Wanita punya insting yang tajam kalau biacara soal perselingkuhan. Biasanya istri sangat sensitif jika ada tanda-tanda suami selingkuh. Dia bisa mengendus perselingkuhan suami dari perubahan kebiasaan. Namun, jika masih taraf curiga, istri memilih diam saja.
Lantas apakah suami tidak bisa mengendus jika istri selingkuh? Bisa jadi suami juga tahu. Karena tidak ada manusia sempurna. Dalam hubungan rumahtangga juga selalu ada godaan yang muncul.
Biasanya, sebelum ketahuan dan memiliki bukti baik suami maupun istri memilih menunggu. Karena ikatan yang sudah ada tidak ingin goyah atau putus begitu saja. Tentu saja niatnya untuk mempertahankan rumah tangga. Sampai dengan ada bukti nyata atau pasangan mengakuinya, perselingkuhan masih menjadi prasangka saja.
Bagaimana kalau kemudian perselingkuhan benar-benar terjadi? Dan kamu menangkap basah bukti perselingkuhan pasangan? Jangan gegabah, coba lakukan 6 hal berikut ini.
- Ambil Langkah Mundur
Pernikahan bukan seperti hubungan pacaran, ada ikatan dan tanggungjawab keluarga yang mengikutinya. Karena itu, jangan gegabah bereaksi. Ambil langkah mundur, redam emosi dan tahan rasa marah. Mengambil keputusan saat marah biasanya akan berujung pada penyesalan.
Tahan rasa penasaran dengan tidak mencari tahu seperti apa orang yang selingkuh dengan pasangan. Memang susah ya menaha diri, apalagi di era media sosial saat segala informasi sangat mudah didapat. Ketahuilah, menahan diri itu perlu kamu lakukan untuk dirimu sendiri.
Jangan menambah beban pikiran anda dengan mencari tahu orang ketiga dalam hubungan karena fotonya akan terus menghantui pikiran. Kamu akan mulai bertanya apa yang kurang dari dirimu? Apa yang salah padamu? Apa kelebihan orang ketiga? Padahal, masalah utamanya adalah pasangan yang tidak jujur. Bersabarlah, kuatkan hati hingga sanggup menuntut kejujuran pasangan.
2. Jangan Salahkan Diri Sendiri
Yang selingkuh bukan kamu, tapi dia. Jadi jangan langsung menyalahkan diri sendiri. Ini bisa membuatmu patah hati lebih dalam sehingga sulit berfikir jernih lagi. Jangan menambah penderitaan dengan tidak menyayangi diri sendiri.
Apalagi jika sudah ada anak yang harus didampingi. Jaga kesehatan minimal untuk anak-anak. Mereka tetap butuh pendampingan orangtua sampai kapanpun. Jangan sampai insomnia gara-gara memikirkan perselingkuhan pasangan. Konsumsi makanan yang sehat dan tepat waktu. Hiburlah diri dengan melakukan hobi yang selama ini terlupakan seperti olahraga dan nonton.
3. Ajak Bicara Baik-Baik
Sudah tenang? Sudah bisa mengontrol emosi? Waktunya mengajak bicara pasangan empat mata. Berikan kesempatan pasangan untuk berbicara sejujurnya. Kamu bisa juga mengajukan bukti perselingkuhan yang kamu miliki. Atau meminta pasangan untuk memperlihatkan ponselnya.
Namun, setelah ini kamu harus siap dengan kejujuran pasangan. Marahpun tak ada gunanya. Karena itu sebelum mengajak bicara bersiaplah dengan resiko yang akan terjadi. Pasangan bisa mengaku salah dan minta maaf, bisa juga reaksinya sebaliknya. Tidak jujur, marah, menuduh balik kamu tidak percaya padanya. Karena itu pertimbangkan baik-baik apa yang kamu mau sebelum mengajak bicara pasangan.
4. Cari Bantuan Penengah
Merasa tak kuat dengan cobaan perselingkuhan? Ingin cerita supaya hati terasa lebih longgar? Tahan dulu, sembarang cerita ke orang lain tentang aib pasangan nggak baik lho. Karena belum tentu kamu memilih pisah dengan pasangan pada akhirnya. Kalau sudah terlanjur menyebarkan aib pasangan hingga seluruh dunia tahu, tentu akan menyulitkan kondisi rekonsiliasi kamu dan pasangan.
Karena itu carilah penengah yang bisa dipercaya. Bisa orangtua, bisa sahabat yang bisa dipercaya amanah, atau konselor pernikahan professional. Jadi, lebih baik, pilihlah beberapa orang teman terdekat yang bisa dipercaya untuk menceritakan keluh kesah sampai kamu bisa membuat keputusan yang tepat.
5. Buat Keputusan dengan Kepala Dingin
Setelah benar-benar tenang, pertimbangkan baik dan buruknya setiap keputusan yang akan diambil. Buat opsi jika harus bertahan, apa syarat yang harus dipenuhi pasangan. Atau kalupun harus berpisah pertimbangkan kemampuan mandiri menjadi single parent baik secara ekonomi, sosial, maupun psikologis. Membuat keputusan dengan kepala dingin akan memudahkanmu membuat pilihan, jadi resiko penyesalan pun semakin minimal.
6. Prioritaskan Anak
Banyak yang memilih bertahan karena anak, tapi bukan itu yang dimaksudkan dengan memprioriaskan anak. Karena perselingkuhan tentu berdampak pada anak. Bertahan untuk tidak saling menyerang di depan anak, tidak menunjukkan relasi negatif di depan anak, bertahan untuk tidak menjadikan anak korban lebih jauh. Apapun keputusan yang akan diambil, pastikan anak mendapat lingkungan kondusif untuk tumbuh. Karena sampai kapanpun hubungan anak dan orangtua tidak akan pernah putus, anak selalu membutuhkan figur ayah bundanya sebagai panutan.
Memaafkan atau tidak perselingkuhan pasangan tentu sulit untuk diputuskan. Karena pernikahan bukan cuma ikatan antara suami istri, tetapi menjadi ikatan keluarga yang kompleks. Apapun pilihan yang bakal kamu ambil setelah tahu pasanganmu selingkuh, bertahan atau lanjut, ambil keputusan tanpa emosi.