Jodoh siapa yang tahu? Terkadang hati seorang gadis tertambat pada sosok laki-laki duda yang mapan. Salahkah menikah dengan duda dan hal apa saja yang harus dipertimbangkan?
Hal yang wajar jika wanita menyukai pria yang lebih tua. Beberapa pasangan bahkan memiliki perbedaan usia yang cukup jauh dan tidak lagi memandang status pria tersebut. Sebagian wanita juga menganggap menjalin hubungan dengan duda lebih asyik karena sudah memiliki pengalaman. Namun, harus diingat banyak tantangan yang harus dihadapi ketika memiliki kekasih seorang duda.
Psikolog Fanny Sumajouw, S.Psi. Psi mengatakan tidak ada yang salah dengan status duda. Oleh karena itu, dari sisi psikologis, tidak ada yang salah dengan menikah dengan duda. “Jadi, menikah dengan duda (atau janda) tidak jadi masalah. Tidak ada yang salah jika dilihat dari sisi psikologis. Tidak ada jaminan apakah status duda lebih buruk dari seorang single atau perjaka,” kata dia.
Menurutnya, kuncinya ada pada saling menerima kekurangan dan kelebihan, serta dapat saling mengisi kekurangan dan kelebihan masing-masing pribadi. Dengan itu, maka beban psikis apapun yang menanti di depan tidak akan menjadi batu sandungan.
“Bila sikap saling menyayangi, mencintai, menghargai, dan menghormati satu sama lainnya sudah sangat kuat dan menjadi pondasi utama dalam membina hubungan, maka segala masalah yang akan muncul di kemudian hari tidak akan menjadi duri dalam hubungan tersebut,” jelas dia.
Ia menyebutkan secara psikologis, memilih duda juga memiliki sisi positif yakni sang duda sudah pernah berumah tangga. Ia sudah tahu apa yang pernah menjadi tugas dan tanggung jawab sebagai seorang kepala keluarga. Ia pun akan berusaha membina kehidupan keluarga baru dengan lebih baik lagi berdasarkan pengalaman yang pernah dilalui. Kemudian, jika ia duda beranak, paling tidak ia sudah berpengalaman mengasuh anak dan merasakan tanggung jawab sebagai seorang ayah.
Sebaliknya, ada sisi negatif yang perlu jadi pertimbangan juga. Secara psikologis, duda itu menyandang status karena adanya beberapa sifat minus yang tidak dapat ditinggalkan sehingga akhirnya harus bercerai. “Bisa saja muncul masalah yang sama di pernikahan yang berikutnya,” kata dia.
BACA JUGA : Mempersiapkan Diri Menjadi Ibu Sambung Setelah Menikah dengan Duda
Contohnya bila duda itu orang yang sangat semena-mena dan tidak menganggap pasangannya sebagai pendamping yang setara. Oleh karena itu, ia tidak bisa menjaga keharmonisan dalam keluarga dan semena-mena terhadap pasangannnya. Bila perilaku negatif itu tidak mereda dan ia tetap tidak ingin mengubah perilakunya, status duda yang disandangnya akan tetap sama. Pasalnya tidak akan ada pasangan yang bertahan dalam pernikahan yang tak seimbang.
Sementara itu, menurut Psikolog Klinis Dewasa Wulan Ayu Ramadhani, M. Psi, menjalin hubungan dengan duda tidak mudah. Masalah yang datang tidak hanya berasal dari hubungan keduanya saja, tapi juga pihak luar. Misalnya faktor anak dan mantan istri yang menjadi kendala tersendiri yang cukup berat.
Oleh karena itu, kamu perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini sebelum memutuskan untuk menikah dengan duda.
1. Pastikan dia sudah berpisang dengan pasangan sebelumnya/bercerai
Ketika akan menikah dengan duda, kamu harus bersikap hati-hati karena mudah sekali jatuh dalam hubungan dengan pria bercerai yang sesungguhnya belum benar-benar cerai. Sebaiknya, pastikan dulu dia telah bercerai dan berpisah dari istrinya sebelum kamu memulai hubungan baru dengannya.
