Cegah Stunting dengan Memenuhi Nutrisi Penting untuk Balita

Cover - Cegah Stunting dengan Memenuhi Nutrisi Penting untuk Balita

Table of Contents

Shely Liana Putri – Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS/Satyagatra) Universitas YARSI

Pada usia 1 sampai 5 tahun, anak mengalami pertumbuhan yang pesat sehingga membutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk mendukung perkembangan fisik, otak, dan daya tahan tubuh. Namun, tantangan dalam pemberian makanan bergizi dapat menyebabkan kekurangan gizi, yang berisiko mengakibatkan stunting. Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan nutrisi dalam jangka panjang, terutama selama 1.000 hari pertama kehidupan. Jika tidak segera ditangani, stunting dapat berdampak jangka panjang pada pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, serta meningkatkan risiko kematian. Beberapa faktor utama yang menyebabkan stunting, yaitu:

Baca Juga: Calon Pengantin, Ini Pentingnya Mempersiapkan 1.000 Hari Pertama Kehidupan bagi Anak

  1. Pola Pemberian Makan yang Tidak Tepat
    Asupan MPASI yang kurang bergizi serta frekuensi makan yang tidak mencukupi dapat menyebabkan kekurangan nutrisi bagi pertumbuhan anak.
  2. Gizi Ibu yang Buruk
    Nutrisi yang buruk selama kehamilan dan menyusui dapat berdampak pada pertumbuhan janin dan meningkatkan risiko stunting pada anak.
  3. Kondisi Sanitasi yang Buruk
    Lingkungan yang tidak higienis dapat meningkatkan risiko infeksi usus, menghambat penyerapan nutrisi, dan penyebab terjadinya stunting.
  4. Adanya Gangguan pada Usus Akibat Infeksi Lingkungan
    Paparan terhadap bakteri, virus, jamur, dan parasit dapat menyebabkan peradangan pada usus. Hal tersebut berdampak pada penyerapan nutrisi yang buruk.

Makanan bergizi tidak harus selalu berasal dari bahan pangan mahal atau produk impor. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, terdapat berbagai nutrisi dan jenis makanan yang dapat membantu mencegah stunting, yaitu:

  1. Asam Folat dan Protein
    Diperoleh dari kacang-kacangan, hati ayam, daging, telur, ikan, sayuran hijau, serta produk olahan susu. Jumlah asupan yang disarankan yaitu antara 600-800 mikrogram per hari. Protein berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan sel tubuh, termasuk otot, tulang, serta organ penting lainnya.
  2. Karbohidrat
    Berperan sebagai sumber energi utama untuk pertumbuhan. Karbohidrat dapat diperoleh dari nasi, ubi, kentang, roti, dan sereal.
  3. Kalsium dan Vitamin D
    Kebutuhan kalsium didapat dengan mengonsumsi ikan, susu, dan jeruk. Rekomendasi asupan sekitar 1.000 miligram per hari yang dibagi dalam dua kali konsumsi. Sayuran berdaun hijau juga merupakan sumber kalsium yang baik. Berfungsi untuk membantu pertumbuhan serta memperkuat tulang dan gigi.
  4. Vitamin A, C, dan E
    Berperan untuk mendukung daya tahan tubuh dan kesehatan sel. Vitamin A, C, dan E dapat diperoleh dari wortel, jeruk, tomat, dan sayuran hijau.
  5. Zat Besi
    Berperan dalam produksi sel darah merah yang berfungsi untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia. Zat besi diperoleh dari daging merah tanpa lemak, unggas, ikan, sayuran, dan kacang-kacangan.

