Jangan Sampai Resespi Pernikahan Berubah Jadi Duka, Ikuti Protokol Resepsi di Masa New Normal

Konsep Dekor Pernikahan di Masa New Normal (Sumber foto : Buku Panduan Indonesia Wedding Association Alliance)

Table of Contents

Kabar duka datang dari Semarang, Jawa Tengah. Warga Semarang nekat menggelar pesta pernikahan dengan melanggar ketentuan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM). Setelah menggelar resepsi pernikahan, keluarga dan kerabat yang hadir satu per satu kerabat sakit hingga meninggal dunia karena positif covid-19.

Dikutip dari Kompas.com, ibu salah seorang pengantin meninggal dunia. Kemudian menyusul ayahnya sakit kritis positif Covid-19. Tak berhenti sampai di situ, kasus keluarga yang meninggal masih berlanjut hingga pemerintah melakukan tracing.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengemukakan peristiwa ini terjadi sekitar pertengahan Juni 2020. Ada warga Semarang yang menggelar pernikahan. Namun, tutur Hendi, pernikahan itu dilakukan tak sesuai prosedur seharusnya di tengah pandemi.

“Kejadian empat hari yang lalu ada pernikahan yang tidak sesuai dengan protokol kesehatan karena lebih dari 30 orang,” kata dia, Sabtu (20/6/2020).

Kota Semarang memang telah menerbitkan izin untuk menggelar pernikahan di masa PKM dengan jumlah tamu maksimal tamu 50 persen dari kapasitas ruangan, seiring dengan boleh beroperasinya tempat wisata dan hiburan.

“Tapi tetap menjalankan protokol kesehatan. Pembatasan kegiatan pernikahan maksimal dari kapasitas ruang 50%, sebanyak-banyaknya 50 orang,” jelas Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

Prosedur Menikah di Era New Normal

Pandemi Covid-19 memang belum berlalu. Tapi, pemerintah sudah mulai mengizinkan aktivitas publik secara bertahap. Syaratnya, semua harus tetap mengikuti protokol kesehatan. Inilah new normal atau kenormalan baru yang akan kita jalani sehari-hari.

Biasanya, momen sakral ini memang selalu dihadiri banyak orang. Keluarga, kerabat, sahabat, relasi, hingga para mantan. Tapi di era new normal, semua memiliki tatanan baru. Pelajari dengan benar jika kamu memang berniat menikah dalah waktu dekat.

Untuk ijab qabul ada pembatasan jumlah orang yang hadir cuma 10 orang. Catering, souvernir, make up artis, hingga penataan ruang semuanya harus ditata ulang. Intinya adalah untuk memberi ruang sehingga setiap orang bisa menjaga jarak.

Pemeriksaan kesehatan minimal dengan pengecekan suhu tubuh di pintu masuk juga harus dilaksanakan. Ini semua harus dilakukan untuk menghindari penularan covid-19 saat pernikahan. Ketaatan dan kemandirian menjadi kunci amannya proses resepsi pernikahan.

Jangan sampai rasa bahagia berubah jadi duka seperti pernikahan yang terjadi di Semarang, Jawa Tengah. Ikuti semua anjuran prosedur menikah di masa new normal dari ahli kesehatan juga praktisi pernikahan berikut ini.

BACA JUGA:

Jika kamu masih punya pertanyaan seputar persiapan pernikahan, kamu bisa konsultasi langsung dengan tim pakar Siapnikah.org yang terdiri dari para dokter berpengalaman. Caranya mudah: klik kanal TANYA JAWAB di kanan atas, lalu tulis nama dan pertanyaanmu. Tim pakar kami akan sigap untuk membantu.

Yuk share informasi perencanaan kehamilan ini ke pasangan, keluarga, dan teman-temanmu, agar makin banyak yang dapat ilmu. Jangan lupa, follow akun Instagram @siapnikah_official dan like akun Facebook @siapnikah.org, biar kamu selalu dapat update terbaru dari www.siapnikah.org.

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
Scroll to Top