Dampak Keluarga Broken Home Pada Perkembangan Anak

Cover - Dampak Keluarga Broken Home Pada Perkembangan Anak

Table of Contents

Chike Ismi Anggraini – Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera Universitas YARSI

Keluarga adalah tempat pertama di mana seorang anak mendapatkan kasih sayang, pendidikan, dan pembentukan karakter. Ketika keluarga mengalami perpecahan atau konflik yang berkepanjangan dikenal sebagai kondisi “broken home”anak-anak menjadi pihak yang paling rentan terkena dampaknya. Berikut adalah pembahasan mengenai dampak keluarga broken home pada perkembangan anak. Broken home adalah kondisi keluarga yang tidak lagi harmonis akibat perceraian, konflik berat, atau perpisahan orang tua. Bagi anak, kondisi ini menjadi pengalaman yang membingungkan dan emosional. Tidak jarang, mereka merasa kehilangan arah, cemas, dan kesepian. Dampak dari keluarga broken home pada perkembangan anak sangatlah kompleks, jika tidak ditangani dengan baik, dampak ini bisa memengaruhi masa depan mereka. Dalam artikel ini akan membahas dampa keluarga broken home pada perkembangan anak.
Berikut Beberapa Dampak Keluarga Broken Home pada Perkembangan Anak:

Baca Juga: Fatherless di Mata Generasi Kini: Tren Peduli, Kesadaran Semu atau Kesadaran Sesungguhnya

A. Dampak Emosional
• Rasa Kesepian dan Kehilangan
Anak mungkin merasa ditinggalkan oleh salah satu orang tua. Hal ini menimbulkan rasa sedih, kesepian, bahkan trauma.
• Ketidakstabilan Emosi
Anak dari keluarga broken home sering kali mengalami kecemasan, stres, atau bahkan ledakan emosi yang sulit dikontrol.

B. Dampak Psikologis
• Gangguan Kepercayaan Diri
Anak sering merasa dirinya penyebab perpecahan keluarga, yang menurunkan rasa percaya diri mereka.
• Risiko Gangguan Mental
Stres yang berkepanjangan dapat memicu depresi, gangguan kecemasan, atau bahkan perilaku agresif.

C. Dampak Sosial
• Kesulitan Berhubungan dengan Orang Lain
Anak-anak ini cenderung kesulitan mempercayai orang lain dan membangun hubungan yang sehat.
• Perasaan Minder atau Terisolasi
Mereka mungkin merasa berbeda atau tidak diterima dalam lingkungannya karena situasi keluarga mereka.

BACA JUGA ARTIKEL  Sisi Positif Tinggal Bersama Mertua Setelah Menikah

D. Dampak Akademis
• Penurunan Prestasi Belajar
Stres di rumah dapat mengganggu konsentrasi dan motivasi anak untuk belajar.
• Kesulitan Mengikuti Kegiatan Sekolah
Anak mungkin merasa sulit beradaptasi atau terlibat dalam kegiatan sekolah karena pikiran yang terbagi.

E. Dampak Moral dan Perilaku
• Kenakalan Remaja
Beberapa anak mencari pelarian melalui perilaku negatif seperti pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, atau kenakalan lainnya.
• Kurangnya Pengendalian Diri
Konflik di rumah bisa memengaruhi cara anak mengelola frustrasi dan tekanan.

Faktor yang Mempengaruhi Dampak Broken Home
• Usia Anak
Anak kecil lebih mudah terpengaruh secara emosional, sementara remaja lebih rentan terhadap masalah sosial dan perilaku.
• Kondisi Ekonomi
Perubahan kondisi finansial setelah perceraian dapat memperburuk keadaan.
• Dukungan Lingkungan
Kehadiran orang tua pengganti atau keluarga besar yang suportif dapat meringankan beban anak.
• Intensitas Konflik
Semakin sering anak menyaksikan konflik, semakin besar dampaknya pada kesehatan mental mereka.

Baca Juga: Formula Simpul Mati Ikatan Cinta Dibalik Renungan Involuntary Childless Bisahkan Mereka Membangun Surga Tanpa Malaikatnya?

Cara Mengatasi Dampak Broken Home pada Anak
• Dukungan Psikologis, Konseling dengan psikolog atau terapis anak dapat membantu mereka memproses perasaan yang sulit.
• Membangun Komunikasi yang baik, Orang tua perlu tetap berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan penuh kasih sayang.
• Memberikan Stabilitas, Orang tua harus menciptakan lingkungan yang stabil dan konsisten, meskipun hubungan pernikahan telah berakhir.
• Melibatkan Anak dalam kegiatan positif: Memberikan ruang bagi anak untuk menyalurkan emosi melalui kegiatan seperti olahraga, seni, atau komunitas sosial.

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini?
+1
5
+1
2
+1
1
+1
0
Scroll to Top