Baca Juga: Pernikahan Muda dan Ancaman Stunting Pada Anak: Melihat Lebih Dalam Dan Merancang Langkah-Langkah Pencegahan Yang Efektif

Di samping itu, pola makan yang seimbang juga memengaruhi tumbuh kembang balita dalam upaya mencegah stunting. Berikut merupakan tips mengatasi balita yang sulit makan agar tetap mendapatkan nutrisi yang cukup, yaitu:

  1. Cari Tahu Penyebabnya
    Jika anak sudah mulai bisa berbicara, diskusikan dengan anak untuk memahami alasan mengapa menolak untuk makan. Menyesuaikan tekstur atau aroma dapat menjadi solusi agar anak lebih nyaman saat makan.
  2. Ciptakan Suasana Makan yang Menyenangkan
    Makan bersama keluarga secara rutin dapat meningkatkan mood dan selera makan anak.
  3. Tetapkan Jadwal Makan yang Konsisten
    Biasakan anak untuk makan sebanyak tiga kali sehari dengan dua kali camilan agar terbentuk pola makan yang teratur.
  4. Variasikan Menu dengan Makanan Favorit
    Mengubah variasi makanan sesuai dengan kesukaan anak dapat membantu meningkatkan nafsu makannya, dengan tetap memenuhi kebutuhan nutrisi.
  5. Sesuaikan Porsi Makan
    Sajikan makanan dalam porsi kecil terlebih dahulu dan tambahkan porsinya jika anak masih ingin makan lebih banyak.
BACA JUGA ARTIKEL  Mengenal Elsimil: Dari Menyiapkan Pernikahan, Menjaga Kehamilan hingga Mencegah Stunting

Pencegahan stunting pada anak dapat dimulai dari masa kehamilan Ibu hingga anak tumbuh besar. Merawat anak merupakan tugas penting bagi orang tua, oleh karena itu berikut merupakan peran penting orang tua dalam mencegah stunting pada anak, yakni:

  1. Masa Kehamilan (Peran Ayah)
    ● Mendampingi saat pemeriksaan kehamilan dan proses persalinan.
    ● Memberikan dukungan emosional dan psikologis kepada ibu hamil.
    ● Mengajak ibu hamil untuk berolahraga secara teratur.
  2. Masa Bayi hingga Balita
    ● Memberikan ASI eksklusif pada bayi selama 6 bulan.
    ● Memberikan MPASI sesuai usia anak.
    ● Memantau perkembangan dan pertumbuhan anak secara rutin dengan pemeriksaan dokter serta melengkapi imunisasi sesuai anjuran.
    ● Menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan menerapkan gaya hidup sehat.
    ● Mengajarkan anak untuk membuang sampah pada tempatnya.
    ● Membiasakan anak untuk rutin menggosok gigi dan mencuci tangan.

Baca Juga: Jangan Anggap Remeh, Pahami Stunting dan Dampaknya pada Anak

 

KESIMPULAN
Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi jangka panjang, terutama selama 1.000 hari pertama kehidupan anak. Faktor utama penyebabnya meliputi pola makan yang tidak tepat, gizi ibu yang buruk, sanitasi yang buruk, dan infeksi yang menghambat penyerapan nutrisi. Untuk mencegah stunting, penting memastikan asupan gizi yang cukup. Selain itu, orang tua berperan dalam memberikan ASI eksklusif, MPASI sesuai usia, menjaga kebersihan lingkungan, serta membiasakan pola makan sehat. Dukungan sejak masa kehamilan, pemeriksaan kesehatan rutin, serta imunisasi juga menjadi langkah penting dalam pencegahan stunting.

 

REFERENSI
Bdn. Yurenda Aurelia S.Tr.Keb. (2024). 1000 HPK Kunci Cegah Stunting. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. https://ayosehat.kemkes.go.id/1000-hpk-kunci-cegah-stunting

dr. Rizal Fadli. (2023). Ini 5 Nutrisi yang Efektif untuk Mencegah Stunting pada Anak. https://www.halodoc.com/artikel/ini-5-nutrisi-yang-efektif-untuk-mencegah-stunting-pada-anak

dr. Theresia Diah Arini, Sp.KFR, AIFO-K. (2024). Sejumlah Cara Mengatasi Anak Susah Makan. https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/5-tips-mengatasi-susah-makan-pada-anak

Kementerian Kesehatan RI. (2024). Peran Ibu dalam Mencegah Stunting Sejak Masa Sekarang. https://ayosehat.kemkes.go.id/peran-ibu-cegah-stunting
Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem. (2022). Peran Keluarga dalam Pencegahan Stunting. https://dinkes.karangasemkab.go.id/peran-keluarga-dalam-pencegahan-stunting

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini?
+1
16
+1
11
+1
5
+1
0
Scroll to Top