Sisi Positif Tinggal Bersama Mertua Setelah Menikah

Tinggal Bersama Mertua (Gambar oleh mudi arti dari Pixabay)

Table of Contents

Ada keadaan yang tak bisa dihindari ketika calon mertua meminta untuk tinggal bersama setelah kamu menikah dengan anaknya. Mertua sudah tua, sakit, tinggal sendiri, adalah contoh alasan yang tak bisa dihindari untuk tinggal bersama mertua. Jika kamu dihadapkan pada kondisi tersebut, jangan buru-buru patah hati.

Memang, jika bisa memilih, keluarga muda yang baru menikah pasti ingin tinggal terpisah dari orangtua maupun mertua. Berlatih mandiri dan mencoba saling menyesuaikan dengan pasangan tanpa campur tangan orangtua adalah alasan yang ideal.

Tinggal bersama mertua membuat kita harus beradaptasi dengan situasi yang ada di rumah mertua, yang bisa jadi sangat berbeda dengan kebiasaan. Termasuk, aturan yang berlaku di rumah mertua.

Privasi menjadi berkurang, karena harus berbagi tempat dan waktu dengan mertua. Bahkan mertua bisa saja ikut campur jika ada masalah dengan pasangan kita.

Tetapi jika tidak punya pilihan lain, tinggal serumah dengan mertua maupun orangtua harus dihadapi dengan segala konsekuensinya. Dan juga, kamu harus tahu tinggal bersama mertua tidak selalu berdampak negatif.
Tetap ada sisi positifnya jika kita bisa menyiasati kondisi yang ada menjadi suatu hal yang lebih baik.

Beberapa hal positif yang bisa menjadi keuntungan tinggal serumah dengan mertua yakni:

  1. Perhatian 

Selalu berpikir positif dan menjauhkan dari prasangka negatif. Anggap saja tinggal dengan mertua sebagai bentuk kasih sayang dan perhatian ke kita dan bisa mendekatkan dengan mertua. Jadi, kamu bisa mendampingi pasangan untuk berbakti pada orangtua. Kamu tentu ingin pasanganmu memberikan perhatian yang baik pada orangtua bukan?

2. Lebih Hemat

Selama tinggal dengan mertua bisa memberikan waktu bagi pasangan suami istri untuk menabung dan bersikap lebih hemat. Paling tidak, bisa menghemat biaya sewa/kontrak rumah dan biaya rumah tangga lainnya. Kamu tak perlu membeli perabot baru. Dengan begitu, tabunganmu bisa kamu alihkan untuk segera membeli kendaraan atau tetap membeli rumah untuk investasi.

3. Belajar Sabar

Tidak ada salahnya bersikap mengalah, menurunkan ego dan mengembangkan komunikasi yang baik dengan mertua. Kesabaranmu saat tinggal bersama mertua dibutuhkan kelak untuk menghadapi anak-anak setelah lahir. Jadikan momen bersama mertua sebagai momen belajar sabar.

4. Pengasuhan anak lebih mudah

Untuk masalah pengasuhan anak, kita harus bisa melakukan pendekatan secara halus tentang bagaimana pengasuhan anak. Misalnya mengajak mertua bareng-bareng nonton baik di televisi, Youtube atau membaca informasi tentang pengasuhan melalui berbagai media dengan tema membahas pengasuhan anak. Sehingga mertua punya pemahaman dan persepsi yang sama dalam mendidik anak. Jika kamu dan pasangan sama-sama bekerja, tentu kamu akan merasa aman dan nyaman meninggalkan anak dalam pengasuhan kakek atau neneknya.

BACA JUGA:

Jaga Komunikasi

Yang paling penting supaya tetap nyaman saat tinggal bersama mertua adalah tetap menjaga komunikasi yang baik dengan suami maupun dengan mertua. Saling percaya, sikap terbuka dan saling memahami satu sama lain antar suami istri bisa menjadi kunci keberhasilan suatu hubungan.

Berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang baik, tutur kata yang sopan, nada yang lemah lembut dan pada situasi yang tepat bisa menjadi salah satu faktor yang membuat suatu hubungan menjadi lebih baik dan harmonis.
Komunikasi adalah kunci dari setiap masalah. Lakukan komunikasi dengan baik dan tepat. Tepat disini diartikan bisa pada moment yang tepat misalnya saat suami dalam keadaan santai rileks.

Jika Ingin Lepas dari Mertua

Bagaimana jika keinginan untuk mandiri menguat? Mulailah dengan bercerita kepada pasangan tentang mimpi untuk membangun rumah tangga bersama. Perhatikan juga pendapat dari pasangan. Win win solution adalah tujuannya.

Coba cari waktu yang tepat dimana suasana hati pasangan dalam kondisi senang dan nyaman, mengemukakan beberapa alasan kenapa kita harus mandiri (terpisah dengan ortu) dengan tidak menjelek-jelekkan atau menceritakan hal-hal buruk yang terjadi selama tinggal bersama mertua.

Selain itu bisa dicarikan pilihan alternatif bagaimana bisa tetap berbakti pada mertua meskipun tidak tinggal bersama mertua. Misalnya, cari rumah yang dekat dengan mertua sehingga bisa dengan segera menghampiri orangtua ketika dibutuhkan.

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini?
+1
0
+1
0
+1
2
+1
1
Scroll to Top