Tips Melalui Malam Pertama Tanpa Rasa Sakit

Tips Melalui Malam Pertama Tanpa Rasa Sakit( Gambar oleh Ratna Fitry dari Pixabay)

Table of Contents

Malam pertama adalah malam yang dinanti-nanti setelah menikah. Mitosnya, hubungan badan suami istri pertama kamu akan membuat sakit nyeri. Padahal, faktanya kita bisa melalui malam pertama yang indah tanpa rasa sakit.

Menurut dr. Fredrico Patria, SpOG dari POGI, nyeri saat berhubungan dapat disebabkan oleh berbagai penyebab. Penyebabnya dapat bersifat psikis maupun fisik. Penyebab nyeri secara psikis mulai dari adanya ketidakpahaman mengenai hubungan intim, adanya riwayat pelecehan atau kekerasan seksual di masa lampau, adanya persepsi yang salah mengenai hubungan intim, adanya perasaan bersalah dari riwayat melakukan hubungan intim di luar nikah di masa lalu.

Penyebab nyeri secara fisik diantaranya adalah adanya kondisi patologis di saluran vagina, seperti infeksi atau endometriosis, atau gangguan ekskresi pada kelenjar bartolin yang terdapat di muara vagina, yang memiliki fungsi mengeluarkan cairan pelumasan saat melakukan hubungan intim.

Untuk menghindarkan nyeri saat berhubungan intim pertama kali, penting dijaga situasi yang nyaman untuk kedua belah pihak, kesehatan dan kebersihan alat kelamin baik untuk suami maupun istri, dan hindari hubungan intim yang dilakukan terburu-buru, supaya dapat menghindarkan timbulnya rasa nyeri saat berhubungan intim pertama kali.

Darah Perawan di Malam Pertama

Banyak pria yang antusias menanti malam pertama setelah menikah karena ingin melihat apakah istrinya masih perawan dengan berdarah atau tidaknya sang istri setelah melakukan hubungan seksual. Mereka yakin bahwa darah pada malam pertama adalah darah perawan.

Padahal sebenarnya itu hanya mitos, karena tidak selamanya wanita mengalami hal tersebut meski pertama kali melakukannya. Setiap wanita memiliki tingkat elastivitas selaput dara yang berbeda-beda. Selaput dara ini bisa robek pada sekali berhubungan, ada pula yang tetap utuh meskipun berhubungan berkali-kali.

Selaput dara bukan suatu tanda bahwa seseorang sudah melakukan hubungan seksual. Selaput dara yang ada pada seorang perempuan berbeda-beda. Ada yang rapuh, ada yang kuat. Ini tidak bisa menjadi pertanda. Sehingga darah yang muncul karena pecahnya selaput dara tidak selalu ada di hubungan seksual pertama kali.

BACA JUGA:

Memahami bahwa darah pada malam pertama adalah mitos penting untuk diketahui oleh calon suami, supaya tidak asal menuduh wanita sudah tidak perawan hanya karena tidak ada darah perawan di malam pertama.

Bisa jadi selaput daranya robek bukan karena hubungan seksual, tetapi faktor lainnya. Sayangnya, kita juga tidak bisa memastikan hal ini. Ahli medis pun hanya bisa menilai dari bentuk robekannya untuk menentukan sudah lama atau tidak.

Tekankan kembali bahwa pernikahan bukan cuma membahas hubungan seksual. Memang itu faktor penting, namun ada faktor lain yang lebih penting untuk mencapai keharmonisan keluarga, yaitu kenyamanan lahir batin dengan pasangan.

Komunikasi adalah hal penting sebelum menikah, sehingga kamu tidak kecewa. Oleh karena itu sebaiknya lakukan pendekatan yang baik tanpa menyinggung perasaan istri. Kepercayaan dan kejujuran adalah kunci dari sebuah komitmen pernikahan. Jangan sampai malam pertama berakhir dengan nyeri fisik juga nyeri hati.

 

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini?
+1
0
+1
4
+1
3
+1
6
Scroll to Top