Mengenal Kakeibo, Tehnik Mengelola Keuangan Keluarga Ala Ibu Rumah Tangga di Jepang

Kakeibo (Foto: Pexels)

Table of Contents

Menurut catatan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung pada tahun 2021 dan diperkuat temuan beberapa studi yang menyebutkan bahwa penyebab utama perceraian adalah perselisihan dan pertengkaran antarpasangan. Di antara sekian banyak sumber perselisihan dan pertengkaran dalam keluarga, masalah keuangan atau finansial merupakan yang paling sering terjadi.

Dapat dikatakan bahwa masalah keuangan dalam keluarga memang cukup riskan untuk diperdebatkan. Jika terdapat sedikit saja perbedaan pendapat di antara pasangan, bisa menimbulkan terjadinya gesekan yang memicu perceraian. Misalnya perbedaan pendapat tentang kebiasaan belanja kebutuhan keluarga dan menabung. Bagi beberapa pasangan mungkin akan mengabaikan perbedaan ini dan menganggapnya sebagai sesuatu yang wajar dalam hubungan suami-istri.

Namun, jika tidak segera dicari penyelesaiannya, dapat menjadi konflik berkepanjangan di masa depan. Ditambah lagi jika suatu saat kondisi keuangan suami atau istri atau keduanya tiba-tiba mengalami penurunan yang drastis, atau mungkin, salah satu pihak ada yang menutupi soal belanja keperluan pribadi atau soal utang. Dapat dipastikan kondisi tersebut akan semakin memperparah keadaan dan memicu perceraian.

Untuk menghindari, atau setidaknya meminimalisir, terjadinya konflik dalam keluarga yang disebabkan oleh masalah keuangan, setiap calon pasangan atau pasangan harus membekali diri dengan kemampuan mengelola keuangan keluarga. Ada teknik sederhana dalam mengelola keuangan keluarga ala ibu rumah tangga di Jepang yang disebut “Kakeibo” atau “Kakebo” (dibaca: kah-keh-boh). Secara harfiah, Kakeibo memiliki arti “buku besar atau catatan keuangan rumah tangga”. Teknik ini pertama kali diperkenalkan oleh jurnalis Jepang, Hani Motoko, pada tahun 1904, dan sudah banyak di praktikan oleh para ibu di Jepang sejak zaman dahulu.

Kakeibo menjadi populer setelah penulis Jepang, Fumiko Chiba, menulis buku “Kakeibo: The Japanese Art of Saving Money”. Didalam buku ini, terdapat empat pertanyaan penting yang harus dijawab apabila ingin memiliki kondisi keuangan yang baik, yaitu:
1. Berapa banyak uang yang kamu miliki?
2. Berapa jumlah uang yang ingin kamu simpan?
3. Seberapa besar dana yang rutin kamu belanjakan?
4. Bagaimana kamu bisa meningkatkan uang yang kamu tabung?

Kakeibo diakui dapat mengubah pandangan terhadap uang dan dapat membuat kita menjadi tambah wawas dalam mengelola keuangan. Pada dasarnya Kakeibo adalah jurnal pembukuan untuk pengelolaan pendapatan dan pengeluaran yang proses pencatatannya dilakukan dengan tulis tangan. Hal ini ada tujuannya: agar kita memiliki kesadaran emosional untuk setiap pengeluaran yang kita catat.

Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam menerapkan teknik Kakeibo:
1. Catat seluruh pemasukkan yang diterima di awal bulan, baik dari pemasukan rutin seperti gaji bulanan maupun penghasilan tambahan
2. Sisihkan uang yang ingin ditabung di bulan tersebut
3. Alokasikan sisanya ke dalam beberapa pos pengeluaran, yang terbagi menjadi empat kategori:
a. Survival/Primer, untuk pengeluaran dasar yang wajib dilakukan. Jika tidak terpenuhi, ini dapat mengganggu aktivitas harian. Misalnya: transportasi, makan, listrik, cicilan rumah, dan lain-lain.
b. Optional/Sekunder, untuk pengeluaran yang sifatnya tidak wajib dipenuhi dan biasanya berupa pilihan dan dapat ditunda kapan saja. Misalnya pakaian, ponsel, hangout, dan lain-lain.
c. Culture, untuk pengeluaran yang bersifat fun, yang dilakukan untuk menambah wawasan. Misalnya membeli buku, nonton film, konser, teater, dan sebagainya.
d. Extra, untuk pengeluaran tambahan yang sifatnya mendadak atau tak terduga. Misalnya obat-obatan, biaya bengkel mobil atau motor, dan lain-lain.
4. Siapkan beberapa amplop untuk alokasi dana dari pos-pos pengeluaran tersebut. Agar tidak tertukar, kita bisa membedakan warna amplop, dan menuliskan nama amplop tersebut sesuai dengan tujuan pengeluarnnya
5. Di akhir bulan dapat melakukan evaluasi terhadap aktivitas keuangan yang sudah dilakukan. Cek amplop/pos mana yang berhasil menghemat banyak dan mana yang lebih dari budget. Di bulan selanjutnya kita bisa menyesuaikan budgeting untuk kebutuhan yg diperlukan.

Ada aspek penting yang bisa kita petik, bahwa teknik Kakeibo mengajarkan kita untuk bijak dalam melakukan manajemen keuangan, terlebih saat ini ketika proses belanja dapat dilakukan dengan sangat mudah melalui toko-toko online. Jika tidak bijak, bisa membuat pengeluaran tidak terkontrol. Kakeibo juga mengajarkan kita untuk membiasakan melihat masa depan, fokus pada saat ini, dan merenungkan masa lalu dalam mengatur pemasukan dan pengeluaran keuangan.

Gimana, tertarik untuk mencoba mempraktikkan Kakeibo?

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini?
+1
0
+1
1
+1
1
+1
0
Scroll to Top