Bertengkar dengan Kekasih Menjelang Pernikahan, Lakukan Hal Ini

Bertengkar Menjelang Pernikahan

Table of Contents

Cobaan menjelang pernikahan biasanya datang dari berbagai macam penjuru. Lelah mengatur persiapan pernikahan membuat calon pengantin menjadi sensitif. Hal-hal yang tak diinginkan muncul dan bisa memicu pertengkaran menjelang pernikahan.

Jika tidak bertengkar, harus mengalah karena rasa malu rencana pernikahan sudah dekat. Muncul pula perasaan tidak dihargai oleh calon jika harus terus-menerus mengalah. Apa yang harus dilakukan?

Rasanya memang mengesalkan ya ketika merasa pasangan kurang bisa menghargai. Namun, berusalah untuk tenang. Pernikahan memang bukan cuma menyatukan kamu dan pasangan. Tetapi menyatukan dua keluarga.

Banyak perbedaan yang harus dijembatani ketika kamu menikah. Bisa keluarga yang berbeda budaya, kebiasaan, sampai pola pikir. Komunikasi adalah kunci. Jangan dipendam daan terus mengalah.

Bicarakan hal-hal yang membuatmu keberatan dengan calon pasangan. Sampaikan bahwa kamu merasa marah dan kesal ketika merasa dia bersikap yang membuatmu kesal. Buat kesepakatan untuk mengatasi masalah tersebut.

Di sisi lain coba untuk lebih terbuka dengan dirinya tanpa diminta sehingga dia juga tidak merasa khawatir. Rasa percaya pasangan perlu ditingkatkan menjelang pernikahan. Ingat alasan-alasanmu memilih dia sebagai pasangan hidup.

BACA JUGA: Persiapan Menikah Ini Wajib Kamu Lakukan Setelah Foto Pre-wedding

Rasa marah/kecewa/kesal/sedih merupakan bentuk emosi yang normal dan sehat saat diekspresikan dengan cara yang tepat. Namun jika emosi di ekspresikan dengan cara yang tidak tepat justru akan membawa dampak negatif pada fisik dan kehidupan sosial kita.

Cobalah mengendalikan emosi dengan mengenali situasi yang membuat emosi negatif muncul. Ambil waktu untuk diam dan lakukan relaksasi deep breathing.

Relaksasi deep breathing dapat meningkatkan konsentrasi pada diri, mempermudah untuk mengatur nafas, meningkatkan oksigen dalam darah dan memberikan rasa tenang sehingga membuat diri menjadi lebih rileks. Relaksasi deep breathing dapat digunakan untuk stabilisasi emosi.

Rutin lakukan latihan ini setiap waktu dan terutama saat emosi mulai terpancing. Ajaklah pikiran kita untuk berpikir secara logis dalam segala situasi. Menjelang pernikahan tentu menjadi waktu yang paling dinanti, jangan sampai kamu kehilangan momen indahmu hanya karena emosi sesaat.

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini?
+1
0
+1
0
+1
2
+1
2
Scroll to Top