Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mendorong para remaja untuk saling menasehati sebagai teman sebaya guna meningkatkan kualitas hidup dan menggapai masa depan. Kesadaran remaja saat ini diyakini akan menjadi pondasi yang kuat untuk keluarga di masa depan.
Kepala BKKBN Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) mengatakan hal ini lantaran para remaja cenderung lebih menyukai bercerita tentang masalahnya dengan teman sebaya. Oleh karena itu pembangunan mental dan emosional para remaja perlu dilakukan dengan menggunakan pendekatan dari, oleh, dan untuk remaja.
“Omongan teman sebaya lebih dipercaya daripada omongan saya atau omongan orang tua lainnya,” kata dia.
Ia menjelaskan meskipun dirinya dokter kandungan, tetapi kalau berbicara dengan remaja belum tentu dipercaya. Berbeda jika yang berbicara adalah seorang teman, akan langsung dipercaya. “Meskipun kadang-kadang yang dibicarakan itu salah,” kata Hasto.
Ia menyampaikan pentingnya para remaja merencanakan masa depan, termasuk untuk pernikahan. Ia pun mengajak Remaja Indonesia Sehat (RISE) untuk melanjutkan kerja sama dalam bentuk program nyata. Sebab, BKKBN juga memiliki tugas mendidik dan membina kelompok remaja melalui Generasi Berencana (Genre).
“Kami mengajak RISE untuk mengampanyekan pemeriksaan diri sebelum pernikahan. Sebelum menikah, ajak untuk memeriksakan HB, periksa juga lingkar lengan atas. Kalau belum memenuhi syarat, ya jangan menikah dulu. Sebab kecenderungannya prekonsepsi no, pre wedding yes!,” kata Hasto.
Hasto juga menyambut baik program yang dilakukan lembaga swadaya masyarakat RISE yang menggandeng para remaja guna berkampanye tentang berbagai hal positif serta upaya meningkatkan kualitas hidup remaja di lingkungan keluarga. RISE merupakan sebuah Lembaga swadaya masyarakat yang bertujuan meningkatkan pelibatan remaja dalam berbagai isu, khususnya pada isu-isu pembangunan keberlanjutan.