Oleh: Anggi Osyka
Pendidikan anak usia dini atau PAUD merupakan pendidikan yang diberikan pada anak sebelum memasuki pendidikan formal seperti SD. Pendidikan ini juga memberikan banyak manfaat pada anak seperti memperkenalkan anak pada aktivitas fisik; meningkatkan kecerdasan motorik dan kepekaan, meningkatkan keceriaan, serta menumbuhkan rasa percaya diri.
Dibalik banyaknya manfaat ini, tidak sedikit orang tua yang masih ragu untuk memperkenalkan anak pada sekolah di usia dini karena takut anak kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Ketakutan ini bukan hanya dirasakan oleh orang tua, namun juga sang buah hati. Rasa cemas dan asing akan lingkungan baru dan aktifitas yang baru, malu bertemu orang baru, atau bahkan takut terjatuh saat bermain merupakan hal umum yang dirasakan anak saat memasuki usia sekolah.
Namun jangan cemas, karena ada beberapa tips dalam mempersiapkan anak kamu untuk preschool.
1. Jelaskan pra sekolah kepada anak
Sebelum mendaftarkan anak bersekolah, maka penting bagi anak untuk mengetahui dan mengenal apa itu sekolah. Hal ini berguna agar anak tidak merasa asing dengan aktivitas belajar. Bermain bersama anak seputar kegiatan bersekolah, bergiliran menjadi guru dan murid dengan anak, dan mendampingi anak membaca dan berhitung dasar bisa kamu lakukan sebagai persiapan awal anak sebelum memulai sekolah.
2. Dengarkan kekhawatiran anak
Sama seperti orang tua, anak juga memiliki keluhan dan keresahannya sendiri. Dengarkan rasa khawatirnya dan berikan jawaban yang tepat dan memberikan rasa aman. Hal hal yang mungkin ditanyakan anak adalah seputar siapa yang menjemput mereka, bagaimana jika ingin buang air, bagaimana jika tidak ada teman bermain disekolah dan lainnya.
BACA JUGA: Mengapa Data Tumbuh Kembang Anak di Posyandu Penting? Dr Hasto Wardoyo Menjawab
3. Dampingi anak di hari pertamanya
Bermain dan belajar di tempat baru tanpa seseorang yang dikenal, tentu akan membuat siapapun cemas dan takut, begitu juga dengan anak-anak. Dengan mendampingi mereka di hari pertamanya, akan membuat anak merasa aman dalam mengikuti pelajaran dan arahan guru.
4. Buatlah rutinitas baru
Rutinitas tidur, makan, dan aktivitas sehari-hari yang berubah secara tiba-tiba dapat membuat anak tidak menyukai kegiatan bersekolah. Untuk mengatasi hal ini, kamu bisa membiasakan anak pada rutinitas barunya beberapa hari atau bahkan minggu sebelum memulai bersekolah agar anak mulai terbiasa. Hal hal kecil seperti mengatur jadwal tidur dan bangun anak, mempersiapkan pakaian yang akan dipakai besok hari, dan sarapan bersama bisa kamu lakukan untuk menciptakan rutinitas baru bersama anak.
BACA JUGA: Kenali 7 Tipe Parenting, Kira-kira Mana yang Paling Sesuai untuk Anak?
5. Dukung anak untuk berteman
Salah satu kekhawatiran anak yang umumnya terjadi adalah tidak memiliki teman di lingkungan barunya. Untuk mengatasi ini, kamu bisa mengatur jadwal bermain dengan teman seusianya dan membiarkan mereka berinteraksi bersama. Jiwa sosial anak kemudian akan terbentuk dan memudahkannya untuk memulai pembicaraan, mengajak teman sebayanya untuk bermain dan belajar bersama. Namun, jangan lupa untuk tetap mendampingi anak dalam pertemanan pertamanya agar tidak menyakiti atau menyinggung perasaan temannya.
6. Jangan panik
Tanpa kita sadari, kepanikkan orang tua ternyata dapat menular ke anak. Saat kamu mendampinginya atau bermain dengannya, tetaplah tenang dan memberikan rasa aman pada anak. Jika anak memanggilmu selama proses belajarnya di sekolah, jangan langsung menghampiri dan biarkan guru menangani anak agar memberikan waktu guru dan anak saling berinteraksi.