Cara Menjadi Ayah sebagai ‘Sahabat’ Anak di Masa Remaja

Cover - Cara Menjadi Ayah sebagai 'Sahabat' Anak di Masa Remaja

Table of Contents

Chike Ismi Anggraini – Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera Universitas YARSI

 

Masa remaja adalah periode yang penuh tantangan bagi anak-anak. Di usia ini, anak mulai mencari jati diri, membangun identitas, dan menghadapi banyak perubahan fisik maupun emosional. Tak jarang, hubungan antara ayah dan anak remaja menjadi lebih sulit karena perbedaan cara berpikir. Namun, peran ayah tetap sangat penting untuk mendampingi anak di masa ini. Salah satu cara terbaik adalah dengan menjadi “sahabat” bagi anak remaja. Hubungan yang kuat ini akan membantu anak menghadapi masa remaja dengan lebih percaya diri dan positif.  Berikut adalah beberapa cara menjadi ayah sebagai “sahabat” bagi anak di masa remaja:

Baca Juga: Merdeka dari Ruang Kerja ke Ruang Hati: Menjadi Sahabat Remaja di Era Digital

A. Menjadi Pendengar yang Baik

Bagi anak remaja, memiliki orang tua yang mau mendengarkan tanpa menghakimi sangatlah penting. Agar anak merasa di hargai dan lebih terbuka dalam berkomunikasi. Mungkin bisa mulai dengan:

  • Mendengarkan keluh kesah anak tanpa langsung memberikan solusi.
  • Menunjukkan empati dengan kata-kata seperti, “Ayah paham perasaan kamu.”
  • Memberi perhatian penuh saat anak bercerita, seperti tidak sibuk dengan ponsel atau pekerjaan lain.

B. Meluangkan Waktu Berkualitas Bersama

Ayah sering kali sibuk dengan pekerjaan, tetapi anak remaja membutuhkan waktu khusus bersama ayah. Melalui beberapa aktivitas dapat membuat anak akan merasa lebih dekat dengan ayah dan melihat ayah sebagai teman yang menyenangkan. Ada beberapa waktu berkualitas bisa diisi dengan kegiatan sederhana seperti:

  • Berolahraga bersama, misalnya bermain sepak bola atau jogging.
  • Menonton film yang disukai anak.
  • Ngobrol santai sambil makan di luar rumah.

Baca Juga: Perilaku Anak Perempuan yang Kekurangan Peran Ayah Menurut Psikologi

C. Berikan Ruang dan Kepercayaan

Remaja mulai ingin mandiri dan sering kali merasa terkekang jika orang tua terlalu mengatur. Dengan memberikan kepercayaan, anak akan lebih menghormati ayah dan menjadikan ayah tempat curhat ketika mereka butuh nasihat. Oleh karena itu, ayah perlu:

  • Memberikan kebebasan bagi anak untuk membuat pilihan (tentu dengan bimbingan).
  • Percaya pada kemampuan anak dalam mengambil keputusan.
  • Menghargai privasi anak, misalnya dengan tidak memeriksa ponsel atau buku harian mereka tanpa izin.

D. Jadilah Teladan yang Positif

Anak remaja cenderung meniru apa yang mereka lihat, bukan hanya apa yang mereka dengar. Teladan dari ayah akan menjadi pedoman bagi anak dalam menghadapi situasi sulit di kehidupannya. Oleh karena itu, ayah perlu menunjukkan contoh yang baik dalam:

  • Cara berbicara dengan penuh kesopanan.
  • Mengelola emosi saat menghadapi masalah.
  • Menjalani gaya hidup sehat dan positif.
BACA JUGA ARTIKEL  Wajibkah Minum Susu Hamil? Simak Fakta Berikut Ini

E. Komunikasi yang Terbuka dan Hangat

Bersikap terbuka dalam berkomunikasi dapat membuat anak merasa nyaman berbicara dengan ayah. Dengan komunikasi terbuka, anak akan melihat ayah bukan hanya sebagai orang tua, tetapi juga sebagai teman yang mengerti mereka. Tips komunikasi yang baik antara ayah dan anak remaja adalah:

  • Gunakan bahasa yang lembut dan hindari nada menghakimi.
  • Diskusikan topik yang diminati anak, seperti hobi, musik, atau cita-cita.
  • Jangan malu untuk bercerita tentang pengalaman ayah di masa remaja.

Baca Juga: Fatherless: Seberapa Penting Peran Ayah bagi Anak?

F. Dukung Minat dan Bakat Anak

Setiap anak memiliki minat yang berbeda-beda. Dukungan dari ayah akan meningkatkan rasa percaya diri anak dan mendorong mereka untuk berkembang. Peran ayah sebagai sahabat adalah mendukung dan menghargai apa pun minat positif anak, misalnya:

  • Menemani anak saat mengikuti kegiatan yang ia sukai.
  • Memberikan pujian dan semangat ketika anak mencoba hal baru.
  • Menghindari kritik yang merendahkan jika anak melakukan kesalahan.

G. Bersikap Adil dan Bijaksana

Saat menghadapi masalah atau konflik, ayah perlu bersikap adil dan bijaksana anak akan belajar bertanggung jawab dan tetap merasa dihargai.. Hindari sikap otoriter yang hanya membuat anak menjauh. Sebaliknya:

  • Ajak anak berdiskusi untuk mencari solusi bersama.
  • Dengarkan pendapat anak, meskipun berbeda dengan pandangan ayah.
  • Berikan konsekuensi yang mendidik jika anak melanggar aturan, bukan hukuman yang keras.

Baca Juga: Menguatkan Peran Ayah di Tengah Budaya yang Beragam dan Zaman yang Bergerak Cepat

H. Hormati Perasaan Anak

Remaja sering kali mengalami perubahan suasana hati yang cepat. Menghargai perasaan anak akan membuat mereka merasa aman dan nyaman berbagi masalah.  Jika anak terlihat sedih atau marah, ayah bisa berkata:

  • “Kamu kelihatan sedih, mau cerita sama Ayah?”
  • “Apa yang bisa Ayah bantu?”

 

 

 

 

 Daftar Pustaka

Fadesti, Pralayar Fanny and , Dra. Partini, M.Si. (2015) Peran Ayah Dalam Pembentukan Konsep Diri Pada Remaja Putri. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta. http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/38001

Pengaruh Peran Ayah (Fathering) terhadap Determinasi Diri (Self Determination) Remaja. (n.d.). Jurnal Psikologi. Retrieved from https://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/psiko/article/view/6394

Pengaruh Peran Ayah terhadap Rasa Percaya Diri Anak. (n.d.). Jurnal Murhum: Pendidikan dan Kesejahteraan Anak Usia Dini. Retrieved from https://murhum.ppjpaud.org/index.php/murhum/article/view/651

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini?
+1
15
+1
7
+1
4
+1
0
Scroll to Top