Salah satu cara menjemput jodoh yang biasa dilakukan umat Islam adalah dengan taaruf. Dengan taaruf, seorang Muslim dan seorang Muslimah diperkenalkan melalui perantara.
Taaruf bukan perkenalan biasa, melainkan perkenalan yang ditujukan untuk sebuah pernikahan apabila setelah perkenalan itu dirasa terdapat kecocokan dan kemantapan di antara keduanya. Diharapkan dengan taaruf, dua insan berlainan jenis akan mampu menikah dengan terhindar dari zina (baik zina kecil maupun zina besar).
Kalau kamu sudah mantap ingin menikah dengan taaruf, ada hal-hal penting yang sebaiknya kamu perhatikan. Jadi, kamu melangkah menuju taaruf tak hanya karena merasa tertinggal oleh teman yang sudah menikah terlebih dahuli, tetapi memang karena benar-benar sudah mantap.
Sebelum melangkah ke taaruf, ada baiknya kamu mempersiapkan beberapa hal berikut terlebih dahulu.
1. Luruskan niatmu
Hal terpenting yang perlu kamu siapkan adalah niat. Tanyakan pada hati terdalam apa niatmu untuk taaruf. Apakah karena ingin menyempurnakan agama? Karena sudah risih dipanggil jomblo dan merasa teman-teman sebaya sudah menikah? Karena ingin menjaga diri? Pastikan niatmu adalah niat yang lurus.
Tanyakan ke dirimu apa aku sudah siap menikah dalam waktu dekat? Karena jika semua tahapan taaruf berjalan lancar, khitbah biasanya segera dilakukan dalam waktu dekat antara 1-3 bulan dan kemudian pernikahan dalam waktu yang tidak terlalu lama dari khitbah.
2. Persiapan ilmu
Memutuskan taaruf artinya kamu siap untuk memasuki gerbang pernikahan dalam waktu dekat. Oleh karena itu, kamu harus mempersiapkan ilmu untuk memasuki pernikahan. Tentunya, kamu ingin pernikahan yang kamu jalani merupakan pernikahan yang akan membuat semakin taat kepada Allah SWT dan membawa kebaikan.
3. Pastikan siapa perantaramu
Perantara merupakan penghubung antara sang laki-laki dan perempuan agar tidak terjadi khalwat/berdua-duaan. Terdapat beberapa pihak yang bisa dijadikan sebagai perantara taaruf. Misal, pihak perantara bisa merupakan murobbi/mentor, teman, keluarga.
Perantara sebaiknya orang yang mengenal kamu dan bakal calonmu dengan cukup baik. Seseorang yang bisa dipercaya. Baiknya, perantara merupakan orang yang sudah menikah dan tentu paham syariat agama khususnya perihal taaruf sehingga dapat berjalan dalam koridor syariat.
Misalnya, saat bertukar CV melalui perantara. Pihak perempuan memberikan CV kepada perantara perempuan, pihak laki-laki memberikan CV kepada perantara laki-laki. Lalu, kedua perantara tersebut saling bertukar CV pihak yang diperantarai. Bisa juga jika perantaranya hanya satu orang, tetapi baiknya orang tersebut sudah menikah.
BACA JUGA: 9 Langkah Menuju Siap Nikah
4. Persiapkan kondisi finansial
Ketika kamu memutuskan taaruf artinya kamu sudah harus memiliki kesiapan mental dan finansial apabila menikah dalam waktu dekat misalnya dalam kurun waktu 3-6 bulan. Baik laki-laki maupun perempuan harus siap kondisi finansialnya karena tidak tahu nanti siapa yang akan membiayai pernikahan, apakah calon suami semua atau ditanggung berdua, apakah orang tua bersedia turut membiayai atau tidak. Masalah pembiayaan pernikahan bisa dibicarakan setelah kedua belah pihak setuju untuk melanjutkan taaruf menjadi khitbah.
5. Kondisikan keluarga
Kondisikan juga keluargamu. Hal ini merupakan hal yang sangat penting sebelum kamu memutuskan taaruf.Pasalnya keluarga akan menerima anggota baru jika taaruf berlanjut, yang merupakan orang yang kemungkinan besar sama sekali tak pernah diketahui sebelumnya.
Sebelum memutuskan untuk taaruf, amat disarankan untuk bertanya kepada orang tua misalnya bagaimana jika kamu menikah dalam waktu dekat apakah orang tua berkenan/tidak keberatan, apakah ada preferensi tertentu dari orang tua tentang calon menantu misal harus satu suku, rentang usia, pekerjaan. Apakah ada persyaratan tertentu dari orang tua untuk menerima calon menantu misalnya, bagi perempuan harus bisa memasak. Pengkondisian keluarga khususnya orang tua merupakan sebuah prasyarat mutlak sebelum kamu taaruf.
Dengan demikian, jika taaruf berlanjut, diharapkan tidak ada permasalahan yang timbul dari pihak keluarga.
6. Sudah move on
Ketika kamu memutuskan taaruf, hatimu harus sudah move on dari perasaanmu sebelumnya alias sudah melupakan mantan kekasih atau mantan gebetan jika ada. Kamu benar-benar siap menerima orang yang mungkin sama sekali baru bagimu. Kamu sudah lepas dari bayang-bayang masa lalu.
7. Hati yang pasrah dan lapang
Kamu juga harus mempersiapkan hati yang pasrah dan lapang. Taaruf belum tentu berlanjut ke pernikahan dan ketika kamu dan dia sedang dalam masa taaruf itu sama sekali belum ada ikatan apa-apa di antara satu sama lain. Betapapun hatimu sudah merasa condong ke dia, selama ijab qabul belum dilakukan, berusahalah untuk menjaga hati. Pegang keyakinan bahwa jika seseorang tersebut jodohmu maka ia akan menjadi pasangan halalmu karena lanjut taaruf belum tentu lanjut ke pernikahan jika memang belum berjodoh.
Itulah beberapa hal yang perlu kamu persiapkan dan pastikan terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk taaruf. Mantapkan hati dan luruskan niat. Semoga bertemu dengan jodoh impian.