Tanya Tim Ahli: Manajemen Risiko Ketika Menikah dengan Suami WNA

Risiko Menikah dengan Suami WNA (Gambar oleh Pexels dari Pixabay)

Table of Contents

Tanya Tim Ahli: Saya menikah dengan suami warga negara asing (WNA). Saya punya 5 pertanyaan, mohon masukannya. Bagaimana caranya menghadapi suami yang egois, keras kepala, sombong, angkuh, anti sosial, anti keluarga, labil? Bagaimana caranya berkomunikasi dengan baik terhadap suami yang mempunyai perbedaan warga negara, bahasa, kebiasaan, adat dan budaya, cara berpikir?

Bagaimana caranya menjaga keharmonisan rumah tangga jika suami jauh dan tidak tinggal di negara yang sama? Bagaimana caranya mendidik anak dengan baik dan memberi pemahaman dengan baik agar anak mengerti jika ayahnya berada jauh di negara yang berbeda untuk bekerja? Bagaimana caranya mendidik anak dengan baik dan memberi pemahaman dengan baik agar anak mengerti jika ayahnya berada jauh di negara yang berbeda untuk bekerja? Terima kasih. (IM)

 

Tim Ahli* Menjawab:

(Debora Basaria, M.Psi., Psikolog – IPPI) Saudara IM, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan Anda, kami pilah jawaban berdasarkan pertanyaan supaya lebih mudah dimengerti. Semoha jawaban-jawaban berikut membantu mengurangi kegelisahan anda baik sebagai istri maupun ibu. 

  1. Bagaimana caranya menghadapi suami yang egois, keras kepala, sombong, angkuh, anti sosial, anti keluarga, labil?

Jawaban: Hal yang dapat dilakukan pertama kali ketika menghadapi sifat dan perilaku suami yang demikian adalah cobalah untuk tetap tenang. Setelah itu, hal yang dapat dilakukan adalah mengajak bicara suami secara empat mata dengan terlebih dahulu mengkondisikan situasi dan momen  yang tepat untuk mengajak bicara suami dari hati ke hati. Teknik komunikasi dengan suami yang disarankan adalah dengan menggunakan teknik kominikasi I-message yaitu suatu teknik komunikasi dengan menyampaikan pesan yang berisikan perasaan yang dirasakan atas perilaku yang ditampilkan suami. Contoh: “saya merasa sedih dengan perilaku egois yang kamu tampilkan.” Tujuan dari I-message adalah supaya lawan bicara (dalam hal ini suami) mendapatkan pemahaman akan dampak dari perilakunya kepada istri atau oranglain di lingkungan Harapannya adalah suami peka dengan perilaku yang ditampilkan dan dapat lebih menyesuaikan perilaku di lingkungan.

  1. Bagaimana caranya berkomunikasi dengan baik terhadap suami yang mempunyai perbedaan warga negara, bahasa, kebiasaan, adat dan budaya, cara berpikir?

Jawaban: Cara berkomunikasi yang baik adalah dengan lebih dulu mengenali lawan bicara dari aspek latar belakang budaya, kepribadian, pola pikir. Hal ini dapat dilakukan dengan cara yang melakukan observasi, bertanya, membaca literatur (bacaan) yang sesuai dengan negara asal suami. Setelah itu dalam melakukan komunikasi penting untuk juga menjadi pendengar yang aktif, mencoba memahami pemahaman lawan bicara akan informasi atau pesan yang disampaikan. Tidak lupa penting untuk menggunakan kata atau kalimat  yang tepat dalam bahasa yang disepakati antara suami dan istri apakah Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.

  1. Bagaimana caranya menjaga keharmonisan rumah tangga jika suami jauh dan tidak tinggal di negara yang sama?

Jawaban: Cara menjaga keharmonisan rumah tangga yang mengalami LDR (Long Distance Relationship) adalah menempatkan trust (kepercayaan) pada pasangan. Tanpa trust tentu akan menjadi sulit. Berikutnya adalah dengan selalu mengingat komitmen yang ada dalam hubungan, hal ini menjadi fondasi bagi masing-masing pasangan untuk sadar/mengingat bahwa ada tujuan bersama dalam pernikahan yang ingin dicapai. Terakhir, adalah menjaga keintiman dan gairah dengan cara melakukan pillow talk sebelum tidur di mana didalamnya setiap pasangan saling memberikan pujian, menyampaikan rasa cinta yang dimiliki dengan ucapan lembut pada saat momen pillow talk selain update aktivitas keseharian masing-masing pasangan atau update tumbuh kembang anak dan aktivitas sekolah mereka misalnya.

BACA JUGA:

  1. Bagaimana caranya mendidik anak dengan baik dan memberi pemahaman dengan baik agar anak mengerti jika ayahnya berada jauh di negara yang berbeda untuk bekerja?

Jawaban: Cara mendidik dan memberikan pemahaman agar anak mengerti akan apa yang disampaikan oleh orangtuanya, adalah dengan memperhatikan usia tumbuh kembang anak. Jika penalaran anak masih belum berkembang luas, orangtua disarankan menggunakan contoh konkrit dalam memberikan penjelasan mengenai keberadaan ayah yang harus bekerja di negara lain. Misalnya dengan cara mendongeng bertemakan pekerjaan yang harus dilakukan ayah. Berikan pemahaman pada anak bahwa ayah bekerja adalah merupakan juga tanda sayang pada anak misalnya untuk bisa membiayai sekolah, untuk bisa membelikan mainan misalnya (sesuatu yang konkret yang related dengan kehidupan anak bisa disampaikan sebagai alasan ayah bekerja) tujuannya agar anak paham. Namun penting juga mengagendakan rutin waktu komunikasi ayah dengan anak-anak agar ayah bisa berkomunikasi langsung dengan anak-anak.

  1. Apakah bisa dan bertahan menjaga agar hubungan rumah tangga selalu berjalan dengan baik jika suami berada jauh dari istri dan anak?

Jawaban: Bisa saja, kuncinya adalah komunikasi yang rutin, keterbukaan atas hal-hal yang terjadi di dalam rumah tangga, keterbukaan atas perasaan yang dirasakan satu sama lain selama momen LDR, dan terakhir selalu aktif mencari solusi atas permasalahan yang dialami serta menjaga spiritualitas yang baik dalam diri masing-masing.

 

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
Scroll to Top