonis. Perubahan status dan bertambahnya kewajiban, bukan berarti kita kehilangan jati diri sebagai individu.
Kita curahkan segalanya untuk pasangan. Hal ini baik untuk pernikahan. Tapi ada kalanya sudah berusaha untuk pasangan namun entah kenapa terasa kosong. Bisa jadi, Anda belum memenuhi kebutuhan diri sendiri. Kebutuhan di sini bukan material tapi hal-hal yang abstrak, sesuatu yang dirasakan dalam hati.
BACA JUGA : 5 Pertanyaan Dasar yang Harus Dijawab untuk Meyakinkan Diri Siap Nikah
Sebagai contoh, sebelum menikah Anda selalu menyempatkan untuk membaca buku, mendesain baju, travelling, melukis dan lainnya. Ketika menikah kebiasaan membaca buku itu perlahan sirna karena waktu Anda tercurahkan untuk mengurus rumah, pasangan, anak ditambah fokus pada pekerjaan. Terkadang rutinitas tersebut bisa jadi menjenuhkan dan membuat Anda menjadi uring-uringan. Sehingga tidak ada salahnya untuk kembali menghidupkan aktivitas lama, atau hobi Anda yang sempat terpendam karena kesibukan sebagai istri atau suami dan orang tua.
Di sini saya tidak mengajak Anda untuk melalaikan tugas sebagai suami/ istri. Tapi sebagai individu Anda tetap membutuhkan ruang dan waktu untuk sendiri yang sering disebut Me Time. Me Time penting baik istri ataupun suami untuk membuat rileks, mengenal diri sendiri, lebih kreatif dan produktif.
BACA JUGA : 4 Moment Menyenangkan Saat Mempersiapkan Pernikahan
Tentunya Anda harus berdiskusi dengan pasangan bagaimana caranya mewujudkan me time. Anda bisa membuat kesepakatan, mengatur jadwal me time dengan pasangan, berbagi tugas siapa yang akan mengurus rumah dan anak ketika Anda me time, begitu juga sebaliknya. Me Time tidak harus mewah kok, bisa dilakukan dari rumah seperti marathon film tanpa diganggu dengan pekerjaan rumah, mengundang sahabat untuk mengobrol , yoga dan lainnya.
Meninggalkan pasangan dan anak untuk Me Time itu tidak keliru dan tidak mengurangi peran kita sebagai orang tua kok. Justru setelah me time pikiran akan lebih tenang, kita akan lebih bahagia dan lebih semangat menjalani hari-hari. Oleh karena itu sempatkanlah me time meski sejenak. Karena individu yang bahagia juga akan memberi kebahagiaan bagi orang lain.