Athiyyah Khoirunnisaa – Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera Universitas YARSI
Perkembangan anak usia dini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk lingkungan tempat mereka tumbuh dan belajar. Lingkungan yang aman, nyaman, dan penuh kasih sayang berperan penting dalam membentuk perkembangan fisik, kognitif, emosional, dan sosial anak. Salah satu lingkungan yang berperan besar dalam membentuk perkembangan anak adalah taman asuh anak. Taman asuh bukan hanya tempat penitipan anak, tetapi juga tempat yang memberikan stimulasi, pengasuhan, dan pendidikan awal bagi anak-anak. Menurut Kementerian Pendidikan Nasional (2011), taman asuh yang baik harus memiliki standar yang memenuhi aspek keamanan, kenyamanan, serta stimulasi yang mendukung tumbuh kembang anak. Tapi sayangnya hasil riset yang dilakukan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada 2020, menunjukkan bahwa: 44% TPA tidak memiliki legalitas, 25,3% tidak memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP), 29,3% tidak memiliki visi dan misi yang jelas, dan terdapat 66,7% tenaga pengasuh tidak memiliki sertifikasi profesi.
Baca Juga:Ā Bukan Cuma Urusan Ibu, Pengasuhan Anak Harus Seimbang Antara Ayah dan Ibu
Peran Taman Asuh Anak dalam Perkembangan AnakĀ
- Meningkatkan Perkembangan Sosial dan EmosionalĀ Ā
Perkembangan sosial emosional merupakan kemampuan anak dalam berinteraksi dan memahami orang lain melalui tindakan serta respons yang ditunjukkan terhadap lingkungan sekitarnya, termasuk orang dewasa. Aspek ini mencakup perilaku serta cara anak merespons situasi saat berinteraksi dalam berbagai kegiatan bersama keluarga, guru, teman sebaya, dan pengasuhnya (Talango, 2020). Menurut Krisnana, dkk (2016), Anak-anak yang diasuh di taman asuh dengan baik cenderung lebih mudah bergaul dan bersosialisasi dibandingkan dengan anakanak yang jarang berinteraksi dengan teman sebayanya. Bermain bersama, berbagi mainan, dan berinteraksi dengan teman membantu anak belajar bersosialisasi. Selain itu, dukungan dan kasih sayang dari pengasuh juga sangat penting, anak akan merasa aman, dan akan merasa dihargai. Anak yang seperti ini akan lebih mudah percaya diri dalam mengekspresikan dirinya dan lebih mudah bergaul dengan orang lain. - Mendukung Perkembangan BahasaĀ
Menurut Gardner dalam Talango (2020), bahasa adalah bagian dari kecerdasan majemuk yang mencerminkan kemampuan berpikir dalam kata-kata dan mengekspresikan makna. Kemampuan ini membantu anak memahami informasi dan berinteraksi sosial. Perkembangan bahasa anak sendiri dipengaruhi oleh lingkungan, di mana stimulasi verbal dari pengasuh seperti berbicara, membacakan cerita, dan menyanyikan lagu dapat meningkatkan keterampilan bahasa anak (Krisnana dkk., 2016). - Mendukung Perkembangan KognitifĀ Ā
Pendekatan belajar yang melibatkan eksplorasi, seperti bermain puzzle dan susun balok, serta mengenal warna dan bentuk dapat membantu perkembangan kognitif anak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bermain puzzle dan bermain susunan balok dapat melatih kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah pada anak usia dini. Selain itu, mengenal warna dan bentuk membantu anak dalam memahami konsep dasar yang penting juga untuk perkembangan kognitif mereka. - Membantu Perkembangan Fisik MotorikĀ Ā
Perkembangan motorik adalah proses anak mengembangkan kemampuan menggerakkan tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan otak dan sistem saraf. Gerakan ini terbagi menjadi motorik kasar dan halus, di mana lingkungan sekitar memiliki peran penting dalam meningkatkannya (Hurlock dalam Kaoci, 2021). Berbagai aktivitas seperti berjalan, berlari, melompat, menggambar, dan menulis, terutama di lingkungan yang mendukung seperti taman asuh anak, dapat membantu mengoptimalkan perkembangan fisik dan motorik mereka.
Baca Juga:Ā Orang tua Hebat! Yuk, Pahami Peran Penting dalam Kehidupan Anak
Taman asuh anak berperan penting dalam mendukung perkembangan anak usia dini, baik secara sosial-emosional, bahasa, kognitif, maupun motorik. Lingkungan yang aman, nyaman, dan penuh stimulasi di taman asuh membantu anak belajar berinteraksi, mengembangkan kemampuan berbahasa, serta meningkatkan cara berpikir dan memecahkan masalah. Selain itu, berbagai aktivitas fisik di taman asuh juga mendukung perkembangan motorik anak. Dengan dukungan yang tepat dari pengasuh dan lingkungan yang mendukung, anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
ReferensiĀ Ā
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat Jenderal Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini. (2015). Norma, standar, prosedur, dan kriteria (NPSK): petunjuk teknis penyelenggaraan taman penitipan anak. Manual.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta. http://repositori.kemdikbud.go.id/id/eprint/12883
Kaoci, W., Taib, B., & Mufidatul Ummah, D. (2021). Perkembangan Fisik Motorik Kasar anak Melalui Permainan tradisional āJalan Tempurung.ā JURNAL ILMIAH CAHAYA PAUD, 3(1), 11ā22. https://doi.org/10.33387/cp.v3i1.2129
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. (2025, Maret 24). Kemenko PMK sinkronkan kebijakan tempat penitipan anak untuk dukung peningkatan kualitas pengasuhan. https://www.kemenkopmk.go.id
Krisnana, I., Rachmawati, P. D., & Sholihah, M. (2016). Peran Asah (3A) Pengasuh Dengan perkembangan Bahasa anak usia toddler di taman penitipan anak. Jurnal Ners, 11(2), 240ā245. https://doi.org/10.20473/jn.v11i2.2662
Rahima. (2017). Pengaruh permainan edukatif dengan media puzzle terhadap perkembangan kognitif dalam mengenal bentuk dan warna pada anak prasekolah di TK Aisyiyah IV Kota Jambi. Jurnal Akademika Baiturrahim, 6(2), 62-66.
Talango, S. R. (2020). Konsep Perkembangan anak usia dini. Early Childhood Islamic Education Journal, 1(1), 92ā105. https://doi.org/10.54045/ecie.v1i1.35