Menjaga jarak kelahiran penting dilakukan karena berhubungan dengan kesehatan ibu, anak, dan ekonomi keluarga yang menjadi tanggungjawab ayah. Lantas berapa jarak ideal kelahiran anak?
Idealnya, jarak kehamilan minimal adalah 2 tahun. Dengan jarak ini maka ibu memiliki kesempatan jeda melahirkan selama 3 tahun. Jadi setelah melahirkan, pertimbangkan alat kontrasepsi itu untuk mengatur jarak kehamilan.
Kenapa sih jarak kehamilan harus minimal 2 tahun? Karena jarak kehamilan yang terlalu dekat memicu risiko bagi ibu. Sebab, setelah melahirkan, rahim perlu waktu untuk bersiap sebelum menjalani kehamilan berikutnya. Sebaiknya, jarak minimal kehamilan adalah 30 bulan atau 2,5 tahun. Selain persiapan rahim, juga agar ibu punya kesempatan untuk menyusui bayi selama 2 tahun.
Jarak kehamilan terlalu dekat bisa meningkatkan resiko kehamilan bahkan menyebabkan kematian pada ibu dan janin. Risiko yang membayangi ibu hamil adalah plasenta abrupsi. Plasenta abrupsi adalah kondisi dimana terlepasnya plasenta dari rahim sebelum janin dilahirkan, dan kondisi ini dapat menyebabkan kematian janin. Kenapa demikian? karena plasenta itu ada organ yang menyediakan makanan bagi janin ketika masih di dalam rahim.
Risiko lainya yaitu menempelnya plasenta menutupi sebagian atau seluruh serviks, dalam istilah medisnya disebut plasenta previa, apakah berbahaya? ya bisa jadi sangat berbahaya, jika si ibu mengalami pendarahan di usia kehamilan tua patut diwaspadai, mungkin ini adalah plasenta previa.
Ibu juga perlu waktu untuk menyiapkan kondisi psikologis ibu yang mengalami trauma pasca melahirkan karena rasa sakit saat melahirkan atau saat dijahit. Ibu membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membuat wanita siap lagi untuk hamil dan melahirkan.
Dengan kehamilan yang terencanakan, ibu tidak merasa stress karena bisa mengasuh anak dengan tenang dan fokus. Bayangkan jika anak pertama masih balita, kemudian ibu hamil kembali. Ibu harus mendampingi tumbuh kembang anak ditambah mempersiapkan kelahiran anak kedua. Tentu ibu akan mudah lelah dan stress.
Kesempatan Memberi ASI
Dengan menjaga jarak kelahiran seorang ibu punya kesempatan untuk menyusui anaknya secara ekslusif sampai dengan dua tahun dan punya waktu untuk memberikan perhatian dan nutrisi pada anak di masa golden age-nya.
Minimnya stress membuat ibu bisa menyusi dengan lancar. Karena sari segi agama, khususnya agama Islam, anjuran menyusui (ASI) anak pun jelas diperintahkan dalam Al Quran. “Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna…..” (Qs. Al-Baqarah: 233).
Memberikan jarak usia antar satu anak dengan anak selanjutnya juga bisa mencegah terjadinya stunting. Itu terjadi karena orangtua bisa fokus memberikan kasih sayang dan memberi nutrisi terbaik kepada anak hingga dua tahun.
Karena itu BKKBN memberikan dukungan penuh untuk penyuluhan tentang pentingnya ASI esklusif dan MPASI yang benar.
“Breast feeding, spasing, stunting, 3-ing ini berkaitan erat. Saat memberikan ASI, terjadi ketidaksuburan. Ini luar biasa bahwa untuk kontrasepsi bisa dengan ASI supaya bisa memberi jarak kelahiran atau spasing. Autisme juga sangat erat hubungannya dengan ASI dan jarak kehamilan. Ketika jarak melahirkan bagus, minimal 3 tahun, tidak ada kekurangan nutrisi, sehingga tidak stunting,” Kepala BKKBN DR. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K).dalam webinar Invest ASI Indonesia beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:
- Melindungi Ibu Melahirkan dan Bayi dari Pandemi Corona
- Calon Pengantin Harus Tahu Pentingnya ASI untuk Mencegah Stunting
- Penuhi 5 Syarat Berikut Ini Sebelum Kamu Siap Menikah
Menjaga jarak kelahiran minimal 3 tahun artinya memberi ruang ekonomi yang ideal pula. Karena kehamilan dengan jarak yang terlalu dekat juga memunculkan permasalahan finansial baru bagi keluarga. Beban kehamilan yang baru dan tidak direncanakan akan menambah biaya pengelolaan keuangan.
Karena itu, memberi jarak ideal kelahiran anak adalah sebuah keharusan. Rencanakan masa depan yang ideal bersama dengan pasangan. Ketika sudah siap untuk hamil lagi, kamu tinggal datang ke fasilitas kesehatan, lepaskan alat kontrasepsi, lalu program hamil lagi.