Dampak Media Sosial terhadap Kesehatan Mental Remaja

Cover - Dampak Media Sosial terhadap Kesehatan Mental Remaja

Table of Contents

Shely Liana Putri – Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera Universitas YARSI

Saat ini, media sosial telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan remaja. Aplikasi seperti Instagram, TikTok, Youtube, dan lain sebagainya, bukan hanya sekadar sarana hiburan, tetapi juga media untuk mengekspresikan diri dan menjalin relasi sosial. Walaupun membawa sejumlah manfaat, penggunaan media sosial yang berlebihan dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental remaja. Di fase remaja yang penuh dengan perubahan emosi dan pencarian identitas diri, kehadiran media sosial bisa memengaruhi cara remaja memandang diri sendiri, membentuk harga diri, serta membangun hubungan sosial. Data menunjukkan bahwa lebih dari 90% remaja Indonesia aktif di media sosial. Hal ini menunjukkan pentingnya memahami dampak media sosial terhadap kondisi psikologis remaja.

Baca Juga: 7 Langkah Menjaga Kesehatan Mental Anak

Di satu sisi, media sosial memberikan ruang untuk mengekspresikan diri secara kreatif. Pada platform tersebut, kita bisa berbagi hasil karya seperti video, tulisan, atau gambar yang mencerminkan minat dan kepribadian. Media sosial juga memudahkan untuk menjaga hubungan pertemanan, bahkan memperluas jaringan sosial dengan orang-orang dari berbagai daerah. Tidak hanya itu saja, banyak juga konten edukatif yang bermanfaat, yang bisa menambah wawasan kita dalam berbagai bidang.

Namun di sisi lain, ada beberapa risiko yang perlu diwaspadai. Salah satunya adalah adanya tekanan sosial yang muncul akibat kecenderungan membandingkan diri dengan orang lain. Ketika melihat unggahan orang lain yang tampak sempurna, sebagian remaja mulai merasa tidak cukup baik dan mulai meragukan diri sendiri. Media sosial juga menjadi tempat munculnya perundungan atau cyberbullying. Komentar negatif, hinaan, bahkan pelecehan di media sosial bisa memicu gangguan psikologis, seperti kecemasan, depresi, atau bahkan keinginan untuk menyakiti diri sendiri. Ketergantungan pada media sosial juga bisa mengganggu pola tidur, menurunkan konsentrasi, dan meningkatkan tekanan mental. Muncul juga perasaan takut ketinggalan informasi atau yang dikenal dengan istilah Fear of Missing Out (FOMO), yang membuat remaja terus merasa cemas dan gelisah dalam pergaulan sosialnya.

Baca Juga: Manfaat Dukungan Sosial Untuk Kesehatan Mental Remaja

Ada beberapa faktor yang memengaruhi seberapa besar dampak media sosial pada remaja, durasi dan frekuensi penggunaan menjadi salah satu yang utama. Semakin banyak waktu yang dihabiskan di media sosial, semakin besar pula kemungkinan munculnya gangguan kesehatan mental. Jenis konten yang dikonsumsi juga sangat berpengaruh, konten negatif atau yang tidak sesuai dengan usia bisa membentuk pola pikir yang keliru dan menimbulkan emosi negatif. Namun, dukungan dari keluarga juga memiliki peran yang besar, karena remaja yang memiliki hubungan yang hangat dengan orang tua serta komunikasi yang terbuka, cenderung lebih kuat dalam menghadapi tekanan dari media sosial.

BACA JUGA ARTIKEL  6 Tips Menanamkan Jiwa Kewirausahaan pada Anak

Untuk menyikapi penggunaan media sosial secara sehat, remaja perlu belajar membatasi waktu dalam menggunakan media sosial. Fitur pengatur waktu bisa dimanfaatkan agar kita selalu konsisten dengan durasi penggunaan media sosial. Memilih konten positif dan mengikuti akun-akun yang memberikan pengaruh positif juga penting dilakukan, hindari konten-konten yang bisa memicu kecemasan atau membuat kita merasa rendah diri. Orang tua atau pendamping remaja perlu menciptakan suasana komunikasi yang nyaman, agar remaja bisa berbagi cerita tanpa takut dihakimi. Selain itu, dengan mengajak remaja untuk aktif dalam berbagai kegiatan, seperti olahraga, seni, atau kegiatan sosial, bisa membantu untuk menjaga keseimbangan antara dunia digital dan kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Cara yang Tepat Mengatasi Stres di Usia Remaja

Jadi kesimpulannya adalah media sosial memang tidak sepenuhnya buruk bagi remaja. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, bisa memengaruhi kesehatan mental secara serius. Oleh karena itu, baik remaja, orang tua, atau pendamping, harus sama-sama bijak dalam menggunakan media sosial dan menciptakan lingkungan yang aman untuk kesehatan mental. Remaja tetap bisa menikmati dunia digital, asalkan tetap menjaga keseimbangan emosional dalam menjalani kehidupan.

 

REFERENSI
Arifianto, A., & Lestari, M. (2022). Media Sosial dan Kesehatan Mental Remaja: Tinjauan Psikologis. Jurnal Psikologi Insight, 4(3), 78-86.

Fitriani, R., & Hidayat, D. (2020). Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial dengan Tingkat Kecemasan pada Remaja. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(2), 112-120.

Ramadhani, N., & Suryani, E. (2021). Pengaruh Penggunaan Media Sosial terhadap Kesehatan Mental Remaja. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling, 7(1), 55-64.

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini?
+1
12
+1
6
+1
3
+1
0
Scroll to Top