Perilaku Anak Perempuan yang Kekurangan Peran Ayah Menurut Psikologi

Cover - Fatherless Seberapa Penting Peran Ayah bagi Anak

Table of Contents

Penulis : Alicya Sarifah El Said
Universitas Pamulang

Apa sebetulnya fenomena fatherlessness ini?
Fatherlessness mengacu pada kondisi ketiadaan sosok ayah, baik ketiadaan secara fisik maupun psikologis. Istilah fatherless ini mirip dengan father absence, father hunger, ataupun father deficit. Meskipun memiliki sosok ayah, tapi anak bisa turut merasakan kondisi ini apabila ayah tidak hadir secara emosional dalam kehidupan anak. Kondisi seperti perceraian orang tua, long-distance marriage, hingga ayah yang terlalu sibuk bekerja dapat membuat anak kehilangan figur ayah. Padahal, idealnya setiap anak membutuhkan sosok ayah untuk mengawasi, membimbing, mendampingi, dan mendukung anak selama tahap perkembangannya.

Patriarki dan reduksi peran ayah
Salah satu hal yang perlu menjadi perhatian terkait fatherlessness ini adalah bahwa patriarki memainkan peranan penting terhadap pandangan masyarakat mengenai peran ayah dalam kehidupan anak. Anggapan bahwa ayah harus bekerja dan ibu lah yang mengasuh membuat banyak orang abai dengan fakta bahwa ayah juga harus aktif terlibat dalam pengasuhan anak. Untuk itu, banyak ayah yang merasa bahwa mereka peran mereka terbatas pada pemenuhan kebutuhan anak secara finansial, mereka tidak harus mendampingi anak dikarenakan itu menjadi tugas dari ibu. Anggapan yang sudah terinternalisasi sejak lama inilah yang membuat fatherlessness terus ada dan berkembang di masyarakat.

Lantas, bagaimana peran ayah terhadap perkembangan anak?
Perlu kita ketahui bahwa keterlibatan ayah dalam pengasuhan tidak hanya mencakup dukungan finansial, melainkan juga dengan melibatkan diri dalam aktivitas yang dilakukan anak, melakukan kontak secara langsung dengan anak, dan melakukan kegiatan bermain dan belajar bersama. Keterlibatan ayah juga berarti seberapa banyak usaha ayah dalam berpikir, merencanakan, merasakan, mengamati, memantau, serta mengevaluasi anak. Selain kuantitas interaksi ayah dengan anak, keterlibatan ayah juga dapat dinilai dari seberapa hangat dan responsif ayah terhadap anaknya. Keterlibatan ayah pada perkembangan anak akan mengurangi risiko perilaku bermasalah pada anak laki-laki dan risiko gangguan psikologis pada anak perempuan. Tidak hanya itu, ayah yang aktif berinteraksi dan bermain dengan anak dapat mendorong peningkatan kemampuan sosial, emosional, dan kognitif anak. Anak juga akan memiliki keterampilan kognitif dan self-esteem yang tinggi.

Pencegahan fatherless dapat dimulai dengan kesadaran akan tanggung jawab ayah secara menyeluruh termasuk dalam kehidupan anak-anak usia dini. Saat berinteraksi dengan ibunya, anak belajar kelembutan, kontrol emosi, dan kasih sayang. Saat berinteraksi dengan ayahnya anak belajar ketegasan, sifat maskulin, kebijaksanaan, keterampilan kinestetik dan kemampuan kognitif. Dalam artikel “What’s Special about Father’s involvement” disebutkan peran khusus ayah dalam pengasuhan diantaranya :
1. Memberi contoh
Ayah merupakan contoh atau model pagi anak-anaknya. Apa dilakukan oleh ayah akan dicontoh oleh anak, apakah itu perilaku yang baik atau yang buruk. Seperti dalam hal berpakaian anak akan mencontoh cara berpakaian ayahnya, cara berbicara, cara berjalan dan lain-lainnya. Sehingga model ayah sebagai laki-laki dewasa sebagai contoh (rolemodel) bagi anak.
2. Membuat pilihan/keputusan
Dalam hal memutuskan pilihan atau membuat suatu keputusan peran yang sangatlah penting karena pilihan yang ditentukan tersebut akan menjadi suatu moment atau peristiwa yang akan diingin oleh anak suatu saat nanti.
3. Kemampuan memecahkan masalah
Seorang ayah harus mampu mencari jalan keluar dari setiap permasalahan karena peristiwa-peristiwa tersebut akan tersimpan pada memori anak sehingga anak akan belajar bagaimana ayah memecahkan suatu permasalahan.
4. Pemberi nafkah
Tugas utama ayah adalah memenuhi setiap kebutuhan anggota keluarganya dan menyediakan sumber daya untuk kebutuhan tumbuh kembang anak. Baik itu kebutuhan pokok maupun kebutuhan lainya.
5. Memberikan dukungan emosional, yaitu dukungan berupa memberikan rasa nyaman, aman, bahagia yang akan menciptakan komunikasi yang baik serta bersikap penuh kasih sayang, hangat, memberi semangat, mendukung dan menerima terhadap anak-anaknya.
Selain itu, para ayah juga dapat mewujudkan interaksi dan perannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai upaya untuk mencegah fatherless pada anak usia dini diantaranya dengan membantu anak dalam menyelesaikan masalah, menjadi teman bermain bagi anak, mengajarkan anak mengenai perilaku apa saja yang bisa diterapkan dalam kehidupan sosial, membantu menyiapkan segala kebutuhan anak, dan membimbing anak agar siap menghadapi tantangan hidup di masa depan.

Sumber Artikel :
https://kanal.psikologi.ugm.ac.id/fatherlessness-menilik-pentingnya-peran-ayah-terhadap-perkembangananak/#:~:text=Apa%20sebetulnya%20fenomena%20fatherlessness%20ini,mendukung%20anak%20selama%20tahap%20perkembangannya.
https://paudpedia.kemdikbud.go.id/berita/upaya-pencegahan-fatherless-pada-anak-usia-dini?do=MTk5Ni05OGI1YjViYQ==&ix=NDctNGJkMWM0YjQ=

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini?
+1
2
+1
0
+1
0
+1
0
Scroll to Top