Terlibat hubungan dengan pria yang belum benar-benar cerai hanya akan membuatmu menghadapi dilema. Pria yang belum benar-benar bercerai atau tengah mengurus perceraian cenderung perhatiannya terpecah. Perhatiannya tak akan sepenuhnya untukmu.
2. Pahami masa lalunya dan jangan terlalu terburu-buru
Sebaiknya kamu tidak terburu-buru menjadil hubungan dengannya karena banyak faktor yang harus kamu pertimbangkan. Sama seperti ketika akan berhubungan dengan pria lajang lainnya, kamu jugfa perlu mengenal kepribadian pria bercerai ini dengan baik sebelum memulai hubungan.
Tak ada salahnya mencari tahu penyebab perpisahannya dengan mantan istri. Hanya saja tak perlu mendesaknya untuk segera mengungkap hal itu. Bisa jadi masih ada trauma tersisa meski kini mereka telah resmi berpisah.
Psikolog Ratih Ibrahim menyarankan agar kamu mencari tahu latar belakangnya. Kamu bisa membekali diri dengan beberapa pertanyaan untuk dirimu sendiri misalnya apakah kamu sudah yakin menghabiskan sisa hidup dengan sosok laki-laki ini? Bagaimana latar belakang kehidupan pernikahannya, apa yang terjadi hingga ia dua kali menduda? Pertanyaan itu sangat penting agar kamu mengetahui dan mempelajari si duda secara objektif.
3. Dia mungkin tak mudah menerimamu
Pria yang pernah bercerai biasanya akan memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan kehidupan lajang. Mungkin saja dia tak mudah masuk dalam suatu hubungan. Dia pernah mencoba dan gagal.
Bila pria bercerai yang kamu cintai memang berjuang untuk membangun hidupnya kembali, maka hal yang bisa kamu lakukan yakni bersabar. Beri dia waktu dan dukungan yang diperlukan.
4. Kenali pasanganmu dari masa lalunya
Kenali pasanganmu dengan lebih dalam. Kamu bisa mencari informasi soal masa lalunya dari mantan istrinya. Cari tahu apakah pasanganmu termasuk pria yang susah berkomitmen, tidak bertanggung jawab pada keluarga, atau apakah dia termasuk pasangan yang suka menyeleweng.
Masa lalu pasanganmu perlu kamu ketahui sejak dini sebelum kamu memutuskan menikah dengannya. Hal ini sebagai langkah antisipasi agar rumah tanggamu tidak berakhir sama dengan rumah tangganya terdahulu.
BACA JUGA : Waktu yang Tepat untuk Menikah Lagi Setelah jadi Janda atau Duda
5. Pertimbangkan jika pasanganmu sudah punya anak
Jika pasanganmu sudah memiliki anak, bagaimana kesanggupanmu bila dia membawa anak dari pernikahan sebelumnya? Apa kamu mampu menjadi seseorang yang akan merawat dan menyayangi anak pasangan seperti anak sendiri?
Sebaiknya yakinkan diri dulu sampai benar-benar siap menerima anaknya. Kamu juga harus mempunyai pengertian yang cukup besar bila pasangan membutuhkan waktu dengan anak-anaknya. Jangan sampai persaingan dengan anak karena anak akan menyakiti diri sendiri.
6. Pikirkan orang tua
Kamu juga perlu memikirkan orang tuamu karena beberapa orang tua kerap merasa khawatir bila anak gadisnya berpacaran dengan pria yang sudah pernah gagal berumah tangga. Ini perlu dipikirkan dengan matang apalagi pasangan membawa anak hasil pernikahannya terdahulu. Orang tua terkadang berat menganggap anak yang dibawa oleh pasangan menjadi cucu mereka juga.
Ketika memutuskan untuk berhubungan dengan pria yang berstatus duda, pahamilah dia memiliki masa lalu yang akan memengaruhi masa depannya bersamamu. Oleh karena itu, kamu perlu berpikir secara matang dan mempertimbangkan beberapa hal pokok tersebut.