Posesif pada Pasangan, Sehat atau Tidak?

Table of Contents

“Dimana? Sama siapa? Kapan balik?” Duh gemes nggak sih baru keluar rumah sebentar sudah dikirimi pesan seperti ini? Perhatian, cemburu, atau posesif?

Ketiga perasaan itu berbeda levelnya. Namun, seringkali kita tidak bisa membedakan apakah kita sedang memberi perhatian, mulai cemburu, atau sudah masuk posesif. Kalau sudah bikin enggak nyaman dalam hubungan, rasanya itu sudah masuk kadar posesif ya.

Posesif adalah suatu keadaan di mana seseorang merasa nggak aman dengan hubungan yang dia jalani. Sebab, dia merasa nggak percaya diri dan takut dengan kehadiran seseorang yang lebih baik darinya, yang akan merebut pasangannya.

Tak gampang membedakan antara cemburu atau posesif, coba kenali tanda-tanda pasangan yang mulai posesif berikut ini agar kamu tidak terjebak dalam hubungan yang kurang nyaman.

Pertama, hilangnya rasa hormat. Bentuknya bisa memberi julukan, bersikap kasar, atau sarkas. Pada beberapa kasus, tujuan orang yang posesif adalah membuat kita merasa tidak berdaya atau tidak mampu mencari hubungan lain sehingga kepercayaan diri kita rendah. Pasangan yang posesif juga sering tidak menghargai karier atau pilihan studi Anda.

Kedua, cemburu berlebihan. Cemburu tandanya cinta, tapi kalau sudah berlebihan artinya pasangan tidak lagi percaya pada kamu. Kalau sudah tidak percaya, pasangan jadi gampang marah-marah. Kamu baru berbincang dengan dengan teman, keluarga, atau rekan kerja dicurigai. Parahnya, jika kamu dituduh selingkuh hanya karena asumsi tanpa bukti. Posesif akan memutus hubungan Anda dengan teman atau keluarga.

Ketiga realasi kekerasan verbal. Dikit dikit marah, dikit dikit marah, capek deh. Emosi pasangan jadi tidak stabil. Kalau dicuekinpun ujung-ujungnya mengancam ini itu. Kalau keinginan tidak dipenuhi ancamannya akan meninggalkan pasangan. Paling parah, ancaman orang yang posesif adalah dengan mengancam keamanan dirinya sendiri seperti bunuh diri agar kamu menuruti semua maunya.

Keempat, pasangan posesif suka mengontrol bahkan sampai hal-hal terkecil seperti model rambut dan pakaian yang akan kamu kenakan. Bukan hanya fisik, emosi dan finansial juga harus berada di bawah kendalinya

Semua orang memiliki sifat posesif, tapi sebaiknya dikontrol agar hubungan dengan pasangan tetap harmonis. Kamu bisa mencoba menelaah awal mula kamu menjadi seorang posesif. Jika sudah menemukan penyebabnya, cobalah mengintrospeksi diri dan berusaha perlahan untuk melupakanya.

Bangun kepercayaan diri dan pasangan. Perhatikan komunikasi dengan pasangan supaya tidak mudah curiga. Belajarlah menghargai diri sendiri, sehingga akan timbul rasa percaya diri dan kamu akan merasa yakin bahwa pasanganmu akan mencintaimu karena ada sesuatu yang spesial dimatanya. Beri ‘me time’ untuk diri sendiri agar kamu tidak selalu merasa tergantung pada pasanganmu. Buatlah kencan dengan temanmu untuk nongkrong, nonton film di bioskop, atau shopping. Menjauh sedikit dari pasangan akan membuatmu tahu bahwa hidupmu sendiri tetap berarti dan tidak hanya bergantung pasa pasanganmu sehingga cenderung posesif.

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
1
Scroll to Top