Oleh Retno Dewanti
Malam pertama hmmm…. gimana ya. Malam pertama dianggap malam penting bagi pasangan yang baru menikah. Bermacam cerita tentang malam pertama, ada yang lucu, sedih, galau, takut sampai kecewa. Bagi pasangan yang baru menikah tentu saja momen malam pertama bisa mendebarkan, inginnya langsung berhubungan seksual saat tidur bersama untuk pertama kalinya dan ingin meninggalkan kesan yang special dan berekspektasi tinggi. Perasaan cemas, gugup bisa jadi dirasakan oleh pasangan tersebut. Dulupun saya saat pertama juga galau, takut dan bingung mo gimana ya saat pertama kali tidur bersama orang asing di ranjang yang sama. Tanya ke sana sini malu juga trus beberapa jawaban jadi bingung dan juga gak sama. Beberapa pengalaman teman-teman ada yang sepakat untuk langsung berhubungan intim di malam pertama, namun ada juga yang masih ragu dan belum siap. Berikut beberapa obrolan dan sumber bacaan gimana menghadapi kecemasan dan mengatasi rasa gugup saat malam pertama, simak yuk tips menghadapi malam pertama.
1. Berkomunikasi dengan pasangan
Apapun tipe pasangan, komunikasi terbuka adalah kuncinya. Karena akan menikah maka penting untuk mengkomunikasikan semua hal yang mungkin akan membuat tidak nyaman dan apa yang membuat nyaman agar pengalaman melakukan hubungan seksual tersebut menjadi pengalaman yang nyaman bagi kedua belah pihak. Kedua pihak harus menyetujui setiap aktivitas yang dilakukan dan tidak setuju seks dihentikan jika ada yang merasa tidak nyaman, sakit atau tidak ingin melanjutkan.
2. Tidak masalah jika menunda
Menunda hubungan seks di malam pertama bukanlah hal yang tabu. Jika masih terlalu takut melakukan seks di malam pertama tidak mengapa. Atau menunda karena kelelahan ketika menjalani beberapa rangkaian acara pernikahan serta masih banyak sanak saudara berkumpul hingga larut malam. Tidak masalah, kamu bisa beristirahat, melepas lelah dan menenangkan diri di malam pertama. Namun kembali lagi, tetaplah saling berkomunikasi dengan pasangan, agar masing-masing berkompromi. Apapun alasannya, selama sepakat dengan pasangan nggak ada keharusan hari pertama untuk berhubungan intim. Seperti halnya beberapa pengalaman teman berikut.
”Dulu waktu melakukan hubungan pertama bukan di malam pertama karena masih sibuk dengan acara acara dan tamu serta keluarga. Dan biar bugar serta fresh saat hubungan pertama aja. Nggak masalah kok, yang penting suami pengertian dan sama-sama dibicarakan. Kalau sayang, pasti bisa mengerti,” Di-27 tahun
“Malam pertama dulu aku nggak melakukan hubungan pertama di malam pertama karena biar saatnya nanti lebih fres dan nyaman, lagipula tersebut bukan merupakan faktor nafsu yang dikedepankan. Tidak masalah bagi aku dan suami karena sebelumnya sudah dibicarakan berdua sehingga kami sama-sama mengerti” Ay – 38 tahun
3. Sabar dan jangan biarkan imajinasi membuat intimidasi
Berharap tinggi ketika pertama kali melakukan sepertinya jangan. Informasi tentang malam pertama yang kamu dapatkan mumgkin menyakitkan, kecewa, hingga ketakutan. Kemudian ada referensi juga dari novel atau film. Perlu disadari bahwa seks pertama mungkin saja terjadi kekecewaan dan ketidakpuasan. Setiap pasangan mempunyai ciri khas masing-masing. Jangan sampai imajinasimu membuat takut berlebih, minder, gugup sampai menguasi pikiran. Ketahuilah bahwa butuh latihan dan waktu untuk saling menyempurnakan seks apa yang dibutuhkan dan membuat nyaman.
4. Jangan khawatir kalau tidak orgasme
Bukanlah hal mudah untuk mencapai titik orgasme. Bahkan, orang yang berpengalamanpun tak jarang tidak merasakannya. Karena itu, tidak usah khawatir yang berlebih jika di malam pertama belum sampai pada titik orgasme. Sabarlah, karena ada faktor ketenangan, kenyamanan dan pengalaman. Seiring waktu, kepuasan akan didapatkan.
5. Jangan fokus pada rasa sakit
Takut, khawatir, cemas jika akan sakit karena baru pertama kalinya itu wajar. Namun, cobalah untuk tidak fokus pada perasaan tersebut. Rasa tegang, stress justru akan membuat otot-otot sekitar pinggul dan mis V jadi tegang sehingga timbul rasa sakit saat penetrasi. Cobalah buat rileks dan senyaman mungkin dengan menarik nafas dalam-dalam. Ada kalanya perlu juga membangun suasana yang nyaman. Ngobrol santai dengan pasangan, lampu remang, ada aromaterapi dan sebagainya untuk disiapkan agar tercipta suasana nyaman di kamar. Tempat tidur dan bantal yang nyaman juga penting. Atau bisa juga pasang lagu jika kamu dan pasangan sepakat dan membuat hal tersebut nyaman. Jangan terpaku pada pikiran seperti, “gimana jika sakit” atau”bagaimana jika keluar darah atau bahkan tidak keluar darah”. Belum tentu apa yang terjadi dengan orang lain akan sama, sebab pengalaman orang tentunya akan berbeda-beda jadi cobalah untuk rileks dan tidak terpaku pada perasaan tersebut.
6. Percaya pada pasangan
Penting sekali untuk mempercayai pasangan. Bisa jadi di malam pertama tidak berhasil karena ragu-ragu atau kurang percaya dengan pasangan. Sebagai orang yang mencintai tentu saja akan bertanggungjawab pada pasangan. Penting untuk saling mendengarkan dan menjaga agar pengalaman pertama tidak menjadi pengalaman yang traumatic/menyakitkan. Jika ada yang merasa kurang nyaman jangan sungkan untuk mengutarakannya agar tahu dan berusaha meminimalisir agar tidak terjadi hal itu.
7. Menikmati Foreplay
Wanita butuh waktu yang cukup agar bisa merasa terangsang. Salah satu penyebab wanita merasa kesakitan saat malam pertama adalah proses hubungan intim dilakukan secara cepat dan terburu-buru. Padahal, Ketika wanita sudah terangsang, Miss V dengan sendirinya akan mengeluarkan cairan pelumas yang berguna untuk mempermudah proses penetrasi, sehingga wanita tidak akan merasa kesakitan. Jadi, jika kamu belum siap untuk masuk tahap penetrasi, mintalah suami untuk melakukan foreplay lebih lama. Nikmati momen saat saling mencium, menyentuh, dan membelai agar dapat terangsang lebih cepat.