Tunangan dan lamaran umum dilakukan oleh pasangan yang akan melangsungkan pernikagan. Kedua proses ini mungkin saja terkesan sama saja. Namun, keduanya ternyata berbeda.
Tunangan merupakan proses kesepakatan menjadi suami istri, janji bersama untuk menikah. Jadi, ini merupakan acara informal dari rangkaian menuju pernikahan sebenarnya.
Sementara lamaran adalah proses menanyakan kesediaan pihak wanita untuk menjadi pasangan hidup sang pria. Proses lamaran lebih bersifat formal dan menyangkut adat budaya. Sebab prosesi lamaran biasanya dilakukan dengan mempertemukan keluarga inti dari kedua belah pihak.
Bahkan, tidak jarang pemuka agama dan pemuka adat hadir di tengah-tengah acara, sehingga banyak yang menyebut ikatan lamaran lebih kuat dibanding tunangan. Terlebih biasanya mempelai pria juga akan membawa cincin dan seserahan.
Kemudian, perbedaan lamaran dan tunangan adalah dilihat dari prosesi acaranya. Meski sama-sama menyematkan cincin ke pihak perempuan, namun pada tunangan tidak ada acara membawa seserahan atau mahar untuk calon mempelai wanita.
Sedangkan pada acara lamaran, pihak pria biasanya membawa seserahan seperti pakaian, tas, skincare, sepatu, atau barang lain yang disukai pihak wanita. Tapi tak jarang saat tunangan pun mempelai pria membawa bingkisan sederhana sebagai penghormatan untuk keluarga.
Jika diurutkan, rangkaian menuju pernikahan adalah tunangan, lamaran, akad nikah, lalu resepsi. Namun ada juga yang berpendapat bahwa lamaran diselenggarakan lebih dulu dari tunangan, dengan alasan kesepakatan menjadi suami istri justru dilakukan mendekati hari H pernikahan.
Karena prosesi tunangan tidak wajib, akhirnya banyak pasangan melewatkannya dan langsung ke proses lamaran.
Biasanya proses lamaran berlangsung 1 hari menjelang pernikahan, atau maksimal 5-6 bulan sebelum menikah. Berbeda dengan acara tunangan yang diselenggarakan 1 bahkan 3 tahun sebelum ke jenjang pernikahan.
BACA JUGA: Tanya Tim Ahli: Pacaran Beda 7 Tahun, Belum Siap Nikah
Terlepas dari itu, sebenarnya tidak ada aturan jarak khusus antara tunangan ke pernikahan. Jadi, semua tergantung pada pasangan. Lalu, apa saja yang perlu dipersiapkan demi mendukung kelancaran acara tunangan.
1. Cincin
Sama seperti lamaran, cincin merupakan salah satu hal penting yang perlu disiapkan. Cincin adalah simbol penting dalam pengikat hubungan menuju tahap lebih serius, yaitu jenjang pernikahan.
Adapun untuk letak cincin tunangan sebenarnya tidak ada jawaban mutlak harus dikenakan di jari mana. Namun umumnya orang mengenakannya di jari manis sebelah kiri. Ada juga beberapa tradisi Barat yang menggunakan cincin tunangan di jari manis tangan kanan.
2. Seserahan tunangan
Terkadang mempelai pria juga membawa seserahan jika ingin mengadakan acara tunangan yang dihadiri keluarga dan saudara. Ini merupakan persiapan yang harus dipersiapkan dengan baik. Pihak pria bisa membawa seserahan berisi barang bermanfaat kesukaan wanita. Misalnya alat ibadah, sepatu, tas, pakaian, jilbab, dan lain sebagainya.
Pada acara tunangan sederhana, umumnya pihak pria membawakan seserahan berupa parcel kecil atau makanan tradisional.
3. Baju tunangan
Apabila kamu memiliki budget lebih, tak ada salahnya mengenakan baju tunangan yang seragam atau senada. Sebagai contoh kamu dapat memilih kain bahan batik untuk mempelai pria dan kebaya untuk mempelai wanita. Tentunya ini akan menjadi nilai plus yang bisa diabadikan dalam sesi pengambilan foto.
4. Susunan acara tunangan
Jika kamu melangsungkan tunangan hanya berdua dengan pasangan, maka tidak memerlukan susunan acara khusus. Namun, apabila mengundang keluarga dan saudara, mungkin kamu butuh susunan acara. Mulai dari kdatangan pihak pria didampingi keluarga ke rumah pihak wanita, pembukaan acara tunangan yang bisa diawali dengan pihak keluarga pria, menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan keluarga pria, pemberian jawaban dari pihak wanita, penyerahan seserahan, penyematan cincin tunangan, perkenalan antar keluarga dari kedua mempelai, dan penutupan.
Itulah perbedaan tunangan dan lamaran yang perlu dipahami sebelum menikah. Terlepas dari mana yang lebih dulu, semuanya kembali ke pihak masing-masing. Kamu bisa mengikuti adat sesuai daerah, apakah perlu melewati proses tunangan, atau langsung lamaran ke pernikahan. Selalu komunikasikan secara terbuka kepada pasangan saat mempersiapkannya, mengingat tunangan adalah bagian dari momen sakral menjelang pernikahan.