Cara Menghitung Masa Subur yang Tepat agar Cepat Hamil

Table of Contents

Masa subur adalah masa pelepasan sel telur yang telah matang ke saluran tuba falopi. Sel telur akan menunggu sperma untuk siap dibuahi. Pada masa ini, kemungkinan terjadi kehamilan sangat tinggi.

Untuk menghitung masa subur bisa menggunakan sistem kalender. Sistem ini bisa tepat digunakan untuk perempuan yang memiliki siklus menstruasi teratur, sehingga diperlukan catatan hari pertama menstruasi dari bulan ke bulan untuk memastikannya. Jarak hari dari menstruasi bulan pertama ke bulan berikutnya disebut siklus masa haid.

Jika siklus masa haid mendekati 21 hari maka disebut dengan siklus pendek. Sedangkan, jarak yang mendekati 35 hari disebut dengan siklus panjang. Untuk Kamu yang berada di siklus pendek, maka bisa dikurangi dengan angka 18, sedangkan untuk yang siklus panjang bisa dikurangi dengan angka 11. Puncak masa subur secara umum, biasanya terjadi di hari ke-13 dan ke-14 setelah masa haid berakhir.

Saat ini banyak aplikasi untuk smartphone yang bisa digunakan untuk menghitung masa subur. Kamu bisa memanfaatkan aplikasi tersebut sekaligus memasang pengingat untuk mendapatkan kepastian masa subur.
Aplikasi ini memiliki keakuratan yang tinggi untuk kamu yang memiliki siklus haid teratur.

Bagaimana jika siklus haidmu tidak teratur? Untuk kasus ini kamu bisa mengenali ciri-ciri masa subur agar bisa mempersiapkan rencana kehamilan dengan baik.

BACA JUGA: Cara Merencanakan Hamil Anak Perempuan

Ciri-Ciri Masa Subur

Selain menggunakan kalender, masa subur perempuan dapat diketahui dari tanda-tanda fisik perempuan. Ciri-ciri ini akan berulang setiap siklusnya. Jadi yang diperlukan dalam perencanaan kehamilan adalah ketelitian pasangan suami istri untuk mengetahui ciri-ciri masa subur.

Berikut ciri-ciri masa subur:

1. Nyeri Payudara
Ketika perempuan memasuki masa subur, payudara akan terasa nyeri dan mengeras. Nyeri pada masa ovulasi berbeda dengan nyeri akibat beberapa faktor lain. Nyeri payudara di masa subur muncul setelah masa haid berakhir dan hanya dirasakan beberapa saat saja.

2. Keluar Cairan Bening pada Vagina
Pada saat masa ovulasi, vagina akan mengeluarkan cairan bening yang mirip dengan putih telur. Cairan bening ini bukanlah keputihan, melainkan cairan yang diproduksi untuk mempermudah gerakan sperma di dalam rahim. Ini sebabnya masa subur menjadi masa emas untuk proses pembuahan maksimal untuk progam hamil.

Selain keluarnya cairan bening, biasanya akan disertai dengan adanya bercak kecokelatan yang menempel pada pakaian dalam. Bercak kecokelatan ini merupakan folikel telur yang akan melepaskan dirinya untuk menyambut pembuahan. Jadi, jika kamu mengeluarkan cairan bening yang disertai dengan adanya bercak kecokelatan, maka hal tersebut bisa menjadi tanda bahwa kamu sedang dalam masa subur.

3. Nyeri Perut Bagian Bawah
Proses ovulasi menyebabkan sakit perut bagian bawah kanan kiri yang disebut sensasi dari Mittelschmerz. Selain itu, perut kembung dan rasa mual juga sering mengikuti masa subur. Hal ini disebabkan adanya peningkatan pada retensi air akibat meningkatnya kadar estrogen dalam tubuh.

Namun durasinya tidak lama, hanya berlangsung beberapa menit atau jam saja. Keluhan sakit perut dan mual ini terjadi secara tiba-tiba dan bisa menghilang begitu saja tanpa harus diobati.

4. Gairah Seksual Meningkat
Biasanya suami lebih banyak menginisiasi hubungan seksual. Namun pada masa subur, istri kemungkinan akan lebih agresif karena gairah seksual meningkat. Biasanya wanita yang sedang dalam masa subur memiliki keinginan untuk melakukan hubungan seks yang lebih tinggi.
Ketika wanita dalam masa ovulasi, maka posisi rahim akan lebih terbuka. Hal ini akan membuat bagian vagina lebih lembut daripada hari biasanya. Vagina juga banyak memproduksi cairan pelumas akibat sekresi yang terjadi sehingga bisa mengurangi rasa sakit ketika berhubungan seks. Banyaknya cairan bening yang keluar membuat istri lebih cepat basah saat melakukan hubungan seks dengan pasangan.

5. Mual dan Sakit Kepala
Ada sekitar 20 persen dari wanita dewasa yang merasakan sakit kepala atau migrain hingga menstruasi berakhir. Kondisi ini bisa disebabkan karena melonjaknya hormon yang berimbas pada fluktuasi hormon dan menyebabkan sakit di bagian kepala. Selain sakit kepala, rasa mual di pertengahan bulan setelah masa haidnya berakhir juga menjadi tanda bahwa ia sedang dalam masa ovulasi atau masa subur.

6. Indera Penciuman Sensitif
Beberapa wanita akan merasakan indera penciumannya lebih tajam dibanding hari-hari lainnya. Apalagi jika kondisi tersebut terjadi setelah siklus haid berakhir. Aroma masakan mungkin akan terasa tajam dibanding hari-hari biasanya.

Tips Cepat Hamil

Setelah mengetahui tanda-tanda masa subur, perencanaan kehamilanmu bisa lebih maksimal. Libatkan suami untuk persiapan ini agar tambah harmonis. Karena faktor dari suami dan istri sama besarnya dalam suksesnya kehamilan.

Tips untuk hamil adalah lakukan hubungan seksual secara teratur selama 2-3x seminggu dengan perasaan enjoy serta dilakukan saat optimal, yaitu selama masa subur istri. Pastikan makanan yang dikonsumsi bernutrisi baik dan mengandung vitamin serta mineral seperti vitamin C, E dan Zinc.

Rencanakan dan persiapkan dengan baik proses kehamilan dari sisi istri maupun suami. Jangan lupa konsumsi asam folat untuk persiapan kehamilan. Asam folat ini tidak hanya dikonsumsi saat masa subur, tapi idealnya tiga bulan sebelum siap hamil.

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini?
+1
2
+1
1
+1
6
+1
0
Scroll to Top