Jago Menabung Adalah Kunci Sukses Finansial di Era Digital

Cover - Jago Menabung Adalah Kunci Sukses Finansial di Era Digital

Table of Contents

Ananda Syifa Fauzia – Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera Universitas YARSI

 

Di tengah gaya hidup serba cepat dan maraknya godaan belanja online, menabung jadi semakin sulit dilakukan. Sebuah studi dari Rahman dkk. (2023) menyebutkan bahwa 85,6% generasi milenial di Indonesia kesulitan mengelola keuangan mereka. Survei OCBC NISP Financial Fitness Index juga menunjukkan bahwa banyak anak muda di Indonesia berada dalam kondisi keuangan yang “kurang sehat”. Ironisnya, teknologi digital yang seharusnya membantu justru sering membuat banyak orang terjebak dalam gaya hidup boros.

Baca Juga: SUKSES MENABUNG DI USIA MUDA, PASTI BISA!!

Tapi sebenarnya, masalah ini bisa diatasi dengan strategi yang tepat. Salah satu langkah awal yang bisa dicoba adalah menerapkan prinsip “bayar diri sendiri dulu”. Caranya, langsung sisihkan uang ke tabungan setiap kali menerima penghasilan, misalnya dengan mengatur auto-debit dari rekening utama ke rekening tabungan. Penelitian Robin & Djanuarko (2021) menunjukkan bahwa orang yang menggunakan auto-debit berhasil menabung hingga 78% lebih baik dibandingkan yang menabung secara manual. Selain itu, studi Karla & Stevianus (2023) juga menemukan bahwa orang yang punya tujuan keuangan yang jelas biasanya lebih sukses mencapai target tabungan mereka.

Perkembangan teknologi finansial (fintech) juga membantu kita lebih mudah menabung. Banyak aplikasi keuangan sekarang punya fitur keren seperti rounded-up savings, yang otomatis membulatkan nominal transaksi dan menyisihkan sisanya untuk tabungan. Bahkan, ada teknologi berbasis kecerdasan buatan yang bisa menganalisis kebiasaan belanja kita dan memberikan saran untuk mengoptimalkan tabungan. Data OJK juga menunjukkan bahwa pengguna aplikasi dengan fitur tabungan otomatis punya pertumbuhan tabungan 45% lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak menggunakannya.

BACA JUGA ARTIKEL  3 Langkah Mengatur Keuangan Keluarga dengan Percaya Diri

Selain teknologi, faktor psikologis juga penting untuk membangun kebiasaan menabung. Penelitian dari Departemen Psikologi UI menyebutkan bahwa metode mental accounting, atau mengelompokkan uang ke kategori tertentu, bisa membantu kita lebih disiplin dalam menabung. Visualisasi target tabungan dan memberikan hadiah kecil untuk diri sendiri saat mencapai tujuan juga bisa membuat kita lebih semangat. Di samping itu, kebiasaan mindful spending, atau lebih sadar saat mengambil keputusan belanja juga sangat membantu.

Baca Juga: Siapa Bilang Hidup Hemat Berarti Tak Bisa Lagi Bersenang-senang?

Menabung dengan sukses butuh kombinasi yang pas antara pemahaman keuangan, pemanfaatan teknologi, dan kesiapan mental. Kuncinya bukan pada besar kecilnya jumlah uang yang disisihkan, tapi pada konsistensi. Penelitian menunjukkan bahwa menabung sedikit-sedikit tapi rutin lebih efektif daripada menabung dalam jumlah besar tapi tidak teratur. Yang penting, mulailah sekarang, gunakan teknologi dengan bijak, dan tetap konsisten agar bisa mencapai kebebasan finansial yang kita impikan.

 

 

Referensi

Katadata.co.id,. (2023). Riset: 85% Milenial Indonesia Belum Sehat Kondisi Keuangannya. https://katadata.co.id/finansial/keuangan/611f192879703/riset-85-milenial-indonesia-belum-sehat-kondisi-keuangannya. Dikases 26 Desember 2024

Robin, R., & Djanuarko, D. (2021). Faktor yang Mempengaruhi Minat dan Perilaku Menabung Pada Masyarakat Kota Batam. Jurnal Dimensi, 10(1), 112-126.

Karla, E., & Stevianus, S. (2023). Faktor-Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Perilaku Menabung Mahasiswa Era Pandemi Covid 2019. Journal on Education, 5(4), 16680-16686.

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini?
+1
14
+1
7
+1
3
+1
0
Scroll to Top