Catin, ketika kamu memiliki keturunan kelak setelah menikah, jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan gizi dengan memberikan asupan makanan sesuai dengan usia bayi. Hal ini sangat penting untuk menghindari penurunan berat badan buah hati.
Perlu kamu ingat, pemberian asupan makanan harus sesuai dengan usia bayi. Ada empat rentang usia yang perlu kamu perhatian yakni 0-6 bulan, 6-8 bulan, 9-12 bulan, dan 12-24 bulan. Di setiap rentang usia tersebut, bayi harus mendapakan asupan gizi yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
1. Asupan gizi untuk bayi 0–6 bulan
Lakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD), yaitu proses pemberian ASI sesegera mungkin pada si kecil dalam 60 menit setelah kelahiran. Berikan kolostrum atau ASI yang keluar pertama kali berwarna kekuningan dan kental. Cairan ini banyak mengandung antibodi penghambat pertumbuhan virus dan bakteri, protein, vitamin A dan mineral.
Berikan ASI eksklusif, yaitu bayi hanya diberikan ASI saja tanpa diberikan makanan atau minuman lain, termasuk air putih, dari usia 0–6 bulan.
2. Asupan gizi untuk bayi 6–8 bulan
Pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) mulai diberikan saat bayi berusia 6 bulan. Jumlah pemberian MPASI harus mencukupi dengan kualitas gizi yang seimbang dan sepanjang pemberian MPASI, ASI tetap harus diberikan.
Perkenalkan MPASI dalam bentuk makanan lumat (tektur makanan cair dan lembut) seperti bubur buah, bubur sayuran yang dihaluskan, bubur sumsum, nasi tim saring. Tetap berikan ASI dan ASI diberikan terlebih dahulu sebelum memberikan MPASI. Frekuensi pemberian MPASI 2-3 kali sehari. Berikan ASI sesering mungkin dan MPASI setiap kali makan sejumlah 2-3 sendok makan penuh, secara bertahap ditingkatkan sampai setengah mangkuk berukuran 250 ml setiap kali makan.
3. Asupan Gizi untuk Bayi 9–12 Bulan
Tetap berikan ASI. Frekuensi pemberian MPASI 3-4 kali sehari makanan lunak dan 1-2 kali sehari makanan selingan atau bergantung pada nafsu makan dengan jumlah setiap kali makan antara setengah sampai tiga per empat mangkuk berukuran 250 ml. Berikan MPASI dalam bentuk makanan lunak atau lembek (dimasak dengan banyak air dan tampak berair atau dicincang
yang mudah ditelan anak), misalnya bubur nasi, bubur ayam, nasi tim, kentang puri.
4. Asupan gizi untuk bayi 12–24 bulan
Mulai perkenalkan makanan yang berbentuk padat atau biasa disebut dengan makanan keluarga, tetapi tetap mempertahankan rasa. Hindari memberikan makanan yang dapat mengganggu organ pencernaan, seperti makanan terlalu berbumbu tajam, pedas, terlalu asam atau berlemak.
Berikan finger snack atau makanan yang bisa dipegang, seperti kue kering, potongan ayam atau sayuran rebus atau buah baik diberikan untuk melatih keterampilan dalam memegang makanan dan merangsang pertumbuhan giginya. Tetap berikan ASI hingga anak berusia 2 tahun.
Frekuensi pemberian makanan 3-4 kali sehari makanan keluarga, 1-2 kali sehari makanan selingan (finger snack) atau bergantung pada nafsu makan bayi dengan jumlah setiap kali makan semangkuk penuh berukuran 250 ml.
Catin, kamu bisa memakai bahan makanan lokal untuk membuat MPASI. Makanan yang diberikan harus mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Makanan pokok sebagai sumber karbohidrat bisa didapat dari beras, jagung, roti, kentang, singkong, umbi-umbian. Lauk pauk sebagai sumber protein hewani seperti ikan, hati, telur, daging, unggas, susu dan produk olahannya dan protein nabati misalnya tahu, tempe, kacang-kacangan.
Pemberian protein hewani dalam MPASI diprioritaskan karena kaya zat besi yang baik untuk perkembangan otak bayi. Sayur dan buah terutama yang berwarna sebagai sumber vitamin dan mineral. Minyak/margarin/santan sebagai sumber lemak.
Penjelasan cukup baik