Agar Harmonis, Terbukalah dengan Pasangan Soal Tujuan Keuangan Keluarga

Keuangan Keluarga (Foto: Pixabay)

Table of Contents

Penting bagi setiap orang untuk melakukan perencanaan dan mengetahui tujuan keuangan. Ada tiga tujuan yang harus dipahami yakni tujuan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Sebaiknya tujuan keuangan keluarga dibicarakan secara terbuka bersama pasangan, agar tercipta harmoni dan saling mendukung untuk tercapainya
tujuan bersama.

Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Otoritas Jasa Keuangan Tirta Segara mengatakan pemahaman terhadap aspek finansial dalam berumah tangga saat ini telah menjadi kebutuhan esensial. “Oleh karena itu penting bagi kaum muda yang sedang mempersiapkan pernikahannya, untuk memahami bagaimana prinsip-prinsip pengelolaan keuangan keluarga/rumah tangga yang baik,” ujar dia.

Seringkali pasangan merasa sudah melakukan pengelolaan keuangan dengan baik, namun sering terjadi ketika akhir bulan merasa ada yang kurang dan uang tidak cukup. Mungkin perlu mempertanyakan kembali apakah sudah melakukan perencanaan keuangan dengan baik atau belum.

Financial Planning Standards Board (FPSB) mendefinisikan perencanaan keuangan sebagai sebuah proses untuk mencapai tujuan hidup seseorang melalui pengelolaan keuangan secara terencana. Tujuan hidup yang dimaksud misalnya menyiapkan dana kelahiran anak, dana pendidikan anak, dana untuk memiliki rumah, dana beribadah, dana hari tua, warisan, dan lain sebagainya. Termasuk di antaranya ketika menghadapi sebuah musibah atau keadaan di luar rencana seperti kehilangan pekerjaan, sakit, dan faktor-faktor lainnya.

Perencanaan keuangan diperlukan karena dalam siklus kehidupan manusia terdapat tujuan yang ingin dicapai dan kebutuhan-kebutuhan yang perlu dipenuhi di mana semua itu membutuhkan perencanaan yang matang. Selain itu, perencanaan keuangan juga diperlukan untuk mengantisipasi kondisi ketidakpastian dan berbagai risiko yang mungkin terjadi dan akan memengaruhi kondisi keuangan.

BACA JUGA: 5 Kesalahan Ini Bisa Mengancam Keuangan Keluargamu

Perencanaan keuangan merupakan salah satu upaya untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Sesuatu yang direncanakan tentu akan lebih baik daripada jika tanpa perencanaan yang matang.

Tahapan dalam kehidupan adalah masa anak-anak, masa lajang, masa awal pernikahan, masa orang tua, masa tua awal, masa awal pensiun, dan masa pensiun. Pada masing-masing tahapan, setiap individu akan mempunyai prioritas tujuan keuangan yang khusus seperti membeli rumah, menyekolahkan anak, wisata/kewajiban ibadah atau menyiapkan dana pensiun.

Tujuan keuangan itu bermacam-macam dan dalam jangka waktu yang berbeda-beda. Jangka pendek, tujuan yang target pencapaiannya antara 1 sampai 3 tahun contohnya biaya sewa rumah, membeli kendaraan bermotor, mempersiapkan biaya kelahiran anak. Jangka menengah yang target waktunya antara 3 sampai 5 tahun contoh mempersiapkan biaya pendidikan anak, uang muka pembelian rumah, upgrade kendaraan bermotor. Jangka panjang, yang target waktunya lebih dari 5 tahun contohnya kelanjutan pendidikan anak, pembayaran angsuran rumah, persiapan dana hari tua, ibadah Haji.

Sebaiknya tujuan keuangan keluarga dibicarakan secara terbuka bersama pasangan, agar tercipta harmoni dan saling mendukung untuk tercapainya
tujuan bersama. Penting bagi setiap orang untuk melakukan perencanaan dan mengetahui tujuan keuangan karena segala upaya yang dilakukan
merupakan sebuah tanda rasa syukur dan menjaga amanah terhadap rezeki yang telah diberikan Tuhan YME.

Apabila sudah paham dengan tahap kehidupan yang sedang dijalani serta tujuan keuangan yang menjadi prioritas, maka kamu dan pasangan telah melalui langkah yang terpenting. Apa itu? yaitu membangun fondasi menuju pembentukan pola pikir dan perilaku keuangan yang baik.

Sebagai contoh, seseorang yang sedang transisi dari masa lajang ke masa pembentukan keluarga akan memikirkan sebagai sebuah keluarga apa yang perlu diprioritaskannya. Membuat daftar prioritas akan membantunya kemudian menentukan 3 prioritas tujuan keuangan teratas misal menyiapkan
dana darurat, dana untuk membeli rumah atau uang muka untuk KPR, dan mulai menyisihkan dana untuk hari tua (dana pensiun).

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini?
+1
0
+1
0
+1
5
+1
0
Scroll to Top