Dear Parents, Penting Lho Mengajarkan Anak Soal Kepemilikan Sebelum Belajar Berbagi

Mendidik Anak (Foto oleh Artem Beliaikin dari Pexels)

Table of Contents

Dalam tumbuh kembang anak, ada masanya anak merasa sebagai pusat dunia. Ini berarti anak berada pada tahap berpikir egosentris. Dia merasa semua adalah miliknya sehingga sulit diajak berbagi.

Eits, jangan cepat-cepat menilai anak serakah ya. Ini merupakan fase perkembangan dan perilaku yang normal untuk anak usia 1–2 tahun. Hal ini karena mereka punya ikatan yang kuat dengan benda-benda, sementara dia sebenarnya sedang belajar bekerja sama.

Wajar saja orang tua tak dapat menuntut anak usia ini untuk mengubah pemahamannya dalam waktu singkat. Ingat, otak anak masih terus bertumbuh. Cara pandang mereka terhadap lingkungannya pun akan berubah, pemahamannya tentang kepemilikan juga akan terus berkembang.

Hal yang dibutuhkan anak saat ini adalah belajar memahami benda-benda miliknya, milik orang lain dan milik bersama. Ia butuh belajar meluaskan dunianya. Ada beberapa cara untuk mengajarkan anak agar paham tentang kepemilikan yang bakal membuatnya terampil bergaul.

1. Dorong anak untuk berbagi dengan orang tuanya lebih dulu.

Kamu bisa mendorong buah hati untuk berbagi dengan kamu lebih dulu. Hal ini lebih mudah, karena anak tahu kamu tidak akan merebut atau mengamuk. Kemudian, ajak dia bermain dengan mainan kesayangannya. Pinjamlah mainannya, beritahu kalau dia bisa mendapatkannya kembali.

2. Ajak anak ke play ground.

Play ground merupakan tempat terbaik baginya untuk belajar bergantian karena alat-alat bermain di play ground bukan milik siapa-siapa. Anak akan melihat setiap anak yang ada di tempat itu punya kesempatan yang sama untuk menggunakan alat bermain.

3. Bantu anak menjaga barang-barangnya dan jangan paksa anak untuk meminjamkan barangnya.

Sebelum ada teman sebayanya datang, biarkan anak memutuskan mainan apa yang ingin dia simpan. Ketika anak tahu bahwa dia tidak selalu harus meminjamkan barangnya, akan lebih mudah baginya untuk melepaskan barangnya.

4. Beri kesempatan bergaul dengan anak lain dan orang dewasa lain.

Saat bersama anak dan orang dewasa lain, anak akan belajar hal yang sama yang kamu ajarkan, yaitu bergantian. Dengan demikian si kecil akan paham bahwa di mana pun dia berada, aturan bergantian tetaplah ada.

5. Ajarkan anak berkata ‘pinjam’, bukan ‘minta’.

Kata pinjam mengacu pada ‘mengembalikan,’ sementara kata ‘minta’ mengacu pada memiliki. Katakan pada anak meminjam berarti harus mengembalikan. Bila ada teman yang meminjam, pasti dia akan mengembalikannya. Penjelasan kamu mungkin tak terlalu dipahami anak, tapi pengalaman menerima kembali barangnya yang dipinjam, membuat anak belajar dia takkan kehilangan miliknya.

BACA JUGA: Tantangan Orang Tua dalam Mengajarkan Nilai Kehidupan pada Anak

6. Bantu anak memahami barang milik ayah, milik bunda, dan milik kita bersama.

Kamu bisa membantu anak memahami barang milik ayah, bunda, dan milik bersama dari barang-barang yang ada di rumah. Misalnya, dasi milik ayah, lipstick milik bunda, kursi dan meja milik kita semua, bunda dan ayah milik kita semua. Bila si kecil mendominasi ibunya, katakan, “Bunda milik kita semua. Tadi kamu sudah main sama bunda. Sekarang gantian, ayah mau bicara dengan bunda sebentar. Kamu tetap boleh di sini, bertiga.”

7. Ajarkan ide tentang bergantian.

Kamu bisa mengajarkan ide tentang bergantian pada anak. Misalnya, “Tadi kamu sudah main mobil-mobilan ini. Sekarang gantian, Naka pinjam mobil-mobilannya, kamu main boneka.” Bila anak tidak sabar menunggu dan tetap merebut, berikan time out. Jauhkan anak dari teman bermainnya, agar dia tahu bahwa merebut bukan cara yang baik.

8. Jangan diceramahi.

Jangan menceramahi anak saat anak marah karena tak mau bergantian. Pasalnya dia juga tak mau mendengarkan penjelasan kamu tentang pentingnya bergantian. Alihkan, atau berikan mainan pengganti.

Itulah beberapa cara yang bisa kamu terapkan untuk mengajarkan anak soal kepemilikan agar anak mau berbagi. Semoga berhasil!

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini?
+1
0
+1
0
+1
5
+1
0
Scroll to Top