Selama mengandung buah hati, kamu sebagai ibu tentu memerlukan asupan makanan yang bergizi dan bernutrisi untuk menunjang tumbuh kembang janin. Susu hamil pun menjadi salah satu pilihan untuk memenuhi kebutuhan itu.
Susu hamil memiliki banyak manfaat bagi ibu hamil dan janin. Oleh karena itu, ibu hamil sering dianjurkan minum susu hamil selama masa kehamilan.
Susu menjadi pelengkap untuk memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi ibu hamil. Selain itu, susu juga berperan penting untuk menyuplai zat gizi penting yang diperlukan janin.
United States Department of Agriculture merekomendasikan ibu hamil untuk minum susu sebanyak tiga gelas per hari. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan kalsium, protein, dan vitamin D bagi janin.
Konsumsi susu hamil sekadar berperan bagi janin dalam rahim, tetapi juga membawa manfaat saat bayi sudah lahir dan tumbuh besar. Para ahli nutrisi dari Eslandia, Denmark, dan Amerika Serikat meneliti para bayi yang lahir dari 809 ibu di Denmark pada 1988-1989.
Setelah 20 tahun, penelitian kembali dilakukan. Hasilnya, anak-anak yang ibunya minum susu saat hamil sebanyak 150 mililiter atau lebih setiap harinya memiliki tubuh lebih tinggi, tulang lebih kuat, terhindar dari osteoporosis. Selain itu, berisiko lebih kecil mengidap diabetes melitus tipe 2, sebab tingkat insulin di dalam darah jauh lebih tinggi.
Lalu jenis susu hami apa yang perlu dikonsumsi?
Varian susu ibu hamil ini dibagi dalam 3 fase. Kamu disarankan untuk mengonsumsi sesuai kebutuhan di tiap trimester.
1. Trimester 1
Pada fase ini, ibu hamil mengalami morning sickness dan janin dalam fase pembentukan sistem saraf, otak, jantung, dan organ penting lainnya. Janin pun membutuhkan asupan zat esensial, salah satunya asam folat.
Kekurangan asam folat dapat mengganggu perkembangan otak, cacat bawaan, meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, dan plasenta lepas. Kamu perlu mengonsumsi susu yang diperkaya vitamin B6 untuk membantu mengatasi morning sickness, juga asam folat dan DHA untuk perkembangan otak janin.
2. Trimester 2 dan 3
Pada fase ini, volume darah ibu hamil meningkat 50% untuk membangun rahim, menopang organ tubuh, dan mengangkut oksigen serta makanan ke janin. Janin pun membutuhkan kalsium untuk pembentukan tulang dan gigi.
Kamu perlu mengonsumsi susu yang diperkaya zat besi untuk mencegah anemia, kelahiran prematur, dan bayi berat lahir rendah (BBLR). Kamu juga perlu zat FOS (Fruktooligosakarida) untuk mencegah konstipasi, dan kalsium untuk mencegah osteoporosis akibat janin mengambil persediaan kalsium kamu.
3. Masa menyusui
Pada fase menyusui kamu juga perlu nutrisi lengkap dan seimbang. Kamu sebaiknya minum susu yang diperkaya DHA, kolin, Omega 3 dan 6 untuk meningkatkan kualitas ASI, dan kalsium untuk menggantikan kalsium yang hilang saat hamil.
Wajibkah Susu Hamil?
Meski susu hami memiliki banyak manfaat, kamu sebetulnya tidak wajib minum susu hamil karena tidak dipungkiri banyak ibu hamil yang tidak suka dengan rasanya. Ibu hamil tidak memerlukan susu hamil jika ia mengonsumsi semua kelompok makanan yang dibutuhkan tubuh selama mengandung.
Dr Mirriam Stoppard menyebutkan ada tujuh jenis makanan yang harus dikonsumsi ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Tujuh jenis makanan ini di luar susu ibu hamil.
Makanan pertama yakni makanan yang mengandung kalsium. Tulang bayi mulai terbentuk antara minggu keempat dan keenam kehamilan. Oleh karena itu, kamu memerlukan banyak kalsium. Kamu bisa memenuhi kebutuhan kalsium dari susu (tidak harus susu hamil), keju, yogurt, sarden, ikan teri, kedelai, dan tahu.
Kamu juga butuh makanan kaya akan protein. Alasannya, asam amino dalam protein merupakan zat dasar untuk membentuk sel dan jaringan seluruh organ bayi. Sumber protein ini antara lain ikan segar, telur, udang, daging sapi, daging domba, dan unggas.
Selain itu, kamu juga butuh sumber vitamin dan mineral. Sayuran berwarna merah, hijau, dan kuning serta buah kaya akan vitamin A, C, E, B6, zat besi, zink, dan magnesium. Vitamin C bisa menambah imunitas tubuh kamu. Kamu bisa memilih brokoli, bayam, selada air, wortel, tomat, pisang, stroberi, dan ceri. Sebaiknya porsi sayuran dan buah jumlahnya separuh dari seluruh makanan yang kamu konsumsi.
BACA JUGA: Anemia Saat Hamil Memperbesar Risiko Lahirkan Anak Stunting
Kemudian, kamu juga perlu memenuhi kebutuhan karbohidrat yang dibutuhkan sebagai sumber tenaga ibu hamil. Kamu bisa mendapatkan sumber karbohidrat dari nasi, gandum, kacang merah, kentang, dan kacang hijau. Porsi yang dianjurkan yakni seperempat dari total makanan kamu.
Makanan lain yang ibu hamil butuhkan yakni makanan yang mengandung zat besi. Saat hamil, zat besi sangat dibutuhkan untuk pasokan darah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh janin. Kamu bisa mendapatkan zat besi dari sayur bayam, daging, dan ikan.
Selain itu, kamu butuh makanan yang mengandung asam folat karena sangat penting untuk perkembangan sistem saraf. Kalau kamu mengonsumsi asam folat sebelum pembuahan sampai 12 minggu usia kehamilan, hal ini akan menurunkan risiko kerusakan tabung saraf yang disebut spina bifida pada bayi baru lahir. Asam folat ini bisa kamu dapatkan dari sayuran berwarna hijau, sereal, roti, stroberi, jeruk, serta alpukat.
Jenis makanan ketujuh yang ibu hamil butuhkan adalah makanan yang mengandung omega-3. Omega-3 sangat penting untuk perkembangan otak dan penglihatan bayi. Kamu bisa mendapatkan omega-3 dari ikan salmon, kacang kenari, biji bunga matahari, telur, dan ikan tuna. Namun, kamu harus berhati-hati saat mengonsumsi hidangan laut, hindari makanan laut yang mengandung banyak merkuri.