Ketika sudah memiliki calon pasangan yang dirasa cocok untuk berumahtangga, keinginan untuk selalu bersama sangat besar. Namun, keinginan itu sering ditunda karena merasa belum mapan. Bukan cuma setahun, dua tahun, ada banyak pasangan yang menunda rencana pernikahan sampai bertahun-tahun demi mengejar kemapanan sebelum menikah.
Bahkan, tak jarang untuk menuju tujuan mapan sebelum menikah banyak pasangan yang putus di tengah jalan. Lalu, apakah sebaiknya menikah saja meskipun belum mapan? Bolehkah menikah meskipun secara finansial merasa belum cukup?
Kemapanan itu Relatif
Kemapanan itu relatif, demikian nasihat orangtua. Apakah standar kemapanan itu? Jawabannya bisa berbeda-beda.
Ada yang mengatakan mapan setelah memiliki rumah sendiri, mobil sendiri, tabungan yang cukup, dll sehingga itu sebagai ukuran standar untuk memutuskan nikah atau tidak. Ada juga yang mengartikan mapan sebagai sikap bertanggung jawab, optimistis dan memiliki rencana yang baik membangun kehidupan berkeluarga.
Jika sudah yakin dengan calon pasangan, hendaknya bersikap terbuka mengenai keuangan dan berkomitmen menjaga keuangan rumah tangga dengan sikap saling percaya. Termasuk menyepakati pengelolaan keuangan rumah tangga nantinya.
Kemapanan bisa diraih saat proses pernikahanan, karena melalui proses yang dijalani bersama dengan pasangan maka saling melengkapi menjadi strategi menuju kemapanan. Pernikahan diputuskan karena sebuah keyakinan.
Siap finansial sebelum menikah adalah sebuah kewajiban, dengan dasar siap finansial bukan berarti harus kaya. Namun memiliki pekerjaan yang menghasilkan pendapatan untuk menopang ekonomi keluarga.
Jadi, yang perlu ditekankan sekali lagi siap finansial untuk menikah bukan berarti menunggu kaya. Tetapi sudah memiliki sumber pendapatan tetap sehingga bisa membuat pengelolaan keuangan keluarga di masa depan.
Membuat Rencana Pernikahan Bersama
Pengelolaan keuangan bersama bisa dimulai dengan menyusun rencana pernikahan bersama. Idealnya, setiap orang yang ingin mewujudkan pernikahan impiannya harus didasari dengan kemampuan finansialnya. Untuk menghindari utang, ada rumus menabung buat calon pengantin yang mau menikah.
Dikutip dari Wolipop, rumus itu diungkapkan oleh penulis buku ‘The Ultimate Wedding Guide’ Caroline Muliawan, sebenarnya tak ada patokan tertentu berapa dana yang harus disisihkan setiap bulannya, karena kondisi finansial setiap pasangan berbeda-beda. Namun biasanya, ia menganjurkan untuk mengalokasikan dana sekitar seperempat dari pemasukan untuk ditabung setiap bulan.
Jika memungkinkan, lanjut Caroline, tambah 5-10 persen saat beberapa bulan mendekati hari-H sebagai dana darurat. Selain itu, ia menganjurkan agar pasangan membuat satu tabungan khusus agar dana tidak terpakai untuk kebutuhan di luar persiapan pernikahan, sekaligus memudahkan mereka memonitor alur masuk-keluar dana tersebut.
Harta bukanlah segala-galanya yang akan menetukan kebahagiaan dalam rumah tangga oleh karena itu penting menyamakan persepsi dengan calon pasangan terkait pandangan tentang kemapanan sebelum menikah. Dan jangan lupa kemapanan juga dapat diusahakan bersama.
Terimakasih sdh menambah pengetahuan dan izin untuk disampaikan kembali pada saat menyampaikan edukasi kepada para Remaja Genre