BKKBN Meluncurkan Program Bapak Asuh untuk Atasi Stunting

Ayah Asuh (BKKBN)

Table of Contents

Persoalan stunting masih membayangi tumbuh kembang anak di Indonesia. Oleh karena itu, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) akan meluncurkan Program Bapak Asuh Stunting untuk meningkatkan gizi pada anak-anak yang mengalami masalah dalam tumbuh kembang.

Plt. Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Dwi Listyawardani menyatakan melalui program ini, nantinya para bapak asuh akan langsung menyasar gizi anak asuhnya melalui makanan sehat yang dibuat oleh tim pendamping keluarga (TPK).

Program Bapak Asuh dibuat berbasiskan pada aplikasi perangkat lunak dan memiliki target prioritas anak asuh yakni bayi di bawah usia dua tahun. Aplikasi itu akan diluncurkan pada puncak Hari Keluarga Nasional ke-29 di Medan, Sumatera Utara, 29 Juni 2022, sekaligus pencanangan sebagai kota percontohan pertama program tersebut.\

BACA JUGA: Calon Pengantin Wajib Tahu, Rajin Baca Buku KIA Bisa Cegah Stunting pada Anak

Bapak asuh yang tergabung dalam program itu memiliki konsep, setiap donatur akan membantu anak-anak asuhnya yang terkena stunting dan berasal dari keluarga tidak mampu. Bantuan itu berupa dana yang akan digunakan oleh TPK untuk membuat makanan yang sehat dengan gizi seimbang.

“Terkait kebutuhan biaya yang dikontribusikan dari bapak asuh ke anak asuh, kira-kira Rp500 ribu per anak per bulan,” kata dia.

Menurut Dani setiap hari anak asuh akan menerima asupan gizi senilai Rp15 ribu untuk tiga kali makan selama 30 hari. “Jadi anak asuh dalam sebulan akan menerima asupan gizi senilai Rp450 ribu. Untuk yang Rp50 ribu kami sisihkan untuk kader pendamping karena harus ke sana ke sini, berat tugasnya,” ujar dia.

Dani menambahkan stunting menjadi ancaman nyata bagi masa depan anak-anak. Bahkan, kasus stunting di Indonesia kini masih mencapai 24,4% atau melebihi standar dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Dengan demikian, BKKBN akan terus menyempurnakan aplikasi tersebut bersama dengan data terbaru anak yang mengalami stunting di seluruh daerah guna menciptakan keluarga berkualitas. “BKKBN terus berupaya dengan berbagai cara untuk mencapai target penurunan stunting nasional menjadi 14% pada 2024,” kata Dani, yang juga Koordinator Program Bapak Asuh Stunting itu.

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
Scroll to Top