Tinggal Mandiri Setelah Menikah, Siapa Takut?

Tempat tinggal mandiri setelah menikah (Gambar oleh Comfreak dari Pixabay)

Table of Contents

Pertanyaan pertama yang pasti diajukan pasangan setelah menikah adalah, mau tinggal dimana? Karena itu sebaiknya kamu dan pasangan mulai memikirkan perihal tempat tinggal ini sebelum menikah, agar setelah menikah nanti tinggal memikirkan pelaksanaannya saja. Jangan ragu untuk tinggal mandiri setelah menikah.

Namanya pengantin baru, tinggal pisah dari orangtua adalah yang terbaik dan ternyaman. Pertama, kamu hanya perlu menyesuaiakan diri dengan pasangan terlebih dahulu. Kedua, kamu bisa menikmati masa bulan madu tanpa sungkan karena tidak ada orangtua yang mungkin membuatmu malu untuk bermesraan setiap saat.

Tinggal berdua dengan pasangan berbeda dengan tinggal bersama dengan orangtua. Secara ekonomi, kemandirian harus diikuti dengan kesiapan finansial. Jika tinggal bersama orangtua, kamu tak harus membeli perabot, karena semua sudah tersedia di rumah. Selain itu, kamu tak perlu membayar uang sewa atau mengeluarkan tabungan untuk membeli rumah sendiri.

Tidak ada yang salah dengan tinggal dengan orang tua atau mertua setelah menikah. Kamu bisa berhemat kemudian menabung untuk membeli rumah sendiri. Namun, tinggal dengan orang tua akan menimbulkan konflik baru selain konflik dengan pasangan karena dalam hidup bersama, konflik adalah satu hal yang tidak dapat dihindari.

Jika kamu memilih untuk tinggal dengan orang tua atau mertua, pertimbangan segala konsekuensinya. Kedua tempat tinggal tersebut memang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuanmu. Diskusikan dengan pasangan sebelum membuat keputusan.

Semua ada positif negatifnya. Termasuk ketika kamu tinggal bersama orangtua, kamu harus menyesuaikan dengan gaya hidup orangtua, aturan rumah orangtua, juga taat tata krama pergaulan di rumah. Jika kamu sudah bulat tekad untuk mandiri, kamu bisa mempertimbangkan 3 pilihan tempat tinggal berikut ini.

1. Kos
Tinggal di kos-kosan bisa menghemat pengeluaranmu. Karena biasanya sudah tersedia perabot sederhana penunjang tempat tinggal seperti kasur, lemari, dan peralatan makan. Biasanya kos menjadi pilihan karena dekat dengan tempat kerja sehingga bisa menghemat biaya transportasi. Namun kerugian tinggal di tempat kos adalah, karena sistemnya kamar per kamar, maka sulit untuk memiliki privasi, dan sulit juga untuk melakukan kegiatan masak-memasak sehingga kamu tidak bisa hemat biaya konsumsi.

2. Sewa Rumah/Apartemen
Jika penghasilanmu dan pasangan memadai, kamu bisa memilih sewa rumah atau apartemen setelah menikah. Sewa ini memberikan keleluasaan bagimu dalam berumahtangga. Kamu bisa mendapatkan privasi, memasak sendiri, sekaligus belajar menyelesaikan semua persoalan berdua dengan pasangan.

Memang dibandingkan dengan kos, biayanya lebih besar. Tapi tidak juga sebesar membeli rumah. Kamu harus menyisihkan biaya sewa setiap bulan uang, namun rumah yang kamu tempati tersebut akan tetap menjadi milik si pemilik rumah, Karena berbagai alasan kamu harus siap berpindah-pindah rumah kontrakan, yang mungkin membuat kamu dan pasangan kurang nyaman. Karena itu sambil tinggal di rumah atau apartemen sewa, tetaplah anggarkan tabungan untuk membeli rumah.

BACA JUGA:

3. Beli Rumah/Apartemen
Ini adalah pilihan paling ideal jika kamu dan pasangan memiliki cukup tabungan setelah menikah. Biasanya, tabungan sudah habis untuk resepsi pernikahan. Itulah sebabnya membahas tempat tinggal sebelum menikah adalah keharusan, agar kamu bisa mempertimbangkan tabungan untuk hunian bukan cuma untuk pesta pernikahanmu saja.

Saat ini pilihan membeli rumah atau apartemen secara kredit sangat banyak. Jika tabungan tidak mencukupi kamu bisa menggunakan KPR atau KPA. Tapi pastikan pinjaman yang kamu ajukan tidak melebihi kemampuan bayarmu setiap bulannya. Idealnya, nilai cicilan yang kamu tanggung maksimal 30 persen dari total penghasilanmu dan pasangan.

Tinggal mandiri baik di rumah kontrakan, tempat kos, atau rumah sendiri banyak sekali manfaatnya. Kamu akan belajar bersosialisasi dengan orang baru (tetangga), belajar menyelesaikan konflik antara kamu dan pasangan, belajar beres-beres rumah, belajar memasak dan banyak manfaat kecil lainnya.

Bagaimana Tanggapan Anda Tentang Artikel Ini?
+1
2
+1
1
+1
1
+1
0
Scroll to Top