Memiliki rasa tidak tega kepada anak sangatlah wajar. Namun, kalau berlebihan dalam melakukannya justru bisa berdampak buruk pada perkembangan anak. Buah hati bisa saja menjadi generasi home service.
Generasi home service banyak dibicarakan akhir-akhir ini. Generasi home service ini maksudnya anak yang selalu ingin dilayani oleh orang tua atau pengasuhnya. Hal ini terjadi kepada anak-anak selalu dilayani oleh orang tuanya atau orang yang membantunya.
Sebagai contoh ketika harus mengancingkan baju, anak akan meminta seseorang untuk melakukan hal itu. Padahal secara usia, ia harus mulai belajar mengancingkan baju untuk melatih kemampuan motorik halusnya.
Anak menjadi generasi yang selalu ingin dilayani tentu ada penyebabnya. Berikut ini hal-hal yang bisa membuah anak menjadi generasi home service.
1. Menuruti semua keinginan anak
Orang tua biasanya menuruti semua keinginan anak karena rasa bersalah, misalnya karena sibuk bekerja. Hal itu wajar saja dilakukan. Namun, jika segala keinginan anak selalu dituruti, hal itu menjadi tidak wajar. Pasalnya, sikap tersebut justru tidak membiarkan anak berlatih mandiri. Misalnya, orang tua yang masih sering memakaikan anak baju, membersihkan bekas makanan, dan lainnya. Padahal sebenarnya anak sudah bisa melakukan hal itu sendiri.
2. Rasa tidak tega kepada anak
Punya rasa tidak tega terhadap anak tentu hal yang manusiawi. Contohnya orang tua tidak tega jika anak kesusahan, kelaparan, dan lain sebagainya. Namun, jika rasa tidak tega tersebut terlalu berlebihan, anak akan menjadi manja dan tidak mandiri. Bahkan akan menjadi orang yang mudah putus asa ketika mengalami kesulitan.
3. Anak terbiasa dilayani
Bagi orang tua yang bekerja dan memiliki penghasilan lebih, mungkin akan membayar jasa babysitter ataupun Asisten Rumah Tangga (ART) untuk mengurus rumah dan anak-anak. Namun, jika dari lahir si kecil terbiasa dilayani babysitter dan ART dan tidak diajari untuk mandiri, kelak ia bisa saja bertumbuh menjadi generasi home service.
4. Orang tua terlalu cuek
Ketika anak melakukan kesalahan, orang tua hanya membiarkan saja tanpa menjelaskan di mana letak kesalahan sang anak. Hal ini justru akan membuat anak berbuat semaunya tanpa memikirkan perbuatannya itu salah karena orang tuanya menggangap itu adalah hal yang biasa.
5. Anak tidak diajari soal proses
Anak bisa tumbuh jadi generasi home service ketika ia tidak diajari soal proses. Contohnya ketika anak tidak dapat memakai kaus kaki, saat itu orang tua terburu-buru memakaikan tanpa menjelaskan cara memakai kaos kaki, dan tidak memberi kesempatan anak untuk mencoba sendiri agar ia memahami bagaimana proses memakai kaos kaki.
BACA JUGA: Tips Parenting untuk Orang Tua Baru Agar Bebas dari Panik
Kamu tentu saja tidak ingin si buah hati jadi generasi home service dan ingin mendidik anak dengan memberikan teladan yang baik. Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan agar buah hati tak menjadi generasi yang selalu ingin dilayani.
Pertama, kamu perlu melatih kemandirian anak. Sejak dini anak dapat diajarkan kemandirian sesuai usianya. Seperti toilet training, makan sendiri, bahkan memakai baju dan mengancingkannya.
Orang tua dapat mengajarkannya secara bertahap agar si kecil juga dapat belajar bagaimana prosesnya bahwa semua itu tak dapat dilakukan dengan tergesa-gesa. Bahkan dengan makan sendiri hingga mengancingkan baju pun dapat melatih keterampilan motoriknya.
Hal kedua yang bisa dilakukan yakni dengan melatih anak bertanggung jawab. Tanamkan tanggung jawab kepada anak sejak dini, seperti meletakkan baju kotornya dan meletakkan piring setelah selesai makan pada tempatnya. Orang tua dapat memberikan contoh ke mana baju kotor harus ditaruh atau menaruh piring setelah makan ke tempat piring kotor.
Berikanlah teladan yang baik. Anak akan melihat teladan atau contoh terbaiknya di rumah, yaitu dari orang tua. Anak akan meniru apa yang dilihatnya. Ayah juga bisa melibatkan diri dalam pekerjaan rumah tangga sehingga anak akan melihat dan meniru bahwa pekerjaan rumah tangga tidak hanya dikerjakan oleh ibu.
Latihlah anak agar disiplin. Melatih kedisiplinan pada anak bisa dimulai dari hal-hal yang sederhana seperti waktu makan, main, dan tidur. Waktunya makan, maka si kecil harus makan, bukan bermain. Melalui kedisiplinan seperti itu, si kecil diharapkan bisa menjadi generasi yang lebih baik dan menghargai waktu.
Hal lain yang bisa kamu lalukan adalah membiasakan anak dengan tantangan. Carol Dwek, Psikolog dari Standford University mengatakan hadiah terpenting dan terindah dari orang tua untuk anak-anaknya adalah tantangan.
Tantangan yang dimaksud di sini adalah orang tua tidak membiasakan menuruti semua keinginan anak. Jika ingin sesuatu maka ajaklah si kecil mencari solusinya. Seperti ingin sepatu dan tas baru, maka orang tua dapat mengajak anak untuk menabung terlebih dahulu.