Setiap tahun, masyarakat Indonesia selalu memanfaatkan libur Lebaran untuk mudik ke kampung halaman. Perlu diingat, selain persiapan fisik, menghadapi Hari Raya Idulfitri juga perlu mempersiapkan finansial juga.
Bagi pengguna jasa angkutan umum, mungkin saja sudah memesan tiket jauh-jauh hari. Misalnya pengguna moda transportasi kereta api yang bisa membeli tiket perjalanan dari 45 hari sebelum keberangkatan. Tentunya uang untuk tiket sekeluarga harus disediakan jauh-jauh hari pula.
Selain itu, ada juga masyarakat yang memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi. Meski demikian, persiapan keuangannya juga harus dipikirkan dengan matang. Meskipun mudik pakai kendaraan sendiri, kamu juga harus memikirkan biaya bahan bakar serta tol.
Selain itu, kebutuhan sekunder lain yang sudah menjadi budaya masyarakat perlu diperhatikan. Kebutuhan itu misalnya, membeli baju baru, kue kering, oleh-oleh untuk keluarga di kampung, angpau untuk keponakan, dan kebutuhan tidak terduga lainnya.
Jika dihitung-hitung, biaya tersebut cukup besar. Tunjangan Hari Raya (THR) yang tadinya mau dialokasikan untuk kebutuhan lain misalnya untuk membayar cicilan dan utang, akhirnya terpakai juga untuk membayar biaya mudik Lebaran.
Agar kamu bisa menikmati Lebaran dengan nyaman, tanpa harus terganggu dengan masalah keuangan, ada beberapa tips yang bisa kamu jadikan andalan. Hal ini agar keuangan kamu tetap terkendali.
1. Mencatat pengeluaran mudik Lebaran tahun-tahun sebelumnya
Hal pertama yang perlu kamu lakukan yakni meninjau catatan pengeluaran tahun-tahun sebelumnya. Pengeluaran itu termasuk harga tiket, harga bahan pangan, hingga harga oleh-oleh. Jika pengeluaran di tahun lalu masuk dalam kategori aman, itu berarti kamu sudah berpengalaman dalam meminimalisir pengeluaran yang tidak perlu.
Tapi, jika ternyata tahun lalu masuk dalam kategori over budget, kamu perlu meninjau ulang mengenai biaya-biaya apa saja yang sebetulnya tidak perlu tetapi tetap kamu keluarkan secara impulsif. Biasanya, pos pengeluaran yang tidak termasuk budget itu adalah mentraktir teman lama, memberi bantuan finansial kepada saudara yang sakit, dan buka bersama dan reuni.
Poin terakhir adalah poin utama yang biasanya membuat pengeluaran semakin membengkak. Kalau bisa, tekan budget untuk buka puasa bersama. Tidak perlu menerima tawaran buka bersama teman-teman lama apabila tidak terlalu penting untuk dihadiri.
Jika kamu terpaksa mengeluarkan pos-pos pengeluaran seperti tahun lalu, maka siapkan anggaran tidak terduga. Hal ini bertujuan, agar kamu tidak terkejut ketika uang simpanan yang seharusnya digunakan untuk mudik Lebaran, seolah-olah hilang tak berbekas saat di kampung halaman.
2. Cicil pengeluaran dari jauh-jauh hari
Tips kedua yang perlu kamu lakukan sebelum mudik Lebaran adalah mencicil pengeluaran dari jauh-jauh hari sebelum Lebaran tiba. Misalnya, kamu berencana membeli pakaian baru untuk satu keluarga. Maka kamu harus membelinya dan mempersiapkannya jauh-jauh hari. Kamu juga harus menyisihkan budget atau mencicilnya, apalagi jika harganya tidak murah.
Harga pakaian dan kebutuhan pokok di beberapa bulan menjelang Lebaran memang belum ada kenaikan yang signifikan, sehingga kecil kemungkinan adanya tambahan biaya yang besar dan tidak terduga.
Selain karena masih mematok harga normal, akan mudah mencarinya di toko secara langsung karena kondisinya masih belum ramai dibandingkan beberapa hari menjelang Lebaran. Tapi, di tengah wabah virus corona ini, kamu bisa memanfaatkan platform e-Commerce yang tersedia.
Kamu juga bisa menabung untuk dana darurat dan biaya tidak terduga. Hal ini akan bermanfaat kalau nanti di kampung halaman kamu akan mengeluarkan banyak biaya tambahan. Mulailah menabung agar tidak mengganggu anggaran yang sudah dialokasikan untuk pos lain nantinya.
BACA JUGA: 5 Tips Lebaran Asyik Bersama Keluarga Tanpa Mudik
3. Disiplin dalam mengeluarkan uang
Kemudian, hal ketiga yang bisa kamu lakukan menjelang mudik Lebaran yaitu disiplin dalam mengeluarkan uang. Kalau anggaran untuk membawa keponakan kamu jalan-jalan saat lebaran hanya Rp1 juta, maka jangan mengeluarkan Rp2 juta hanya karena kamu kasihan kepada mereka. Kalau pengeluaran untuk membantu saudara yang kesusahan saat lebaran hanya Rp500.000, maka jangan berikan Rp1 juta.
Hal ini bukan masalah pelit atau perhitungan pada saudara atau keluarga besar. Hanya saja kamu perlu tegas dan bertanggung jawab dengan setiap biaya yang kamu keluarkan.
Ketidakdisiplinan akan menimbulkan gangguan pada arus kas mereka. Pengeluaran-pengeluaran tersebut sebetulnya tidak masalah, tetapi hal itu tetap harus diimbangi dengan kemampuan finansial kamu sendiri. Jangan sampai kekurangan uang membuat kamu terpaksa mencari pinjaman, sekalipun itu pinjaman tanpa jaminan nonbank.
Itulah beberapa tips yang bisa kamu pertimbangan untuk persiapan mudik Lebaran. Agar kondisi keuanganmu tidak terganggu.