Benarkah KB Implan Bikin Rahim Kering? Yuk Kenalan dengan Alat Kontrasepsi Satu Ini

Mitos KB (Foto: Pexels)

Table of Contents

Mitos tidak lepas dari kehidupan masyarakat. Bahkan soal alat kontrasepsi pun tak lepas dari mitos. Salah satu mitos yang kerap terdengar adalah kalau menggunakan KB implan/susuk bisa menyebabkan rahim kering. Nah, agar tak salah kaprah, mari berkenalan dengan implan/susuk atau alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK) ini.

Implan adalah salah satu alat kontrasepsi jangka panjang. Implan alias susuk mengandung hormon yang diletakkan di bawah kulit lengan atas dan terdiri dari satu atau dua batang plastik kecil yang elastis dan aman.

Perku kamu ketahui, implan bersifat tidak permanen dan dapat mencegah terjadinya kehamilan 3-5 tahun. Efektivitasnya mencapai 99,95%. Artinya, dari 10.000 wanita yang menggunakan implan, hanya 5 perempuan yang masih bisa hamil.

Implan memiliki beberapa keunggulan seperti sangat ekonomis dan praktis. Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan. Tidak memerlukan pemeriksaan organ reproduksi (vagina). Implan juga tidak mengganggu produksi dan kualitas ASI. Mengurangi nyeri haid dan jumlah darah haid. Tidak mengganggu hubungan seksual. Menurunkan risiko beberapa penyakit radang panggul, yaitu radang atau infeksi yang terkait dengan organ reproduksi perempuan, seperti radang pada tuba fallopi, rahim, ovarium, leher rahim, atau panggul perempuan.

Namun, impan juga memiliki keterbatasan misalnya mempengaruhi periode haid (haid menjadi sedikit atau hanya bercak), haid tidak teratur atau jarang haid. Adanya perubahan berat badan. Beberapa pengguna mengalami sakit kepala, pusing, nyeri payudara, gelisah, dan mual-mual. Efek pencegahan kehamilan menurun apabila menggunakan obat-obatan tuberculosis (TBC), epilepsy (ayan). Tidak melindungi terhadap penularan AIDS/IMS (Infeksi Menular Seksual).

Setelah membahas kelebihan dan keterbatasnnya, sekarang mari kita lihat rumor yang kerap beredar seputar implan dan kita lihat bagaimana faktanya.

1. Memasang implan tidak boleh bekerja berat dan angkat berat

Faktanya, tidak ada hubungan antara kerja berat dan pemasangan implan. Petugas umumnya akan bertanya lengan mana yang dominan hanya agar tidak mengurangi kapasitas kerja setelah pemasangan implan dan sebelum lukanya sembuh. Setelah luka sembuh (lebih kurang 1 minggu) maka lengan dapat digunakan dengan normal. Implan tidak akan keluar karena setelah luka menutup, tidak akan ada jalan keluar lagi.

2. Tidak boleh menggunakan implan jika berat badan lebih dari 70 kg

Wanita yang memiliki berat badan di atas 70 kg bukannya tidak boleh menggunakan implan, namun implan yang digunakannya kehilangan efektivitasnya lebih cepat pada wanita dengan berat badan yang lebih besar.

3. Orang gondok tidak boleh menggunakan implan

Hal ini tidak benar. Tidak ada hubungan antara penyakit gondok dan penggunaan implan. Penderita gondok masih boleh menggunakan implan.

4. Implan dapat berpindah-pindah tempat di dalam tubuh wanita atau implan dapat hilang

Implan tidak dapat berpindah tempat di dalam tubuh wanita. Implan tetap berada di tempat pemasangan sampai implan tersebut dicabut.

5. Implan meningkatkan risiko kehamilan di luar kandungan

Implan tidak meningkatkan risiko kehamilan di luar kandungan, sebaliknya kehamilan di luar kandungan jarang ditemukan pada peserta KB Implan.

6. Implan menyebabkan rahim kering/ sulit subur kembali

Implan tidak menyebabkan rahim kering. Peserta KB implan dapat segera hamil lagi setelah implan dicabut.

7. Haid yang tidak keluar setelah pasang implan akan menumpuk menjadi darah kotor dalam tubuh

Implan bekerja dengan mempengaruhi keadaan lendir dalam rahim dan juga pelepasan sel telur sehingga pada umumnya penggunaan implan akan membuat haid terhenti (amenore) atau kadang timbul bercak (spotting). Perlu di ingat, haid yang terhenti akibat penggunaan implan/hormonal lainnya tidaklah berbahaya (tidak ada darah kotor yang tersimpan/terhambat). Proses siklus haidnya terhenti akibat pelepasan sel telur dihambat. Proses haid yang terhenti mengakibatkan tidak ada perlukaan pada dinding rahim yang menyebabkan perdarahan (haid).

8. Sudah pasang implan tapi tetap hamil

Faktanya, seperti halnya alat kontrasepsi lain, implan juga memiliki tingkat kegagalan, meskipun sangat kecil. Yang dimaksud dengan gagal di sini adalah wanita tetap hamil meski sedang memakai implan. Namun jumlah ini sangat kecil, yaitu 5 dari 10,000 orang. Yang berarti implan umumnya berhasil pada 99,95% wanita lain.

Implan dikatakan sebagai alat kontrasepsi yang paling efektif dibandingkan dengan semua alat
kontrasepsi lain. Itulah beberapa fakta mengenai KB implan yang perlu kamu pahami agar lebih mantap ketika akan memilih alat kontrasepsi ini dan tidak terjerumus pada infomasi yang salah.

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini?
+1
3
+1
3
+1
49
+1
0
Scroll to Top