Siapapun pasti ingin pernikahannya berkesan. Salah satu cara membuat pernikahan berkesan adalah dengan menyelenggarkan resepsi mewah. Tak masalah jika memang kamu memiliki dana yang cukup. Bagaimana jika sebaliknya? Haruskah kamu tetap menggelar resepsi mewah dengan dana pinjaman?
Kebanyakan orang berharap hanya menikah sekali seumur hidup sehingga ingin sekali menjadikan seremoni pernikahan mereka bisa berlangsung istimewa. Persoalannya, istimewa di zaman sekarang seringkali menguras keuangan. Padahal, seremoni pernikahan yang spesial tidak harus mahal.
Satu hal prinsip yang perlu diingat oleh calon pasangan suami istri usia muda adalah, menikah sesuai kemampuan adalah lebih baik ketimbang memaksakan diri menggelar seremonial dengan biaya yang berasal dari utang. “Ini karena pernikahan adalah sebuah awal dari perjalanan panjang di mana tantangan kehidupan akan terasa lebih nyata. Akan terlalu berisiko apabila mengawali momen perjalanan hidup bersama pasangan Anda sudah terbebani dengan utang,” Ruisa Khoiriyah, CFP (Certified Financial Planner), Tim Ahli Siapnikah.org.
Jadi, apabila kamu ingin seremoni pernikahan diselenggarakan di gedung, sebaiknya kamu menyusun rencana keuangan lebih dulu dengan menabung kebutuhan biayanya sebelum target waktu untuk menikah. “Hindari meminjam uang untuk membiayai kebutuhan konsumtif. Lebih baik bersabar dan menabung secara konsisten kebutuhan uang untuk menikah tersebut sehingga saat Anda dan pasangan resmi memasuki gerbang kehidupan baru, Anda tidak dipusingkan urusan utang,” saran Ruisa.
BACA JUGA:
- Calon Pengantin Harus Tahu Pentingnya ASI untuk Mencegah Stunting
- Jangan Sampai Resespi Pernikahan Berubah Jadi Duka, Ikuti Protokol Resepsi di Masa New Normal
- Duh, Jangan Sampai Biaya Resepsi Membuatmu Batal Menikah
Tidak ada standar angka berapa besar tabungan yang dibutuhkan untuk menikah. Besar kecilnya akan sangat relatif bergantung pada seperti apa konsep seremoni pernikahan yang diinginkan, di mana kamu tinggal, berapa orang yang ingin kamu undang, dan lain sebagainya.
“Untuk mengetahui berapa kebutuhan biaya pernikahan yang perlu Anda kumpulkan, mulailah untuk menyusun perencanaan. Mulai dari Anda ingin menikah di rumah atau di gedung, mengundang berapa orang, konsep acara seperti apa, dan lain sebagainya. Dari sana Anda akan mengetahui berapa perkiraan biaya yang dibutuhkan sehingga bisa memulai menabung sesegera mungkin,” jelasnya.
Siap Finansial Sebelum Menikah
Persoalan resepsi pernikahan bisa menjadi jalan untuk mengukur kesiapan finansial pasangan. Dari diskusi tentang pernikahan impian, kamu bisa mendiskusikan sumber dana untuk resepsi pernikahan tersebut.
Idealnya, setiap orang yang ingin mewujudkan pernikahan impiannya harus didasari dengan kemampuan finansialnya. Untuk menghindari utang, ada rumus menabung buat calon pengantin yang mau menikah.
Dikutip dari Wolipop, rumus itu diungkapkan oleh penulis buku ‘The Ultimate Wedding Guide’ Caroline Muliawan, sebenarnya tak ada patokan tertentu berapa dana yang harus disisihkan setiap bulannya, karena kondisi finansial setiap pasangan berbeda-beda. Namun biasanya, ia menganjurkan untuk mengalokasikan dana sekitar seperempat dari pemasukan untuk ditabung setiap bulan.
Jika memungkinkan, lanjut Caroline, tambah 5-10 persen saat beberapa bulan mendekati hari-H sebagai dana darurat. Selain itu, ia menganjurkan agar pasangan membuat satu tabungan khusus agar dana tidak terpakai untuk kebutuhan di luar persiapan pernikahan, sekaligus memudahkan mereka memonitor alur masuk-keluar dana tersebut.
Resiko Cerai Meningkat
Dilansir dari Independent pernikahan mewah yang dipaksakan hingga menguras seluruh tabungan akan meningkatkan kemungkinan perceraian di kemudian hari. Sebaliknya untuk pernikahan sederhana, justru memiliki tingkat kelanggengan hubungan yang lebih kuat.
Study yang dilakukan oleh profesor ekonomi Andrew Francis-Tan dan Hugo M. Mialon mengungkapkan bahwa mereka yang menghabiskan anggaran terlalu besar di luar kemampuan untuk cincin pernikahan punya risiko mengalami perceraian 1 hingga 3 kali lebih besar dibandingkan dengan mereka yang hanya menghabiskan biaya kecil.
Jadi, jika kamu ingin menikah tanpa harus kepikiran terlilit utang atau merasa kekurangan saat menjalani rumah tangga nantinya, ada baiknya menyimpan uang untuk tabungan menjalani pernikahan, tidak hanya menghabiskannya sekejap untuk pesta. Namun tentu saja untuk hal ini harus bisa didiskusikan dan dikomunikasikan dengan baik bersama pasangan, karena persetujuan satu sama lain juga menjadi hal penting.