Menikah bukanlah hal yang main-main. Oleh karena itu, kamu harus benar-benar siap lahir dan batin. Kamu juga perlu mengenali diri kamu sendiri sebelum melenggang ke dalam komitmen seumur hidup itu. Ada delapan kualitas esensial yang dapat kamu capai dan ukur untuk membantu mempersiapkan kita menuju pernikahan.
Delapan kualitas itu adalah komitmen, kesetiaan, penerimaan, kesabaran, kepercayaan, kejujuran, pemaafan, dan komunikasi. Mengukur kualitas ini dalam diri adalah cara yang bagus untuk mulai menjadi lebih sadar diri tentang kualitas mana yang perlu kamu perbaiki dan tingkatkan.
Untuk memahaminya, kamu bisa mulai dengan menanyakan pada diri kamu sendiri beberapa pertanyaan seperti berapa banyak hal yang telah kamu lakukan dalam jangka panjang dalam hidup? Seberapa setia kamu kepada orang-orang terdekat? Apakah kamu menerima teman apa adanya? Atau apakah kamu orang yang cepat menilai orang lain? Seberapa sering kamu marah? Apakah aku pandai menjaga amarah? Dan beberapa pertanyaan lainnya.
Untuk menjawab semua itu, kesadaran diri adalah kuncinya. Jangan ragu untuk bertanya kepada teman kamu jika kamu kesulitan menjawab pertanyaan ini.
Menjadi siap untuk pernikahan menuntut seseorang untuk mandiri sepenuhnya. Tujuannya agar dapat saling bergantung dengan sukses dalam hubungan pernikahan yang akan dijalin di masa depan.
BACA JUGA: Yakin Sudah Siap Nikah? Cek Dulu Kesiapanmu dengan Cara Ini
Manusia memiliki kebutuhan yang sama baik fisik, emosional, maupun spiritual. Di mana kebutuhan itu harus dipenuhi, meskipun cara untuk memenuhi kebutuhan ini dapat dilakukan secara berbeda untuk orang yang berbeda.
Ketika kamu mencoba untuk memenuhi kebutuhan itu, kamu harus cermat dan melihat apakah kamu melihat ke dalam atau ke luar. Apakah kamu menempatkan kebahagiaanmu sendiri di tangan orang lain atau apakah kebahagiaan kamu sepenuhnya dalam kendalimu.
Kamu juga perlu memahami apakah kamu mengharapkan orang lain untuk memenuhi kebutuhanmu atau apakah kamu cukup bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan kamu sendiri. Selain itu, kamu perlu tahu apakah kamu mengharapkan orang lain untuk merawatmu dan mencintaimu atau apakah kamu peduli dan mencintai diri sendiri.
Ini adalah hal penting untuk dipastikan pada diri kita sendiri untuk memahami kategori mana kamu termasuk. Apakah kamu termasuk bergantung atau mandiri. Pasalnya saling ketergantungan dalam suatu hubungan hanya dapat dicapai ketika masing-masing benar-benar mandiri, sebaliknya bergantung pada orang lain akan membuat hubungan pernikahan kita tidak sehat dan tidak berkembang.
Sebelum masuk ke dalam pernikahan kamu juga perlu menjadi lebih sadar diri atas pola pikir yang kamu pegang, karena sering mencari cara singkat untuk menyelesaikan masalah, memenuhi kebutuhan dan keinginan, dan mengatur emosi kita daripada mencari cara yang benar-benar untuk jangka panjang. Kemudian, ketika mencari pasangan, semua menginginkan kualitas, nilai, prinsip, sikap, dan pola pikir yang kamu cari dalam diri orang lain.
Namun, apakah kamu memiliki kualitas, nilai, prinsip, sikap, dan pola pikir yang sama dengan calon pasangan masa depanmu? Kamu mungkin tertarik pada bagaimana orangnya dan bukan pada tampilan fisiknya saja. Meskipun tidak lupa, apa yang kamu inginkan mungkin bertentangan dengan nilai kamu sendiri.
Jadi, kamu harus terlebih dahulu memahami nilai diri sendiri dengan jelas kemudian membandingkannya dengan apa yang kamu inginkan pada pasangan agar dapat saling mengisi dan menyeimbangkan. Inilah pentingnya memahami dirimu sendiri sebelum menikah.