Waspadai Toxic Financialship dalam Rumah Tangga

Pengaturan Keuangan (Foto: Pixabay)

Table of Contents

Istilah toxic relationship mungkin sudah tak asing di telinga dan menjadi istilah umum untuk menggambarkan sebuah hubungan yang beracun. Namun, pernahkah kamu mendengar istilah toxic financialship?

Faktanya, toxic financialship saat ini mulai menjadi masalah yang tak bisa ditampik karena melibatkan keuangan pasangan dalam sebuah hubungan. Jika dibiarkan, hal ini bisa berakibat lebih buruk dari toxic relationship.

Toxic financialship adalah toxic relationship yang melibatkan uang atau kekayaan. Hal ini terjadi ketika pasangan mulai mengintervensi keuangan dengan berbagai cara, mulai dari menghamburkan uang atau sekedar mengontrol harta pasangan. Kondisi ini berkaitan erat dengan sikap materialistis yang dilakukan baik oleh pria dan perempuan. Ketika seseorang terlanjur sayang, bukan tidak mungkin dia akan rela menyerahkan banyak hal atas nama cinta, termasuk soal keuangan.

Laki-laki atau perempuan yang terlanjur cinta akan dengan senang hati mengeluarkan banyak uang untuk memenuhi kebutuhan pasangan, tanpa tahu bahwa dia sedang dimanfaatkan. Parahnya, tidak mudah bagi korban untuk keluar dari situasi ini karena khawatir dinilai perhitungan atau tidak benar-benar sayang.

Untuk pasangan yang sudah menikah, kebutuhan istri sudah selayaknya menjadi kewajiban suami selama itu masih dalam batas wajar. Jika salah satu pihak menghamburkan uang pasangan untuk kepentingan pribadi, masa hal ini bisa berakibat tidak baik.

Dampak buruk yang bisa timbul misalnya hubungan yang tidak sehat, kesulitan mengatur keuangan, kegagalan menata masa depan, terutama dalam hal aset dan keuangan.
Selain itu, bisa berakibat juga pada hilangnya privasi, terutama dalam hal finansial. Timbulnya ketergantungan yang tidak pada tempatnya. Timbul konflik antara kedua belah pihak jika salah satu merasa dirugikan atau kebutuhannya tak terpenuhi.

Seperti berada di dalam toxic relationship, tidak mudah untuk keluar dari situasi ini. Banyak orang bahkan tidak menyadari telah dimanfaatkan pasangan demi kepentingan pribadi. Agar tidak terjebak terlalu jauh mari kenali tanda-tanda toxic financialshil berikut ini.

1. Boros tetapi tidak mau keluar uang
Sikap boros saja sudah cukup merugikan diri sendiri. Namun hal ini akan semakin parah jika pemborosan itu sudah melibatkan keuangan orang lain. Satu orang tanpa sungkan menghamburkan uang pasangan, bahkan demi hal yang tidak penting.

2. Sering pinjam tanpa keinginan mengembalikan
Secara normal, seseorang akan meminjam uang untuk kebutuhan yang mendesak. Namun, jika pasangan sering pinjam atau minta uang hanya demi nongkrong dengan teman, maka kamu perlu waspada sedang dimanfaatkan.

3. Terlalu kerap minta tolong
Walaupun tolong-menolong adalah kewajiban sesama manusia, tetapi seseorang harus tahu batas wajarnya. Jika pasangan terus-terusan minta bantuan membayar pulsa, tagihan, beli barang, dan lain-lain hampir setiap hari, maka berhati-hatilah, siapa tahu kamu sedang dimanfaatkan.

4. Lihat apa yang dia lakukan pada pemberianmu
Apakah pasangan menyimpan pemberianmu dengan baik, atau malah menjualnya demi mendapatkan uang? Caranya menghargai pemberianmu pastinya menjadi tanda apakah dia memang tulus atau hanya sekadar mencari keuntungan.

BACA JUGA: Mau Liburan Keluarga? Yuk Bikin Rencana Keuangannya

Faktanya, memang tidak mudah untuk keluar dari toxic financialship. Terlebih lagi, masalah keuangan umumnya menjadi hal yang cukup riskan untuk dibicarakan antara pasangan. Namun, satu hal paling penting adalah kamu bisa mengenali apakah kamu sedang berada dalam kondisi toksik ini. Jika kamu mendapati tengah berada dalam situasi tersebut, maka langkah-langkah yang bisa kamu lakukan adalah terlebih dahulu membicarakan masalah ini dengan si dia.

Coba buat dia mengerti bahwa kamu punya batasan, dan tak bisa terus-menerus memenuhi seluruh kebutuhannya. Katakan bahwa kamu sedang berencana untuk menata masa depan dan memperbanyak aset untuk masa depan. Jika dia bisa mengerti, maka kamu bisa melanjutkan hubungan.

Namun, jika ternyata dia tak mau mengerti, pahamilah bahwa sebenarnya kamu sedang dimanfaatkan. Coba batasi akses, dan jangan biarkan dia mengetahui semua yang kamu miliki. Belajarlah untuk berkata tidak.

Jika dia justru bersikap tidak menyenangkan, maka pertimbangkanlah untuk mengakhiri hubungan karena bagaimanapun toxic financialship tidak akan memberikan efek positif pada kelangsungan hubunganmu. Hubungan bukan hanya soal materi, namun juga harus diimbangi dengan rasa saling memahami.

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini?
+1
0
+1
0
+1
3
+1
0
Scroll to Top