Orang tua Hebat! Yuk, Pahami Peran Penting dalam Kehidupan Anak

Cover Artikel pola asuh orang tua

Table of Contents

Siti Luthfiyah – Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS/Satyagatra) Universitas YARSI

 

Pepatah lama mengatakan, “Buah jatuh tak jauh dari pohonnya.” Ungkapan ini menggambarkan betapa besar pengaruh pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak. Ayah dan ibu memiliki peran penting dalam membentuk karakter, kepribadian, serta nilai-nilai yang akan anak bawa hingga dewasa. Ada empat pola asuh yang umum diterapkan oleh orang tua, masing-masing dengan dampaknya sendiri terhadap pertumbuhan anak. Mari kenali keempat pola asuh ini agar bisa menciptakan lingkungan pengasuhan yang terbaik untuk anak.

Baca Juga: Belajar dari Kesalahan Pola Asuh Orang Tua, Jangan Sampai Terjadi Pada Keluargamu

  1. Pola Asuh Otoriter
    Orang tua dengan pola asuh ini menetapkan aturan yang harus dipatuhi tanpa kompromi. Anak dituntut untuk disiplin dengan hukuman sebagai konsekuensi jika melanggar aturan. Meskipun pola ini dapat menciptakan anak yang patuh dan teratur, kurangnya komunikasi dan kasih sayang bisa membuat anak menjadi kurang percaya diri serta kesulitan dalam mengembangkan keterampilan sosial.
  2. Pola Asuh Otoritatif
    Pola ini dikenal sebagai pendekatan yang paling seimbang. Orang tua bersikap tegas, tetapi tetap memberikan kasih sayang, perhatian serta ruang untuk berdiskusi. Anak diberikan kebebasan yang bertanggung jawab, dengan pemahaman tentang konsekuensi dari setiap tindakan mereka. Anak yang tumbuh dengan pola asuh ini cenderung lebih mandiri, percaya diri, serta memiliki keterampilan sosial dan emosional yang baik.
  3. Pola Asuh Permisif
    Dalam pola asuh ini, orang tua cenderung terlalu longgar dalam menetapkan aturan dan batasan. Anak diberikan kebebasan penuh tanpa banyak pengawasan atau disiplin. Akibatnya, anak mungkin kesulitan memahami batasan dan tanggung jawab, yang dapat berdampak pada kurangnya kontrol diri serta kesulitan menghadapi tantangan di masa depan.
  4. Pola Asuh Tidak Terlibat (Uninvolved)
    Orang tua dengan pola ini kurang memberikan perhatian, baik secara emosional maupun fisik. Mereka mungkin terlalu sibuk atau memiliki tekanan hidup yang tinggi, sehingga kurang terlibat dalam kehidupan anak. Akibatnya, anak bisa merasa diabaikan dan kurang mendapatkan dukungan emosional yang dibutuhkan untuk berkembang dengan baik. Hal ini dapat berdampak pada rendahnya rasa percaya diri serta kurangnya keterampilan sosial.
BACA JUGA ARTIKEL  Istri Tidak Perawan, Harus Bagaimana?

Di masa lalu, peran ibu sering dianggap dominan dalam pengasuhan karena kedekatannya dengan anak. Namun, saat ini peran ayah semakin diakui. Ayah yang aktif dalam pengasuhan berkontribusi besar dalam membangun kepercayaan diri, kestabilan emosi, dan hubungan sosial pada anak.

Baca Juga: Orang Tua Harus Kompak, Ini Tips Memilih Pola Asuh Anak

Pola asuh memiliki dampak besar dalam membentuk karakter anak. Pola asuh otoritatif, yang mengombinasikan disiplin dengan kasih sayang, terbukti paling efektif dalam menciptakan anak yang mandiri dan bertanggung jawab. Sebaliknya, pola asuh yang terlalu ketat atau kurang perhatian dapat memberikan dampak negatif. Sebagai orang tua, sudahkah kita menerapkan pola asuh yang terbaik untuk anak? Mari ciptakan lingkungan pengasuhan yang penuh kasih sayang, dengan komunikasi, dan dukungan agar anak tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan siap menghadapi masa depan!

REFERENSI:
Karlinawati. (2021). Psikologi Keluarga. Jakarta: RajaGrafindo

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini?
+1
25
+1
10
+1
4
+1
0
Scroll to Top